63. Ending

114 13 1
                                    

"Hallo! Saya Kim Soora! Anda juga memanggil saya Song Hyeju! Saya senang bertemu dengan anda." Aku membungkuk pada ibu Yuki.

Aku sangat gugup saat melihat rumahnya yang besar. Bukan itu saja banyak penjaga di rumah ini. Kenapa Yuki harus pergi dari rumah sebesar ini? Aku yakin dia akan hidup dengan kekayaan yang tidak akan pernah habis.

"Kau sangat cantik melebihi di foto. Panggil aku ibu seperti Yuki. Dia pasti sangat merepotkanmu. Apa kau kesulitan mengurusnya?"

Wajahnya mirip dengan Yuki. Bahkan mata dan semuanya seperti mereka adalah saudara kembar. Awalnya kupikir ibu Yuki adalah adik Yuki. Wajahnya lebih muda dariku.

"Tidak, I-ibu! Yuki adalah anak yang baik. Dia tidak merepotkan saya."

"Jika kau kesusahan beritahu aku! Aku pasti akan membantumu. Soora, ikutlah denganku. Biarkan Yuki saja. Apa kau mau teh?"

"Tentu saja!"

"Aku sejak dulu ingin memiliki anak perempuan cantik. Tapi aku justru melahirkan anak laki-laki."

Pantas saja nama Yuki seperti perempuan. Aku tersenyum dan pergi bersama ibu Yuki. Waktuku banyak dihabiskan bersama ibunya. Ibu Yuki sangatlah baik, dia memberitahuku banyak hal mengenai Yuki. Dari makanan kesukaan Yuki, masa kecil Yuki, dan semuanya. Aku jadi paham kenapa Yuki sangat lucu. Ibunya juga sangat lucu.

"Ibu, jangan merebut Soora dariku. Biarkan aku yang bersamanya saat ini."

"Kau sudah lama bersamanya. Biarkan ibu yang bersama Soora!"

"Tapi kami belum bersama hari ini!"

"Hanya satu hari! Kenapa kau tidak membiarkan ibu bersamanya?"

Itu cukup merepotkan ku, tapi aku menyukai saat mereka merebutkanku. Mereka berdua sangat lugu saat bertengkar. Aku hanya tersenyum sepanjang berkunjung di rumah Yuki. Kami bisa datang berkali-kali ke tempat ini seterusnya. Aku sangat menyukainya.

☠️☠️☠️

"Unnie! Unnie! Pantainya sangat cantik!" Jea menunjuk pantai yang pemandangan yang luar biasa.

Betapa indahnya pasir putih dan langit yang biru seperti laut. Aku tersenyum dan menepuk kepala Jea. Dia bisa bersenang-senang bersama Manse. Udara pantai. sangat menyegarkan. Aku tidak menyangka ibu Yuki menyiapkannya untuk kami semua. Aku bisa pergi bersama anak-anak dan menghabiskan waktuku dengan Yuki.

"Albert, bersenang-senanglah dengan Jea dan Manse. Kau juga harus menikmati perjalanan ini." Aku menatap Albert yang berdiri tegap meski dia memakai baju santai.

Aku mengajaknya juga untuk menikmati liburan gratis dari kakek. Jika aku hanya membawa Jea dan Manse dan meninggalkan Albert rasanya aku menjadi wanita jahat. Lagipula apa bedanya bulan madu dan hari-hari biasa? Aku dan Yuki akan tetap bahagia dan romantis. Aku bisa merencanakan hal romantis lainnya untuk kami.

"Iya, Albert! Kita harus menikmati musim panas ini dengan mendapatkan pengamalan yang menakjubkan!" Jea menarik tubuh Albert.

"Noona, apa tidak apa-apa aku masuk ke dalam air. Baju ini sangat bagus!" Manse menunjuk baju barunya yang baru dibeli pagi ini.

"Tidak apa-apa! Kita akan menghamburkan uang kakek!" Aku menepuk pundak Manse.

Aku mendapatkan uang cukup banyak dari kakek tua itu. Dia akan merasa sangat kesulitan jika tahu aku membeli banyak barang untuk Manse dan Jea. Melihat dua anak ini menyukai pakaian baru mereka aku sangat senang. Manse sangat tampan dan Jea sangat lucu. Aku akan melihat mereka tumbuh dengan uang kakek.

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang