29. Bersama Dia

68 13 0
                                        

Suasana kami menjadi sangat canggung, aku tidak menikmati makanan ini dengan benar. Aku melirik Yuki yang makan dengan biasa. Apa hanya aku yang merasakan perasaan seperti ini? Kacau! Kacau sudah seluruh rencanaku.

"Soora, kau tidak makan?"

"Aku memakannya!" Aku melahap daging yang masih panas.

Lidahku seperti terbakar!

Kenapa aku begitu gugup? Mulut sialan ini tidak pernah belajar dari kesalahan. Kenapa aku mengatakannya pada Yuki? Aku tidak keberatan sama sekali jika dia menciumku. Bukankah aku membiarkan sinyal bahwa dia bisa menciumku? Aku menatap bibir Yuki yang memerah, apa yang aku pikirkan!

Gila!

"Soora, apa kau ingin melihat kembang api?"

Kembang api?

"Dimana? Aku ingin melihatnya!"

"Tidak jauh dari tempat ini. Sebelum kita pulang mungkin kau mau melihatnya denganku."

Apa dia mencari informasi? Aku tersenyum dan memakan makananku dengan cepat. Kami harus menghabiskan hari ini dengan bersenang-senang lebih dulu sebelum melihat kembang api. Arghttt... Aku tidak menyangka Yuki juga memiliki rencana untuk kencan kami. Apa lagi yang akan dia lakukan? Aku sangat menantikannya!

"Yuki, kau menyiapkan ini semua?" Aku melihat tempat kami untuk piknik sore ini. Ada banyak makanan dan minuman ringan. Tapi kapan Yuki menyiapkannya? Dia selalu bersamaku tiap waktu. Apa dia menyuruh orang lain? Yuki menarik tanganku untuk untuk duduk bersama.

Ada banyak orang seperti kami. Melihat taman dan sungai, ini termasuk ke dalam rencanaku. Bagaimana dia bisa merencanakannya? Arghttt... Aku sangat senang.

"Apa kau menyukainya?"

"Apa kau bercanda? Aku sangat ingin melakukan hal yang seperti ini."

Menyebalkan! Aku sangat menyukainya!

"Soora tutup matamu!"

Aku menutup mataku, apa dia memiliki kejutan lainnya?

"Ini untukmu!" Yuki memberikan bunga untukku. Darimana dia mendapatkannya? Aku memeriksa kesana-kemari dan menatap bunga pemberian Yuki.

"Apa kau pesulap?"

Ini bunga asli!

Yuki hanya tersenyum melihatku, apa-apaan laki-laki ini? Aku mencium bunga yang begitu harum ini. Aku tidak menyiapkan sesuatu untuknya. Kenapa dia memikirkan hal ini?

"Terima kasih, Yuki."

Jantungku tidak bisa tidak berdebar-debar, ini pertama kalinya bagiku menerima bunga dari seorang pria. Bahkan pertama kalinya bagiku berkencan dan melakukan banyak hal yang ingin aku lakukan bersama pasanganku. Itu semua aku lakukan pertama kali bersama Yuki. Pria yang tampan dan lucu ini. Aku menutup wajahku yang sangat panas dengan bunga. Kuharap dia tidak tahu seberapa gugupnya dan merahnya wajahku.

"Kau tahu, ini sangat menyenangkan. Hari ini aku sangat menikmatinya, aku tidak pernah berkencan dengan siapapun. Jadi aku ingin melakukan banyak hal dan kau tidak protes sedikitpun aku melakukan ini dan itu."

"Ini juga pertama kalinya bagiku."

Apa? Aku melihat Yuki yang menyembunyikan wajahnya. Ini pertama kalinya bagi Yuki? Tapi sepertinya dia begitu ahli menyiapkan ini semua. Bahkan tempat ini.

"Aku tidak pernah berkencan dengan wanita manapun. Ini pertama kalinya bagiku pergi bersama seseorang. Aku takut kau tidak menyukainya, mungkin aku akan membuatmu bosan jika bersamaku."

Bosan? Apa dia gila? Aku tidak akan pernah bosan melihat wajahnya yang malu! Itu patut diabadikan!

"Kita memiliki kekhwatiran yang sama. Tapi kau berusaha dengan sangat baik bahkan memberiku bunga ini." Aku tersenyum padanya.

Wanita mana yang tidak menyukai hal romantis seperti ini?

Boommm... Boommm...

Aku mendongak dan melihat kembang api yang meledak di udara. Begitu besar dan penuh dengan warna. Aku melirik Yuki yang melihat hal yang sama denganku. Aku baru sadar satu hal, bahkan kembang api yang indah itu tidak ada apa-apanya dengan wajah Yuki.

"YUKI!!!" Aku berteriak keras memanggilnya.

"Hmm?" Yuki menatap kearahku.

Cupp...

Aku mencium bibir Yuki singkat. Dia menatapku dengan wajah terkejut, apa dia menyukai hadiahku? Aku tidak menyiapkan apapun dan aku sangat ingin menciumnya. Arghttt... Ada apa denganku? Kenapa aku mencium Yuki?

Sialan!

☠️☠️☠️

Aku wanita jahat! Aku wanita jahat!

Sejak aku menciumnya Yuki menjadi lebih pendiam. Kenapa aku melakukannya tadi? Apa aku sudah tidak waras sampai kehilangan kendali? Yuki terlihat tidak mengatakan apapun sampai dia mengantarkanku pulang. Aku ingin menolaknya untuk mengantarku, tapi aku sangat takut untuk bicara pada Yuki. Apa dia marah padaku?

Aku sungguhan wanita jahat! Bodoh!

Kim Soora bodoh!

"Yuki, sampai sini saja." Aku berhenti berjalan.

"Baiklah, masuklah ke dalam."

Apa yang harus aku katakan lagi?

"Yuki, maafkan aku! Kau pasti sangat terkejut atas tindakanku. Maaf!" Aku menunduk dan memperhatikan kakiku yang bergetar.

Bagaimana jika dia tidak mau lagi berkencan denganku? Apa aku wanita yang sangat agresif untuknya? Aku tidak menyangka bisa membuat Yuki membenciku.

"Untuk apa meminta maaf?"

"Aku sudah bertindak sembarangan! Maafkan aku, Yuki. Aku harap kau tidak membenciku."

Kaki Yuki mendekat padaku, jantungku sangat berdebar-debar saat ini. Rasanya aku lebih memilih membunuh monster daripada berhadapan dengan Yuki. Aku sangat takut.

"Aku tidak membencimu, Soora!"

"Benarkah?" Aku mendongak melihat wajah Yuki yang memerah.

"Aku hanya terkejut saat kau melakukan lebih dulu. Kita sudah melakukannya berkali-kali seperti yang kau katakan. Jadi aku tidak merasa keberatan jika kau mencium lagi. Tapi Soora."

Tapi apa?

"Aku juga menciummu!" Yuki mengusap pipiku dan mendekat wajahnya padaku.

Aku merasakan bibirnya yang menempel padaku. Ini bukan ciuman ketika aku menciumnya, ini benar-benar sebuah ciuman. Aku meremas baju Yuki, aku tidak bisa bernapas. Kenapa dia begitu ahli melakukanya? Yuki menekan tengkukku dan membuatku semakin dekat dengannya. Aku sudah salah mengira, Yuki bukanlah laki-laki polos! Dia serigala! Dia seorang serigala berbulu domba.

"Yu... Ki?"

"Cepatlah masuk! Aku tidak akan menahan diriku mulai sekarang!"

Aku menutup wajahku dan berlari ke rumah. Apa tadi itu? Dia bukan lagi pria lucu yang menggemaskan! Aku membuka pintu dan berjalan ke kamarku. Ini sangat memalukan!

"Unnie! Kau darimana saja?"

"Kau pasti berkencan."

Jangan tanyakan! Aku sangat malu!

"Wow... Siapa pria itu? Sepertinya aku melihatnya di luar."

Apa Zack melihat Yuki?

Aku menutup pintu kamarku cepat, aku tidak bisa lagi berbicara dengan mereka. Bagaimana aku bisa melihat Yuki besok? Aku bisa gila!

☠️☠️☠️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang