"Jadi, kau ditemukan kakek?"
"Saat usiaku 12 tahun, seseorang menculikku dari taman hiburan. Aku cukup takut saat itu dan semuanya terbayang-bayang di kepalaku. Aku seperti kau yang terkurung dalam ruangan putih. Selama tiga tahun memberiku cairan aneh dan membuatku seperti monster. Aku berhasil kabur setelah membunuh para penjaga. Ketika aku tidak tahu berada dimana, kakekmu datang menolongku dan membawaku ke rumahnya. Dia menjagaku selama aku tinggal di Korea. Ibuku meminta kakekmu untuk menyembunyikanku karena penampilanku. Setelah aku lulus, aku baru bisa kembali bertemu ibuku dan kembali ke tempat ini untuk bekerja."
"Apa kau tahu aku adalah cucu kakek?"
"Tidak, dia tidak memberitahuku apa-apa. Dia sering menceritakan Jaeseok dan meminta maaf padaku berkali-kali karena kesalahan cucunya. Selama ini dia berusaha untuk menghentikan Jaeseok dengan berbagai cara. Kakekmu terlalu menyayangi Jaeseok, dia tidak bisa membuat Jaeseok mengalami masalah besar. Mungkin itu sebabnya semua ini berakhir berkat kau yang membunuh Jaeseok."
Tetap saja kakek lebih menyayangi Jaeseok daripada diriku. Mungkin dia juga akan lebih menyukai Yuki dari pada aku cucunya. Kakek lebih menyukai anak laki-laki. Dia pasti akan berpikir anak laki-laki akan menjadi pewarisnya. Tapi aku mengubur impiannya begitu dalam. Hanya aku yang tersisa. Aku menggenggam tangan Yuki.
"Satu hal yang aku tahu dari kakekmu. Dia memindahkan semua barang masa kecilmu kerumahnya dan menempatkannya sangat dekat kamarnya. Setiap malam dia akan pergi kesana untuk memeluk barang-barangmu. Jangan terlalu marah pada kakekmu, dia hanya tidak bisa mengutarakan perasaannya kepada para cucunya. Dia menyayangi Jaeseok dan juga dirimu. Dia sangat kehilangan sosok anak kecil yang selalu menunggunya di depan rumah. Dia selalu menunggumu untuk pulang ke rumah."
Aku menahan air mata di ujung mataku. Kenapa Yuki mengatakan itu? Aku ingin menangis jika mendengarnya. Aku tidak marah pada kakek, tapi aku juga tidak tahu perasaanku. Kami seperti orang asing dan aku sangat canggung. Aku memeluk Yuki dan menangis.
"Aku tinggal cukup lama dengan Kakek Song. Aku cukup mengenalnya dengan baik. Dia pasti akan senang jika kau berkunjung ke rumahnya. Aku akan menemanimu!"
"Yuki... Hiskkk... Aku tidak tahu apapun tentang kakek. Aku tidak tahu kau sedekat itu. Kenapa kita baru mengetahuinya setelah kejadian semua ini?"
"Hanya kau yang bisa menghentikan kegilaan Jaeseok. Hanya kau! Anggap saja semua ini takdir untuk kalian. Aku ditemukan kakekmu dan aku menemukanmu."
"Aku yang menemukanmu! Aku lebih dulu yang mendekatimu!" Aku mendongak melihat wajah tampan Yuki.
"Kalian yang menemukanku!" Yuki mencium bibirku singkat.
Aku ingin segera menikah dengannya. Aku memeluk Yuki erat dan menenggelamkan wajahku kedadanya. Aku sangat mencintainya! Arghttt... Aku tidak bisa melihat wajah pria manapun lagi! Aku sangat senang!
"Ada satu hal yang ingin kuberitahu. Mungkin ini adalah pengakuan dosaku!"
"Dosa apa?"
"Kau ingat penyerangan pada Senior Myeongbin?"
Aku mengangguk, jangan bilang dia?
"Malam itu aku melukainya dengan cukup parah, aku sangat marah saat dia meninggalkanmu dan membuatmu menjadi sakit. Tapi, saat aku hampir membunuhnya. Ketua Vrans datang mencegahku. Dia mengira aku adalah monster dan dia mulai menyerangku. Kami bertarung satu sama lain dan pada akhirnya aku memilih untuk pergi sebelum dia tahu bahwa aku adalah Yuki."
"Astaga! Aku berpikir bahwa Ketua Vrans yang melukainya. Aku sempat melihat noda darah pada pakaiannya. Jadi itu darahmu?"
"Mungkin saja. Maaf, aku melakukan tanpa berpikir panjang. Itu dosa yang ingin kuberitahu padamu, mungkin aku akan melakukan hal gila lainnya jika melihatmu terluka oleh orang lain. Maafkan, aku. Apa kau takut padaku?"

KAMU SEDANG MEMBACA
M I N O R ( END )
ActionPerusahaan Minor, perusahaan yang menangani semua kasus kejahatan. Mafia, penculik, pembunuhan, mata-mata negara, dan berbagai pekerjaan berbahaya lainnya. Tim Inti salah satu tim di Perusahaan Minor, tim yang berisi lima orang anggota paling ditak...