15. Orang Bodoh

73 13 0
                                        

"Yuki, kau tidak minum?" Aku menyodorkan minuman pada Yuki.

Dia menggeleng cepat dan menjauh dariku. Apa dia tidak menyukai perempuan? Kenapa dia selalu menjauh dariku? Apa dia memiliki kekasih? Aku menatap makanan di depanku, mungkin saja dia memilikinya. Apa yang aku lakukan? Jangan-jangan seseorang berpacaran dengannya disini! Aku menatap satu persatu diantara mereka. Instingku tidak pernah salah.

"Ketua Kang, apa Yuki memiliki kekasih?" Bisikku sangat pelan.

"Hmm? Dia dekat dengan Jinan."

Jinan? Cha Jinan? Aku melirik Jinan yang berada di depan Yuki. Mereka saling menunduk dan melirik satu sama lain. Mungkinkah begitu? Aku tidak bisa melihat ini, ternyata dia menyukai orang lain juga. Sayang sekali. Aku meminum minumanku yang terakhir. Tidak ada pria yang menarik lagi.

"Hah... Ini sudah sangat malam. Aku harus pergi, terima kasih untuk makan malamnya. Sampai jumpa lagi. Aku akan menantikan pertemuan selanjutnya."

"Kau ingin pulang?" Tanya Ketua Kang.

"Ketua akan marah jika aku pulang larut malam. Aku permisi semua!" Aku mengambil tasku dan bergegas pergi.

Aku seperti orang bodoh di dalam sana. Aku tidak tahu jika Yuki dekat dengan Jinan. Pasti Zack patah hati jika tahu. Aku merentangkan tanganku, hanya Ketua Vrans yang paling tampan dan perhatian. Aku harus membeli sesuatu untuk mereka di rumah. Hah... Menyebalkan.

"Soora! Aku akan mengantarmu!" None berjalan terburu-buru.

"Mengantarku? Tidak perlu, rumahku dekat dari tempat ini."

"Terima saja kebaikanku!"

"Kenapa? Apa kau mengakui bahwa aku adalah wanita menarik. Kau cukup aneh tiba-tiba seperti ini."

Dia pasti bukan hanya berubah karena tertarik padaku.

"Mungkin."

"Cukup, None! Berhenti! Aku bisa pulang sendiri!" Aku tersenyum dan melompat ke atas mobil.

Aku harus pergi secepat mungkin dari None! Aku tidak ingin berurusan lagi dengan Tim Satu dalam bentuk apapun. Aku melompat ke atas bangunan dan pergi melawati atap. None tidak mungkin mengejarku, aku bernapas lega. Sepertinya aku akan mendekam di kamar satu hari full untuk menetralkan perasaanku. Kenapa saat aku ingin mengalihkan pandanganku dari Ketua Vrans selalu sulit? Aku mulai tertarik dengan Yuki tapi dia memiliki seseorang dihatinya, dia juga tidak menyukaiku. None, aku tidak suka dia sejak awal.

Kenapa percintaanku selalu gagal?

Arghttt...

☠️☠️☠️

"Hoammm..."

Aku melihat kota yang indah dengan polusi udara yang tinggi. Menikmati hembusan asap dan menghirup aroma berbagai hal. Ketua Vrans merokok bersama Zack dan membicarakan mengenai peralatan yang kami pesan. Alatnya akan sampai sebentar lagi. Aku harap itu tidak mengecewakan kami.

"Kata Ketua Kang kau membantu mereka kemarin. Dia akan mengirim daging untukmu nanti."

Daging? Untukku?

"Benar, ketua. Aku membantu mereka menangkap pelaku situs gelap. Kita bisa memasakannya malam ini, Jea dan Rami pasti menyukainya." Aku mengetik tugas akhirku dengan sangat bersemangat.

Malam ini kami akan makan enak! Aku harus membeli banyak makanan nanti. Ketua Kang memang terbaik, kukira dia tidak tahu cara balas budi dengan benar. Tidak kusangka dia mengirimkan daging pada kami! Apa dia akan mengirim banyak daging kualitas baik? Aku harus membeli beberapa bahan lainnya. Pasti Jea dan Rami akan sangat senang tahu ini semua.

"Tapi jangan melakukannya lagi Soora. Kita harus mendapatkan uang saat bekerja bukan hanya daging. Kau juga bekerja secara sukarela bukan karena permintaan."

"Ayolah, Zack. Kita harus menjaga hubungan baik dengan tim lain. Mungkin saja itu akan baik masa depan tim ini."

Jika kami membutuhkan pertolonganku mereka pasti akan datang membantu kami. Jika tidak aku pasti akan marah besar seperti singa yang mengamuk. Aku jadi teringat akan kepiting laba-laba itu, sebenarnya dari mana datangnya monster-monster aneh itu? Apa mereka datang karena eksperimen manusia atau hasil dari alam yang bertahun-tahun manusia tidak memintanya? Kedepannya pasti akan banyak hal aneh yang terjadi di dunia ini. Aku sangat menantikannya, bagaimana manusia akan berusaha keras mempertahankan hidupnya.

"Zack, apa kau tahu sesuatu mengenai monster-monster itu?"

"Perusahaan menutup aksesku untuk masuk ke dalam informasi mengenai monster. Aku kesulitan untuk menggali informasi disana. Tapi, yang jelas monster yang kita hadapi adalah monster hasil eksperimen sebuah perusahaan."

Bahkan Zack tidak diberi akses kesana? Apa mereka gila? Kami juga bagian dari Perusahaan Minor.

"Perusahaan Fabel, beberapa tahun ini mereka gencar membuat eksperimen aneh mengenai makhluk hidup. Tim Khusus sedang menyelidiki masalah ini, mereka akan menangani penyelidikan perusahaan itu. Kita hanya perlu memusnahkan monster mereka saja." Ketua Vrans menghembuskan asap rokoknya ke udara.

Siapa Tim Khusus itu?

"Jadi, kita hanya perlu membunuh saja bukan? Kalau itu aku bisa lakukan, aku juga tidak pandai mengurus masalah rumit dikepalaku. Tapi bukankah kita tidak menangani masalah monster?"

"Aku sudah memintanya pada Ayeong, dia akan mengirim misi monster jika tim lain kesulitan menanganinya."

Im Ayeong? Apa wanita jahat itu ingin kami hanya jadi tim cadangan? Tapi tidak apa-apa, nyawa kami pasti akan tetap aman jika berada di garda akhir. Heh, pahlawan memang selalu datang terlambat. Jika kami datang saat sebuah tim mengalami masalah, pasti mereka berutang budi pada kami. Aku tersenyum dan kembali melanjutkan aktivitasku menulis. Baiklah, aku akan menulis semua utang mereka setiap aku membantu. Aku bisa menagih kapan saja, aku harus menghapalkan tiap nama orang dengan begitu aku tidak kesulitan dalam menagih hutang mereka. Hahaha...

Im Ayeong pikir kami akan terluka karena tidak mendapatkan misi pembasmian monster? Tidak! Justru aku akan sangat senang mengacaukannya!

☠️☠️☠️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang