13. Penaklukan

56 12 0
                                    

"Kerja bagus semua!" Ketua Vrans mengangkat minumannya.

Aku meminum soda yang begitu segar, kapan lagi kami merayakan kemenangan ini dengan makanan dan minuman yang melimpah. Aku merasakan misi kali ini akan berdampak baik bagi tim kami. Tidak kusangka batu jelek ini adalah pecahan meteor. Pasti kami akan mendapatkan banyak uang dari perusahaan dan pemerintah.

"Ketua, apakah kita bisa mendapatkan alat seperti Tim Satu? Aku sangat ingin memiliki jangkar dan alat komunikasi mereka!" Jea mengangkat tangannya.

"Aku juga ingin senjata baru!"

"Bagaimana menurutmu Soora? Hasil misi kali ini aku akan membeli apa yang tim kita butuhkan. Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Ketua Vrans.

"Aku tidak masalah. Kita memang butuh alat komunikasi, aku tidak bisa mengandalkan Jea untuk mengantarkan pesan."

Jika kami ingin mengambil banyak misi atau pekerjaan, kami harus memiliki alat yang bisa menunjangnya. Alat Zack tidak terlalu bagus dan sering rusak saat aku memakainya. Aku sangat ingin memarahinya tapi dia akan memotong gajiku jika aku marah-marah tidak jelas. Orang yang sedang diam itu, dia memiliki andil lebih besar pada penghasilanku. Dia bisa seenaknya menerima misi dan membuang misi yang menurutnya tidak menghasilkan banyak uang untuk kami. Pekerjaannya memang bukan di lapangan tapi dia berkontribusi terhadap datangnya misi dan keuangan dalam tim. Dia juga membuat laporan untuk perusahaan tiap bulan dan tiap menyelesaikan misi. Pria kacamata itu lebih mirip seperti bos besar dan kami hanya anak buahnya yang bekerja.

"Aku akan mengurusnya besok bersama Zack. Kita akan libur selama dua hari, kalian bisa bebas pergi kemana saja."

Akhirnya, aku akan menikmati liburan dan mengerjakan tugas akhirku. Jea dan Rami bisa bersekolah dengan benar tanpa memikirkan misi. Rencana besok, aku akan mengunjungi perpustakaan dan menikmati waktu disana. Pergi berbelanja dan memakan makanan enak. Malam harinya aku akan pergi ke tempat karoke bersama anak-anak.

Tidak ada yang bisa mengganggu rencanaku!

☠️☠️☠️

Sial!

Aku tersenyum pada seseorang didepanku, kenapa kami bisa bertemu di tempat ini? Maksudku masih ada banyak tempat yang dia bisa kunjungi. Aku melewatinya tanpa menyapanya, dia tidak mungkin akan menyapaku juga. Kami tidak sedekat itu untuk berteman. Aku juga tidak tahu namanya. Aku hanya tahu dia teman Yuki! Apa Yuki ikut bersamanya?

"Apa kau mengikutiku?"

Langkahku berhenti sesaat dia mengucapkan kalimat mengerikan. Siapa yang mengikuti siapa? Aku berbalik dan melihatnya sedang berjalan ke arahku.

"Hah, aku tidak tahu kenapa kau selalu ada dimana-mana. Apa kau mengikutiku? Apa kau seorang stalker?"

Hah? Apa? Stalker?

"Siapa kau?"

Wajahnya begitu terkejut sampai rona merah begitu jelas di wajahnya. Aku saja tidak tahu siapa namanya, untuk apa aku mengikuti orang ini? Apa aku tidak memiliki kerjaan? Aku ini sibuk! Mengganggu saja! Aku berjalan lebih dulu dan memilih tempat duduk dekat dengan jendela. Aku harus menyelesaikan tugas akhirku sebelum tiga bulan. Semester ini aku harus lulus!

"Kau tidak kenal aku?"

Aku mendongak dan melihat pria berambut biru panjang yang berdiri di depanku. Apa dia mengikutiku?

"Tidak."

"Tidak? Bukankah kau anggota Tim Inti?"

"Benar!"

"Kau tidak tahu siapa aku?"

Kenapa dia lebih syok daripada aku yang dia kira sebagai seorang stalker? Untuk apa aku tahu namanya dan siapa dia? Aku hanya akan mengingat orang yang perlu kuingat. Dia juga pria buruk dimataku.

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang