"Krakkk..."
Dari dalam sana dua mata merah muncul dengan sangat cepat. Apa dia mencium keberadaan kami? Apa seekor kepiting besar bisa melakukannya. Aku berlari ke sisi lain dan menunggunya muncul. Seberapa besar ukurannya?
"Unnie! Apa yang harus kita lakukan?"
"Tunggu Jea, tetaplah disana!"
Dia muncul dengan dua capit begitu besar layaknya alat berat untuk menangkap kami. Ukurannya melebihi mobil kami, dia seperti seekor hewan purbakala. Aku merasa perasaanku sangat tidak nyaman saat melihat mata kepiting ini. Dia seperti ingin membunuh kami.
"Krakkk..."
Kepiting berlari ke arahku dan mengarahkan capitnya untuk memukul tubuhku. Kekuatannya begitu dahsyat sampai menghancurkan tempat yang kuinjak. Apa dia hanya mengincarku? Aku harus melakukan sesuatu untuk dia pergi dari tempat ini.
"Jea! Tangkap ini! Pergilah ke atas dan katakan untuk mereka bersiap-siap. Aku akan membawa kepiting ini ke atas!" Aku melemparkan jangkar pada Jea.
Salah satu diantara kami harus memberitahu orang luar. Aku tidak bisa membiarkan Jea mengurus kepiting raksasa ini sendirian.
"Baik, berhati-hatilah, Unnie!"
"Krakkk..."
Aku sudah bersiap untuk segala kemungkinan. Kepiting mengeluarkan sesuatu hal aneh dari dalam mulutnya. Sebuah benda putih yang aku tidak tahu apa gunanya itu. Apa itu racun? Apa dia bisa mengeluarkan racun dari dalam tubuhnya?
"Krakkk... Slruttt..."
Benda aneh keluar dan mengarah padaku. Itu terlihat seperti ingus yang menjijikkan. Tubuhku melompat sebelum benda itu datang. Aku tidak mau berurusan dengan bagian tubuhnya.
"Krakkk... Slruttt..."
Lagi? Kapan dia berhantu?
"Slruttt... Slruttt..."
Apa dia akan memenuhi tempat ini dengan benda putih itu? Heh? Kakiku tidak bisa bergerak, benda apa ini? Aku mengambil sesuatu yang menghalangi langkahku. Merobeknya dengan pisau dan melihat apa yang dia keluarkan. Bukankah ini mirip dengan jaring laba-laba?
"Krakkk... Slruttt..."
Sialan! Aku mencoba berlari keluar dan menghindari semua benda putih lengket ini. Dia bukan kepiting biasa, dia seekor kepiting laba-laba! Aku bersiap menghadangnya di luar. Aku harus membuatnya naik ke atas. Dia datang seperti banteng yang siap mengamuk, aku melompat dan mencoba berada di atas tubuhnya.
"Mari kita naik ke atas!" Aku memegang kedua matanya yang keluar.
Dia mulai memberontak kesana-kemari. Aku tidak bisa membiarkannya membuangku begitu saja. Aku pandai jika bertahan dalam kondisi apapun. Dia bergerak tidak karuan dan melompat ke sembarang tempat. Apa yang kepiting ini lakukan? Dia masuk ke dalam air dan berenang begitu dalam. Aku harus menahan napasku sampai dia muncul kembali ke permukaan.
"Hah..."
Dia akan membawaku kemana? Resort? Oh, tidak! Aku menarik matanya dan mengarahkan ke tempat lainnya. Tidak dengan resort milik Inho. Aku bisa-bisa harus mengganti banyak kerugiannya. Aku tidak mau mengeluarkan uang sepeserpun. Kepiting ini terus berenang sampai ke memanjat dinding tebing. Aku tidak tahu jika kepiting bisa memanjat tebing tinggi ini dengan mudah. Apa dia seorang atlit panjat tebing?
"Soora!" Ketua Vrans berteriak memanggil namaku.
Dia terlihat terkejut aku membawa kepiting ini. Aku mencabut dua mata kepiting ini dan melompat turun. Aku tidak menyukai mata merah menyala ini.
"Krakkk..."
"Kau dari mana saja? Kenapa bajumu basah kuyup?" Ketua Vrans melepaskan jaketnya untukku.
Begitu romantis sampai aku terpana beberapa saat. Lupakan dulu soal ini, aku memiliki masalah lain dengan kepiting laba-laba ini. Dia lebih berbahaya untuk kami.
"Dia mengeluarkan jaring laba-laba dari dalam mulutnya. Kita harus berhati-hati. Aku beristirahat sebentar saja, Tim Satu pasti bisa menanganinya." Sebenarnya aku ingin mereka bekerja saja. Aku sudah memancingnya naik ke atas sini. Tim ku sudah menjalankan tugasnya dengan baik.
Menjalankan tugas berlebihan tidak baik untuk tubuh. Kami juga tidak dibayar untuk membantu orang. Tim Satu mulai bekerja dan menembaki kepiting laba-laba itu yang terus mengeluarkan jaring laba-laba putih. Dia melakukannya terus menerus tanpa henti.
"Unnie, ketua! Kata Rami cangkang kepitingnya terlalu keras, peluru tidak mempan untuknya. Dia memberiku bom ini!" Jea memberikan bom besar padaku.
"Soora! Ayo, lakukan!" Ketua Vrans maju lebih dulu.
Apa kami harus melakukannya? Aku melepaskan jaket ketua dan memberikannya pada Jea. Tubuhku butuh peregangan lagi jika harus bersama ketua. Dia cukup gila.
"Jea, cari tempat aman. Katakan pada semua orang untuk menyingkir dari kepiting itu!"
"Baik!" Jea berlari sangat cepat dan lincah.
Dia pengantar pesan yang sangat baik. Aku menggenggam bom milik Rami dan berlari ke arah ketua yang mengeluarkan pedang miliknya. Asap keluar dari dalam mulutnya, satu hal yang harus dia lakukan saat bertarung. Dia harus menggunakan rokok sebagai pemantiknya. Dia terlihat sangat keren dan tampan, jantungku berdetak sangat cepat saat dia mulai membabat habis capit kepiting. Aku menahan senyuman saat dia menatapku begitu tajam.
"Soora, siapkan bomnya!"
Ketua Vrans memegang satu kaki kepiting dan melemparkannya ke arahku. Aku melepaskan kaitan bom dan memasukannya ke mulut kepiting ini.
Dukkk...
Apa tendanganku terlalu kuat? Tubuh kepiting terlempar ke atas mirip sebuah burung terbang.
Duarrr...
Dia meledak dengan semua serpihan berhamburan dari atas. Selesai sudah, aku akan menikmati sisa hari ini bersama Jea dan Rami. Kami bisa makan enak dan berjalan-jalan di pantai. Apa Ketua Vrans akan mengajakku melihat matahari terbenam? Arghttt... Aku sangat senang sampai memiliki banyak rencana hari ini.
"Hah..." Aku menatap seseorang yang tengah melihatku dengan wajah terkejutnya lagi.
Apa Yuki selalu terkejut tiap kali aku melawan musuh? Bukan hanya Yuki saja, tapi semua Tim Satu dan angkatan militer melihat kami dengan tatapan terkejut mereka. Apa mereka baru melihat bagaimana Tim Inti bekerja?
"Ayo, kembali!" Ketua Vrans memberiku jaketnya lagi.
Apa dia tidak mau aku sakit untuk kedua kalinya? Bagaimana dia bisa begitu perhatian padaku? Apa dia tidak tahu bahwa perlakuannya sangat membuatku berdebar-debar? Aku harus bersamaan setelah ini.
☠️☠️☠️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N O R ( END )
AzionePerusahaan Minor, perusahaan yang menangani semua kasus kejahatan. Mafia, penculik, pembunuhan, mata-mata negara, dan berbagai pekerjaan berbahaya lainnya. Tim Inti salah satu tim di Perusahaan Minor, tim yang berisi lima orang anggota paling ditak...