9. Misi Gagal

68 14 0
                                    

"Apa? Kita tidak akan mendapatkan uangnya? Apa-apaan mereka! Biarkan aku bertemu dengan Pimpinan Lee."

Sialan! Aku sudah berjuang sangat keras menyelesaikan misi dan kami harus menerima bahwa misi kami dibatalkan? Kami tidak mendapatkan uang sama sekali?

"Soora, tenanglah. Mereka meminta untuk menyelesaikan monsternya tanpa menghancurkan bangunannya. Pemilik bangunan itu meminta pertanggungjawaban dan tidak akan memberikan uangnya." Ketua Vrans menahan tubuhku untuk pergi ke atas.

"Semua petinggi juga menyetujuinya, misi itu dibatalkan."

Apa? Apa yang dikatakan Zack? Semua petinggi menyetujuinya? Aku tertawa meratapi kebodohanku, bisa-bisanya aku mengharapkan uang perusahaan untuk kami.

"Baiklah, anggap saja kita tidak pernah melihatnya. Jadi, apa yang kita dapatkan lagi?" Tanyaku ingin tahu.

"Tidak ada. Kita akan menjalankan misi seperti biasa."

Tidak ada? Apa ketua yakin kami tidak mendapatkan satupun kawasan? Aku yang membunuh monster itu! Kenapa perusahaan tidak membuat kami ikut campur melawan monster lain?

"Unnie! Kita tidak akan mendapatkan misi melawan monster?" Tanya Jea.

"Tidak, Jea. Kita hanya mendapatkan misi biasa." Jelas Rami.

Sudahlah, kami akan menjalani hidup seperti biasanya. Jika perusahaan meminta bantuan kami, aku tidak akan datang untuk menolong lagi. Aku sangat kecewa pada semua orang.  Jika Pimpinan Lee mengatakan jalankan misi dan biarkan semuanya. Aku akan lakukan itu sesuai yang dia katakan!

☠️☠️☠️

Dorrr... Dorrr...

"Apa mereka masih mengejar?" Tanyaku pada Rami.

"Iya!"

Aku melajukan motorku lebih kencang dan menyelinap di antara mobil-mobil. Harusnya mereka tidak bisa mengejar kami sampai disini. Aku harus membuat mereka berhenti sebelum kami sampai ke markas.

Dorrr... Dorrr...

Sialan! Motor berbelok dan masuk ke kawasan penduduk. Aku harus membuat mereka tidak bisa menembak sembarangan. Aku masuk ke dalam salah satu gedung dan bersembunyi di dalam. Terlihat dua mobil besar ikut masuk bersama.

"Rami, tembak ban mobil mereka semua."

"Baiklah."

Dorrr... Dorrr...

Ini saatnya, aku melarikan diri dan melintasi mobil mereka. Rami membuang bom peledak ke dua mobil dengan cepat api menyebar dari dalam sana. Teriakan mereka memenuhi parkiran ini seperti sebuah lagu mengerikan.

"Kita berhasil, Unnie!"

"Ayo, kembali."

Tugas kami sudah selesai malam ini untuk membebaskan seorang anak kecil dari tangan penculik. Mereka justru mengejarku dan Rami bukannya mobil yang berisi anak itu. Aku cukup senang tahu rencana ini berhasil dengan baik. Berapa banyak yang akan kami terima? Aku tidak sabar menghitung uang yang masuk ke rekening ku.

"Unnie, aku mendapatkan pesan dari ketua."

"Apa?"

"Kita mendapatkan pekerjaan di pulau Jeju. Inho Oppa, meminta kita untuk mengurus monster di resort nya. Dia takut monster itu mengganggu bisnisnya."

Inho lagi? Berapa kekayaan yang dia simpan sampai memiliki resort di Jeju? Aku menjaga hubungan baik dengannya mulai saat ini.

"Kapan?"

"Malam ini!"

Aku menghentikan motor seketika, malam ini? Malam ini kami akan pergi ke sana? Aku bisa gila, aku belum menyiapkan apapun untuk pergi! Aku bisa merasakan resort dan liburan menyenangkan disana. Arghttt... Aku harus cepat sampai ke rumah!

☠️☠️☠️

"Hoekkk... Hoekkk..."

Kenapa dengan kapal ini? Perutku begitu mual sampai isi perutku keluar. Aku tidak menyangka semua ini akan terjadi pada ku. Aku hanya ingin menghabiskan waktu liburan ini dengan suasana hati yang baik. Tapi aku justru lemah di atas kapal ini yang tidak pernah sampai ke Pulau Jeju.

Apa kami bisa sampai disana dengan selamat? Kapal ini tidak kayak pakai.

"Hoekkk..."

"Minum, Soora!" Ketua Vrans membantuku.

"Hoekkk... Hah..."

Lebih baik aku pulang dengan memakai kapal lebih baik dari ini. Bahkan aku tidak memiliki kekuatan untuk bangkit. Tubuhnya sangat lemas dan tidak memiliki banyak tenaga. Aku segera sampai ke resort milik Inho. Apa dia berada disana? Aku ingin muntah lagi!

"Hoekkk..."

☠️☠️☠️

"Istirahatlah, besok kita akan pergi mengunjungi tempat yang Inho berikan." Ketua Vrans menyelimuti tubuhku.

Dia begitu perhatian padaku, kenapa aku menunjukkan diriku yang lemah ini padanya? Aku ingin menjadi wanita yang tanggung dihadapan ketua. Arghttt... Kenapa aku terkapar tidak berdaya seperti ini?

"Unnie, kau tidak apa-apa?" Tanya Jea melihatku dengan wajah sedih.

"Tidak apa-apa! Aku sangat sehat." Aku menunjukkan senyuman yang akan menenangkan anak ini.

Perutku sangat sakit dan aku masih sangat mual. Tubuhku seperti terombang-ambing di atas lautan. Rami datang dengan membawa obat untukku. Aku memintanya membeli sesuatu yang membuatku kembali normal lagi. Rasanya aku tidak bisa berdiri dengan benar.

"Ini obatnya!"

"Terima kasih, Rami!" Aku meminum obat sekali teguk.

Besok pagi aku harus membaik dan menghajar monster untuk Inho. Dia memberikan kami fasilitas VIP. Kami bisa melakukan apa saja di tempat ini. Aku sangat senang tahu Jea dan Rami begitu bahagia seperti melihat tempat yang belum mereka lihat sepajang hidup mereka. Andai saja aku memiliki uang banyak, aku juga akan membeli rumah seperti ini. Besar dan mewah.

"Kalian berdua harus tidur, biarkan Soora tidur dengan nyaman."

"Baiklah!" Jea turun dari tempat tidurku.

"Kami kembali ke kamar Unnie!" Rami berjalan pergi dengan Jea.

Aku menatap Ketua Vrans yang tengah menatapku. Apa dia ingin mengucapkan selamat malam padaku? Mungkin sebuah hal yang biasa diberikan kepada seseorang kekasih? Itu hanya angan-angan belaka saja, Ketua Vrans tersenyum dan menutup pintu. Tidak ada ruang yang bisa aku masuki, dia begitu jauh untuk di gapai. Aku hanya anak kecil dimatanya, tidak lebih dari itu.

Cinta sepihak memang menyakitkan.

☠️☠️☠️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang