8. Pertemuan Tim

59 13 0
                                    

"Unnie, apa kita tidak bisa memakai pakaian seperti mereka?" Tunjuk Jea pada orang-orang yang memakai setelan jas.

Sebenarnya kami bisa membelinya sendiri, tapi Ketua Vrans tidak menyetujuinya. Dia tidak mau kami jadi bahan tertawaan jika memakai pakaian seperti mereka yang jelas kualitas bajunya lebih buruk. Hasilnya akan sama saja seperti sekarang, pakaian kami hanya didominasi warna hitam putih dengan berbagai model. Aku menatap pantulan diriku di cermin. Aku seperti preman jalanan!

"Mobil mereka juga sangat keren." Rami melihat deretan mobil yang berjejer rapi.

Hanya mobil kami seperti benda yang merusak segalanya. Apa kami bisa masuk ke dalam tanpa membuat keributan? Harusnya kami tidak datang saja! Pimpinan Lee juga tidak begitu baik pada kami.

"Ayo!" Ketua Vrans masuk lebih dulu.

Aku merasakan hawa permusuhan dari semua orang yang melihat kami. Apa kesalahan kami pada mereka semua? Bahkan aku tidak mengenal mereka! Apa salah kami?

"Para preman datang lagi, apa kalian ingin masuk ke dalam ruang pertemuan? Bukankah kalian harusnya tidak datang kemari karena pemblokiran misi?" Senior Myeongbin datang lagi.

Apa dia penunggu pintu? Kenapa dia selalu ada saat kami ingin pergi ke perusahaan? Apa dia tidak memiliki pekerjaan selain mengganggu kami? Aku sangat muak melihat wajahnya!

"Selamat pagi, Senior. Kami sudah tidak lagi di blokir oleh perusahaan. Terima kasih atas kekhawatiran anda pada kami." Ketua Vrans tersenyum ramah.

Apa dia tidak membiarkan laki-laki ini saja? Kenapa memperdulikannya? Aku menatap sekeliling dan melihat anggota tim lain memperhatikan kami. Pantas saja, kami harus bersikap baik pada mereka.

"Apa yang kalian lakukan? Apa wanita ini pergi ke ruangan Pimpinan Lee? Aku lihat wanita sepertimu bekerja dengan memakai pakaian jalang."

Brukkk...

Kakiku menendang kakinya sampai dia terjatuh. Itu urusan pekerjaanku untuk apa dia ikut campur? Aku masih berbaik hati untuk tidak memukul wajahnya.

"Saya sudah katakan tidak ada dua kali untuk anda bisa berbicara sembarangan. Dasar pria ****." Zack membekap mulutku dan menarikku pergi.

Sialan! Aku sangat marah sampai bisa merobek mulut besarnya itu! Dia pikir dia seseorang yang harus aku hormati meski dia senior? Tidak! Aku tidak peduli!

"Soora, bukan disini untukmu menghabisinya. Kita memiliki waktu lain." Bisik Zack.

Waktu? Kapan?

"Hah... Sialan! Apa dia tidak pernah belajar menjaga bicaranya?"

Aku menutup mataku dan menahan semua amarah yang akan meledak.

"Tenanglah!" Ketua Vrans menepuk pundakku.

Aku sendang mencobanya, Jea menggenggam tanganku bersama Rami. Baiklah, aku tidak bisa menunjukkan amarahku pada mereka semua. Tanganku menggenggam Jea dan Rami, selanjutnya aku tidak akan segan-segan memukul Senior Myeongbin.

☠️☠️☠️

Sialan!

Kenapa kami di tempatkan di tempat terjauh? Apa kami hanya pajangan duduk disini? Mereka pikir kami adalah tim yang tidak bisa membantu? Aku saja yang membunuh monster-monster itu! Pertemuan apa ini? Ini hanya tempat kumpulan orang yang ingin terlihat bagus di depan para petinggi perusahaan. Dasar Pimpinan Lee!

"Hoammm... Apa kita masih akan tetap disini?" Tanya Rami mulai mengantuk. Disampingnya Jea telah tertidur pulas. Pembicaraan di depan terlalu panjang untuk didengar anak-anak.

"Apa yang mereka bahas?" Tanyaku pada Zack.

"Masalah monster, beberapa wilayah mengalami hal yang sama. Mereka menemukan makhluk aneh yang menyerang kawasan mereka. Pemerintah meminta kita untuk turun tangan menyelesaikannya."

Tapi bukan polisi atau angkatan militer! Untuk apa pemerintah meminta hal ini pada Perusahaan Minor?

"UNTUK ITU KAMI MEMINTA KALIAN SEMUA MENYELESAIKAN KASUS MONSTER INI. KAMI AKAN MEMBAGI KALIAN MENANGANI TIAP KAWASAN YANG ADA. APA KALIAN SIAP?" Tanya Im Ayeong pada semua orang.

"YA!"

"SELAMAT MENJALANKAN TUGAS!"

Jadi, kami mendapatkan kawasan apa? Kuharap itu bukan daerah terpencil atau tempat yang penuh dengan binatang liar. Aku tidak suka bagaimana mereka berjalan di malam hari seperti monster. Aku harus mengantarkan dua anak ini berkeliling, tujuan pertama adalah kantin perusahaan!

Aku menarik tubuh Jea dan Rami keluar dari ruang pertemuan. Aku tak  boleh melewatkan kesempatan memakan makanan mahal secara gratis. Hahaha...

"Bibi! Kau pesan makanan untuk kami bertiga!"

"Kartu identitas?"

Aku menyerahkan kartu kami semua. Apa kami akan mendapatkan banyak makanan disini? Aku siap memakannya dengan membabi buta.

"Ini!"

Apa? Apa ini?

"Bibi, ini hanya bubur!"

Kami tidak sakit, untuk apa memakan  makanan orang sakit?

"Itu makanan kalian!" Bibi penjaga pergi ke orang lain dan memberi makanan lebih lezat pada mereka.

Aku bisa gila melihat ini semua. Tanganku mengambil tiga mangkuk bubur dan memakannya bersama Jea serta Rami. Anggap saja ini adalah sarapan pagi untuk kami. Setelah ini kami akan pergi untuk makan di luar saja. Aku tidak akan lagi berada di tempat menjijikkan ini!

"Unnie, aku ingin makan seperti mereka!" Jea menatap makanan milik orang lain.

"Makan saja Jea!" Rami memakan makanannya dengan lahap.

"Aku akan membelikan makanan enak untuk kalian nanti, selesaikan makanan kalian dan kita akan pergi."

Tidak apa-apa kami bisa membeli makanan sendiri! Untuk apa berharap pada perusahaan ini? Awas saja bibi, jika aku kaya nanti aku akan membeli semua makananmu di depan matamu langsung. Lihat saja!

"Soora! Kau disini? Ketua Vrans mencari kalian." Ketua Kang datang membawa makanan lezat.

"Benarkah? Kami akan pergi nanti."

"Iya, cepatlah pergi. Sepertinya ada masalah serius, ini berhubungan dengan kejadian semalam."

Kejadian semalam?

Kejadian melawan monster lendir itu? Apa ada masalah? Kuharap itu tidak berhubungan langsung mengenai tubuhku yang kebal pada racun. Aku tidak bisa memberitahukannya kenapa tubuhku seperti ini.

Itu sangat rahasia.

☠️☠️☠️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang