49. Kembali Pulang

43 9 0
                                    

"Haciin..."

"Apa yang kau lakukan? Aku sudah memberikan banyak barang untukmu!" None memberiku jaket hangat.

"Kau tidak tahu saja apa yang terjadi pada kami. Kami hampir mati dalam ledakan, kami juga bertemu dengan orang ini, dan terjebak dalam badai. Haciin... Hah..."

Aku akan meminta bayaran lebih, anak-anak selamat dengan bantuan Tim Satu. Tapi tidak dengan orang-orang yang tertimbun dalam reruntuhan. Harusnya aku membiarkan mereka kabur saja jadi kami masih memiliki saksi untuk dihukum. Tapi kami mendapatkan lagi orang bertopeng. Dia lebih menyulitkanku daripada dua temannya yang lain. Aku mengusap hidungku yang gatal. Aku harus pulang dan beristirahat.

"Matthew, ayo pulang!"

"Biarkan dia memakai motormu, ikutlah denganku di mobil."

"Tidak, None. Terimakasih, aku harus segera pulang ke rumah sebelum gelap. Anak-anak pasti mencari kami."

Aku sudah mengatakan pada Jea akan kembali sebelum malam hari. Dia pasti curiga jika kami tidak segera pulang ke rumah.

"Apa dia tinggal dirumahmu?" Tunjuk None pada Matthew.

"Tentu saja. Ada dua laki-laki lagi di rumah. Mereka membantuku dalam bekerja."

"Dua laki-laki lagi? Apa rumahmu tempat penampungan?"

"Benar, mereka membutuhkan pekerjaan dan tempat tinggal. Jadi aku memberikan fasilitas itu. Aku dulu juga tinggal bersama Ketua Vrans dan Zack."

"Hah... Tetap saja. Jika terjadi sesuatu katakan padaku! Aku akan datang dan membawa kalian pergi."

Aku saja bisa menjaga diriku sendiri, aku tidak akan meninggalkan rumahku sendiri. Aku hanya mengangguk dan pergi ke arah Matthew. Jika saja dia memiliki dua tangan normal aku akan senang hati bersama None. Tapi aku tidak bisa egois dan menelantarkan Matthew. Dia adalah tanggung jawabku.

"Ayo!"

"Kau tidak bersama dengannya?" Tunjuk Matthew pada None. Kenapa mereka saling tunjuk menunjuk?

"Dan meninggalkanmu? Aku yang menyediakan pekerjaan untukmu! Cepat naik!"

Matthew naik ke belakang. Sepertinya lebih baik aku membeli mobil segera. Kami akan bekerja dengan tim kedepannya. Aku perlu menemukan orang yang menjual mobil. Aku harus mendapatkan banyak diskon.

☠️☠️☠️

"Sebenarnya kau darimana? Kau demam lagi!" Jea mengganti kain yang tertempel pada dahiku.

"Nona, obat anda." Albert memberikanku obat untuk demam.

Kenapa aku mudah sakit jika terkena air? Ini bukan satu dua kali aku mengalaminya. Apa tubuhku lemah pada air? Ini sangat aneh. Besok, aku harus menghindari sungai atau laut. Aku harus mencari cara agar tubuhku tidak perlu berenang atau terkena air dalam jumlah banyak.

"Besok, biarkan aku dan Matthew Oppa yang bekerja. Ada misi dari Inho Oppa. Unnie di rumah saja."

"Baiklah."

"Jangan sakit lagi! Aku akan kembali ke kamar, jaga kesehatanmu Unnie!"

"Terima kasih, Jea."

Lihat bagaimana dia bisa merawatku dangan baik. Jea keluar dari kamarku dan meninggalkan ku dengan Albert.

"Misi apa yang Inho berikan?"

"Tuan Inho meminta bantuan untuk mengawalnya menuju tempat pertemuan. Ada banyak musuh yang akan menyerangnya saat dirinya sendirian. Kemungkinan besar, pertemuan itu digunakan untuk menjebak dirinya."

Aku harus segera sembuh besok. Jika Jea membawa Matthew untuk pergi ke pertemuan. Ini akan menjadi masalah besar untuk kami semua. Aku harus melakukan sesuatu agar mereka membawaku.

"Albert bisakah kau membantuku?"

"Saya siap membantu nona apapun itu."

"Ada yang harus kau lakukan!"

☠️☠️☠️

"Apa ini?" Tanya Jea padaku.

"Bagaimana? Apa kalian menyukainya? Aku membeli mobil untuk kita bekerja. Memang tidak sebesar mobil kita dulu Jea. Tapi mobil ini cukup untuk kita berempat pergi. Di belakang Manse bisa bekerja disana. Ada tempat untuk kalian beristirahat. Aku juga membeli penyimpanan makanan, tempat senjata, dan barang-barang lainnya."

Aku meminta pada Albert untuk mencari mobil semalam. Paginya dia memberitahu tentang mobil yang bisa kubeli dengan harga yang cukup terjangkau. Tidak semurah itu dan tidak semahal itu. Hanya ada beberapa hal yang perlu aku beli. Aku harap mereka akan bekerja dengan baik lagi.

"Jika kau membutuhkan sesuatu Manse, katakan padaku!"

"Noona, kenapa disini banyak sekali peralatan komputer dan mesin?"

"Aku meminta None memesan barang yang biasa dia gunakan. Jadi, inilah akhirnya, apa aku suka?"

Manse mengangguk, aku memang memesannya cukup lama. Sebenarnya aku ingin dia bekerja dari rumah saja tapi Manse harus tahu apa yang terjadi di lapangan. Seperti Zack dan None, mereka bekerja di lapangan meski tidak terjun langsung. Aku sangat berusaha keras menyiapkannya semalaman sampai demamku turun dengan sendirinya.

"Apa Unnie melakukannya karena akan pergi hari ini?"

"Kau pintar. Pertemuan kali ini bukan pertemuan biasa. Ada banyak orang disana, aku tidak bisa diam saja di rumah. Inho Oppa adalah klien besar kita. Kita harus melayaninya dengan baik."

"Hah... Sulit untuk membuatmu beristirahat. Apa kau akan memakai pakaian itu?" Tanya Jea melihatku memakai setelan sebagai seorang sekretaris.

"Ini permintaan Oppa. Kau dan Matthew akan berjaga di luar, biarkan aku mengurus di dalam. Manse, awasi semua pergerakan. Apa kau bisa menyadap CCTV, sebelum mereka menyadapnya kita harus melakukannya lebih dulu. Jika aku menghubungi Manse, segera datang ke dalam khususnya kau, Jea! Matthew aku tidak ingin kau dicurigai, kau cukup berjaga di mobil. Kau tidak apa-apa kan?"

"Aku tahu maksudmu. Tapi jika situasinya tidak memungkinkan segera beritahu aku."

Aku mengangguk pada Matthew. Sebisa mungkin aku akan mencoba mengatasinya lebih dulu. Inho juga pasti memiliki pengawalnya selain kami. Aku hanya perlu menjaganya dari senjata yang berbahaya saat pertemuan. Tidak mungkin mereka akan menyerang secara terang-terangan.

"Baiklah. Mari bekerja dengan baik hari ini."

☠️☠️☠️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang