Banyak atau nggaknya jumlah bonchap tergantung komenan klean ya bestieh.
Siap mengsaltink?
Jangan lupa like + komen ~***
Weekend selalu menjadi hari kesukaan semua orang tak terkecuali Jelita. Dan bagi perempuan yang baru terbangun dari tidur lelapnya itu, tak ada pemandangan yang lebih baik selain keberadaan Zafran yang masih tertidur dengan dekapannya yang tak juga mengendur sejak semalam.
Jelita tersenyum memperhatikan bagaimana sosok laki-laki yang sudah menjadi suaminya sejak lima bulan lalu itu tak merasa terganggu sedikitpun bahkan saat jemari Jelita bergerak nakal mencubit pipi Zafran.
"Mas, bangun." Bisik Jelita yang mulai lelah membangunkan suaminya. Namun tak ada respon apapun dari laki-laki itu. Jelita tertawa tertahan saat mendengar suara dengkuran halus milik Zafran. Maka ide jahil selanjutnya yang perempuan itu lakukan adalah mencubit hidung mancung suaminya. Membuat tidur laki-laki itu mulai terusik karena kesulitan bernafas. Lagi-lagi Jelita tertawa melihat Zafran yang kini meraih tangannya kemudian kembali tertidur.
"Mas, bangun ih. Tidur terus dari semalem."
"Lima menit lagi sayang." Sahut Zafran dengan suara seraknya.
"Yaudah kalo gitu lepasin dulu. Aku mau masak." Ujar Jelita merujuk pada kungkungan Zafran yang mengurung perempuan itu dalam pelukannya. Namun bukannya melakukan yang Jelita minta, Zafran semakin mempererat pelukannya.
"Mas!"
"Gak usah masak aja. Ini kan weekend sayang. Go food aja gimana? Kok aku pengen burger ya."
"Kamu sendiri yang bilang kalo aku gak boleh keseringan makan junkfood. Semalem kan kita uda go food." Ucap Jelita yang seketika membuat Zafran membuka mata. Perlahan pelukan laki-laki itu pun terlepas. Zafran mengubah posisinya menjadi duduk kemudian membantu Jelita melakukan hal yang sama.
"Aku bantuin masak kalo gitu. Kamu mau masak apa sayang?"
"Aku lagi pengen bubur ayam mas. Tapi, kita kehabisan stok ayam di kulkas."
"Kalo gitu biar aku beli ayamnya dulu. Ada lagi yang perlu dibeli? Kirim daftarnya di chat aja ya sayang. Bentar deh aku mau cuci muka." Ujar Zafran dan hendak bangkit sebelum tangan Jelita menahannya.
"Kenapa?"
"Mau ikut."
"Nggak. Kamu di rumah aja. Biar aku yang jalan."
"Ih mau ikut maasss..." Rengek Jelita. Jika sudah melihat istrinya bersikap manja seperti ini, Zafran tak akan bisa menolak. Maka laki-laki itu pun hanya bisa mengangguk pasrah. Membuat Jelita tersenyum kemenangan. Perempuan itu kemudian berdiri dan melayangkan kecupan singkat di pipi suaminya.
"Kalo gitu aku mau siap-siap dulu mas sayang." Serunya bersemangat dan berlalu pergi meninggalkan Zafran yang tertawa gemas melihat tingkah sang istri.
Ya. Mereka kini telah menikah. Hanya satu bulan setelah keduanya memutuskan untuk kembali bersama, Zafran segera menemui Juan. Meminta restu pada laki-laki itu untuk meminang adiknya. Tentu saja restu itu tak mudah ia dapatkan. Tak akan semudah itu bagi Juan untuk menyerahkan Jelitanya. Terbukti baru tiga bulan setelahnya Zafran dapat meresmikan hubungan mereka dalam tali pernikahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelita dan Pelabuhannya [END]
Fanfiction{FANFICTION} Jelita kabur dari rumahnya karena kemarahannya pada sang ibu. Gadis itu memilih menutup dirinya dari keramaian. Tak banyak bicara, dan tak pernah menunjukkan perubahan pada raut wajah datarnya. Suatu ketika ia dipertemukan dengan seoran...