"Matthew? Ada apa?"
"Aku tidak tahan lagi! Aku tidak bisa melihatnya lagi." Matthew membawa tubuhku ke ranjangnya dan membanting tubuhku dengan sangat keras.
Kenapa dengan laki-laki ini? Aku mencoba bangkit tapi Matthew menahan kedua pundakku. Apa dia ingin berbuat kejahatan? Aku siap memukulnya dengan kakiku.
"Aku tidak bisa melihatmu bersama laki-laki lain. Aku tidak bisa melihatnya lagi."
"Kenapa?"
"Aku... Aku..."
Aku mencoba membuka topeng Matthew, dia sama sekali tidak mencegahku untuk melakukannya. Aku melihat wajahnya, matanya yang cantik, kulit putihnya, dan wajah setengah monsternya. Dia menunduk dan menatapku dengan mata berkaca-kaca. Aku mengusap wajahnya, wajah yang sangat kurindukan.
"Kenapa tidak jujur padaku?"
"Aku... Aku takut kau tidak ingin melihatku dengan keadaan seperti ini. Wajahku wajah monster, tubuhku tubuh monster. Aku tidak ingin kau pergi meninggalkanku. Aku tidak mau. Aku takut... Sangat takut... Soora." Yuki memeluk tubuhku.
Tubuhnya begitu bergetar dan tangisan memenuhi ruangan ini. Aku mengusap rambut hitam Yuki, aku sangat merindukan pelukan hangatnya ini. Aku mendorong tubuh Yuki dan duduk bersamanya. Wajah Yuki terus menangis tanpa henti.
"Kenapa aku bisa berpikir aku takut melihatmu? Yuki, aku menyukaimu apa adanya. Aku tidak peduli dengan wujudmu saat ini. Aku juga seorang monster. Aku sama sekali tidak mempermasalahkannya, kau hanya perlu jujur padaku saja."
"Maafkan aku. Aku tidak tahu lagi cara merubah wujud monsterku. Aku sangat ketakutan saat melihat diriku sendiri."
"Aku kekasihmu Yuki. Kau bisa bersandar padaku. Aku mencintaimu, dengan wajah ini, tangan ini, apapun mengenai dirimu. Aku menyukainya." Aku mencium tangan monster Yuki.
Dia hanya perlu jujur sejak awal padaku. Aku sudah tahu bahwa dia Yuki. Dari tangan hangatnya saat mengusap wajahku dan aromanya. Aku bukan wanita mesum, tapi aku bisa tahu saat dia memelukku. Aku menemukan kembali kekasihku yang hilang. Aku mendekati Yuki dan mengusap lembut wajahnya.
"Apa kau cemburu karena None?" Tanyaku.
"Jangan lakukan lagi! Aku tidak menyukai saat kau bersamanya. Aku tidak bisa melihatnya menyentuhmu. Aku tidak bisa."
"Maafkan, aku. Aku tidak akan melakukannya lagi."
"Tolong jangan tinggalkan aku!" Yuki memeluk tubuhku.
Dia orang kedua yang memohon untuk tinggal bersamanya. Aku mengusap punggung Yuki. Aku senang dia kembali padaku. Aku hampir gila saat dia pergi meninggalkanku sendirian. Aku sangat mencintainya dengan begitu dalam. Aku benar-benar jatuh cinta pada pria ini. Aku mengusap pipi Yuki. Kenapa dia terus menangis? Wajahnya menjadi sangat merah mirip tomat matang. Aku tersenyum dan mencium bibir Yuki. Aku merindukannya. Sangat.
"Kau sudah membaik?" Tanyaku.
"Hmm..." Yuki mengangguk kecil.
"Kenapa kau sangat lucu? Dimana pria yang tidak berperasaan Matthew?" Aku mencubit pipi Yuki.
"Dia sudah pergi." Yuki memelukku dengan sangat erat.
Aku akan membiarkannya malam ini. Ada banyak hal yang ingin kubicarakan padanya.
"Kau tahu? Aku sempat ingin membunuh diriku sendiri saat tahu kau menghilang. Aku sangat gila saat itu. Tapi kemampuan regenerasi ini menghalangiku."
"Apa kau sangat mencintaiku?"
"Lalu untuk apa aku pergi ke sarang musuh dan meledak disana?"
"Kau melakukannya?" Yuki menatapku dan mengusap wajahku.
"Jika kekasihmu mati didepanmu apa yang ingin kau lakukan? Tentu saja aku pergi untuk balas dendam. Aku menembak tangan dan kaki mereka. Aku cukup puas."
Yuki tersenyum dan mencium pipiku berulang kali. Apa dia senang aku melakukannya untuknya? Yuki menatapku lembut dengan sorot matanya yang begitu cantik. Aku sangat menyukai tatapannya ini.
"Terima kasih telah melakukannya. Kau wanita yang sangat hebat Soora, terima kasih telah hadir untukku. Aku sangat senang kau datang dan mencintaiku. Aku begitu bahagia saat kau disisiku. Sekarang percayalah padaku untuk segala hal. Aku akan menjagamu!" Yuki menciumku dengan sangat lembut.
Terima kasih untuk mu juga Yuki.
Aku sangat berterima kasih karena kau datang di waktu yang tepat.
☠️☠️☠️
"Yuki! Yuki! Bangun!"
Ada misi hari ini! Dia harus segara bangun dari mimpinya! Aku menjambak rambutku dan mencoba memukul tubuhnya berulang kali. Kenapa dia sangat sulit dibangunkan? Apa dia masih bermimpi? Aku menarik selimut Yuki, kenapa dia meringkuk di dalam sini?
"Soora... Ini masih pagi. Bisakah kita kembali tidur saja?" Yuki menutup tubuhnya lagi.
"Apa-apaan kau ini! Ada misi hari ini! Cepat bangun! Kalau tidak aku akan pergi bersama None!" Ancamku.
"Apa! Tidak boleh!" Yuki bangkit dan segera mencegahku pergi.
"Yuki? Wajahmu..." Aku melihat wajah Yuki dan memeriksanya.
Dia kembali? Wajah Yuki kembali? Yuki menatap kedua tangannya dan mengusap wajahnya. Apa yang terjadi pada tubuhnya? Ini tidak mungkin terjadi begitu saja?
"Kenapa bisa seperti ini?" Tanyaku.
"Soora..." Yuki menatapku dengan wajah memerah.
Apa yang dia pikirkan?
Kenapa dia menatapku begitu? Aku tidak melakukan apapun untuk merubahnya. Aku tidak memiliki kekuatan seperti itu. Yuki menarik tubuhku dan mendekapnya. Tidak bisakah dia memakai sesuatu terlebih dahulu? Aku bisa melihat dada bidangnya ini.
"Yuki?"
"Sepertinya ini karenamu!"
Aku?
"Aku? Bagaimana bisa?"
Yuki tersenyum aneh dan mencium keningku cukup lama. Memangnya apa yang terjadi? Apa sisi manusianya kembali saat dia jujur pada perasaannya? Aku tak mengerti sama sekali.
"Sepertinya lebih mudah untukku kembali menjadi manusia normal. Aku yang membutuhkanmu saja!"
"Apa kau pernah mengalami hal ini?"
"Ketika aku memunculkan sisi monsterku aku hanya butuh waktu satu hari untuk kembali. Tapi kejadian itu memaksaku untuk menekan sisi manusiaku."
"Kau juga tidak bisa berenang. Pantas saja kau kesulitan saat kembali dalam wujud manusiamu."
"Aku bersyukur kau ada disisiku. Akan lebih mudah berubah wujud karenamu." Yuki tersenyum begitu manis.
"Alasan saja! Cepat bergegas! Kita memiliki misi lain." Aku memukul dadanya.
"Apa tidak bisa kita bersama hari ini?" Tanya Yuki dengan merentang tangannya.
Apa dia menggodaku? Sayangnya aku tidak bisa hari ini. Ada permasalahan sangat serius yang terjadi di perusahaan.
"Hari ini terjadi ledakan di perusahaan. Pimpinan Lee menelponku, katanya aku harus datang."
Sebenarnya aku tidak mau datang tapi Im Ayeong memohon padaku. Jadi, aku datang untuk melihat dan mendengar terlebih dahulu masalah mereka.
"Kau juga harus bertemu timmu! Mereka pasti merindukanmu!"
☠️☠️☠️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...

KAMU SEDANG MEMBACA
M I N O R ( END )
ActionPerusahaan Minor, perusahaan yang menangani semua kasus kejahatan. Mafia, penculik, pembunuhan, mata-mata negara, dan berbagai pekerjaan berbahaya lainnya. Tim Inti salah satu tim di Perusahaan Minor, tim yang berisi lima orang anggota paling ditak...