28. Kencan

53 11 0
                                    

Kakiku menginjak trotoar, hari ini aku memilih naik bis dan pergi ke taman hiburan. Sejak pagi jantungku berdetak sangat cepat. Aku tidak sabar untuk bermain dan menghabiskan waktu dengan Yuki. Ini baru pertama kalinya bagiku pergi.

Yuki terlihat menunggu di depan pintu masuk. Penampilannya sangat keren dimataku. Atau karena ini pertama kalinya aku melihatnya berpakaian seperti ini? Dia benar-benar tampan. Aku sangat malu!

"Yuki, apakah kau lama menunggu?"

"Soora..." Yuki menutup wajahnya.

Kenapa? Apa ada yang salah dengan penampilanku? Aku memakai dress selutut berwarna kuning cerah dan menggerai rambutku. Aku baru saja membeli baju ini dan memakainya secara khusus untuk pergi dengan Yuki.

"Soora?"

"Hmm?"

"Ka-u sangat can-tik."

Apa? Apa yang dia bilang barusan?

Aku cantik?

"Kau juga keren! Ayo, kita masuk."

Hatiku berdebar-debar. Bagaimana ini? Aku pasti tidak bisa fokus. Apa ini yang dirasakan oleh pasangan yang sedang berkencan? Aku melihat wajah Yuki, dia sama gugupnya denganku! Aku harus mencairkan suasana hari ini.

"Yuki, ayo pergi berfoto lebih dulu sebelum kita bermain."

"Baik-lah."

Jangan gugup! Aku harus melakukan semua rencanaku!

Aku menarik Yuki untuk berfoto bersama. Kami harus membuat kenang-kenangan, mumpung penampilan kami masih bagus.  Sekarang, kenapa kami malah di dalam ruang sempit ini? Aku lupa jika ruangannya hanya sebatas begini. Apa kami masuk ke dalam box pasangan? Aku tidak bisa bergerak dengan bebas.

"Yuki, jangan melihatku dan tersenyum pada kameranya."

"Ah, maaf."

Cekrekkk...

Kami membuat empat pose berbeda-beda. Dari melihat kamera bersama, saling berhadapan, membuat bentuk hati, dan entah pose apa ini. Aku segera keluar dan memeriksa hasilnya. Aku harap hasilnya tidak mengecewakan.

"Pftt... Hahaha... Ini untukmu." Aku memberikan satu pada Yuki.

"Ini sangat aneh!"

"Itu karena kau tidak bisa berpose! Tapi wajahmu tampan disini."

Kami mendapat dua kolase. Aku akan menyimpan ini dengan baik. Ada wajah tampan Yuki dan wajah cantikku. Aku harus memajangnya dikamarku! Arghttt...

Ini sangat lucu! Apa kami harus membuatnya lagi? Tidak! Aku harus menjalankan semua rencanaku.

Baiklah, mari bermain. Aku menarik tubuh Yuki menuju permainan berikutnya. Kami tidak boleh melewatkannya. Dari rollercoaster, bermain jenis permainan air, dan terbang di udara.

"Hoeekkkk..."

"Soora minumlah." Yuki memberiku air.

Aku tidak akan lagi melakukannya. Isi perutku ingin keluar semua. Permainan disini mengerikan, aku tidak menikmatinya. Aku ingin muntah.

"Kita istirahat saja."

"Tidak, kita masih belum mencoba semuanya."

"Lihat keadaanmu Soora! Kita mencoba hal lain saja."

"Bagaimana dengan itu?" Aku menunjuk satu tempat.

"Rumah hantu?" Wajah Yuki berubah menjadi sangat pucat.

"Ayo kesana."

Aku menarik Yuki, aku sangat ingin masuk tempat ini. Katanya ada hantu sungguhan yang bersembunyi dan muncul kepada orang yang tepat. Aku harus melihatnya.

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang