Seberapa besar kekayaan perusahaan ini? Aku mengelilingi tempat ini dan melihat-lihat bagaimana mereka bekerja. Lebih banyak orang yang memakai pakaian jas putih berlalu-lalang kesana-kemari. Mereka terlihat sangat sibuk mengurus sesuatu. Aku membuka kacamata hitamku dan pergi dari tempat ini. Aku tidak bisa masuk lebih jauh.
Aku perlu identitas baru dan masuk lebih dalam. Apa perusahaan akan memberikan misi pada Tim Inti seperti Tim Khusus?
Aku harus bertemu seseorang dari Tim Khusus dan berteman dengan mereka. Sebelum itu, aku harus menghabiskan masa liburan ku bersama Yuki. Makanan apa yang dia suka?
☠️☠️☠️
Tingg... Tongg...
Aku harap Yuki menyukai makanan dan minuman yang kubeli. Aku tidak sabar dia membuka pintu untukku. Pintu terbuka perlahan, seseorang muncul dengan wajah terkejutnya.
"Soora?"
"Hai! Apa kabarmu Yuki?"
"Darimana kau tahu alamatku?"
"Aku bertanya pada Ketua Kang, aku meminta alamat semua Tim Satu. Kau tidak perlu khawatir!"
Dengan alasan bahwa aku akan mengantarkan mereka ke rumah jika mereka sakit atau terkena serangan. Ketua Kang tidak akan curiga bahwa aku pergi ke rumah Yuki. Aku sangat malu saat datang kemari, aku baru kali ini datang ke rumah orang lain. Aku harus memikirkan pakaian yang cocok untuk datang kemari. Alhasil aku memakai dress selutut berwarna biru cerah. Aku sangat gugup melihat Yuki!
Apa dia baru bangun tidur? Kenapa wajahnya seperti orang linglung?
"Yuki?"
"Masuklah Soora!"
Aku masuk ke dalam rumah Yuki. Rumahnya sangat bersih dan rapi, ada banyak video game yang tersusun di rak. Apa dia seorang otaku?
"Aku membawa makanan dan minuman. Apa kau sudah makan?"
"Aku baru saja bangun, maaf jika kau datang tanpa aku bisa menyambutmu dengan benar."
"Tidak apa-apa, aku datang tanpa memberitahumu. Besok aku akan memberitahumu lebih dulu."
"Kau akan datang lagi?" Yuki menatapku.
"Iya, kita berkencan Yuki! Bukankah aku harus datang ke rumahmu?" Tanyaku dengan senyuman.
Biasanya juga pasangan akan melakukan hal ini kan? Berkunjung ke rumah dan menghabiskan waktu bersama. Meski kami bukan pasangan, tapi aku ingin melakukannya. Ini pertama kalinya aku pergi ke rumah temanku. Aku jadi lebih bersemangat pagi ini. Yuki berjalan kaku dan membawa peralatan makan seperti robot. Dia tidak mengeluarkan sepatah katapun sampai kami menghabiskan seluruh makanan. Bahkan dia tidak mengatakan apapun setelah dia mencuci piring. Apa dia tidak suka aku datang berkunjung?
"Hmm? Yuki? Apa kau tidak menyukai jika aku datang kerumahmu?"
"Ti-dak! Aku suka!" Jawaban cepat.
"Tapi kenapa kau diam saja?"
Aku menatap kakiku, apa aku harus pergi dari tempat ini saja? Mungkin Yuki tidak suka jika aku mengganggunya hari ini. Aku juga terburu-buru datang tanpa tahu dia menyukainya atau tidak.
"Aku hanya terkejut. Kau tiba-tiba datang ke rumahku dan membawa makanan. Aku seperti sedang bermimpi, arghttt..."
"Kau tidak bermimpi!" Aku mencubit pipi Yuki.
Seperti namanya kulitnya seperti salju yang begitu putih. Jika dilihat lebih dekat bola matanya seperti salju yang turun dari langit. Matanya sangat cantik.
"Aku tahu. Maaf jika aku membuatmu merasa terbebani."
"Aku tidak perlu minta maaf darimu. Besok, apa kau mau pergi ke taman hiburan denganku? Aku kira kakimu akan baik-baik saja besok. Aku akan menjagamu!"
"Taman hiburan?"
"Iya, ayo lakukan! Kita harus lakukan!" Aku memegang tangan Yuki erat.
Yuki memalingkan wajahnya dan menatapku perlahan. Aku memiliki daftar panjang untuk kami berkencan. Dari taman hiburan, bioskop, pantai, sungai, kencan malam hari, memilih tempat makanan, dan piknik bersama. Kami harus melakukannya saat semuanya masih sempat dilakukan.
"Baiklah."
"Kita bertemu di taman hiburan. Kita tidak boleh membuat orang-orang tahu jika kita pergi bersama."
"Kenapa?"
"Memangnya kau mau jadi bahan obrolan mereka?"
"Jika itu denganmu aku tidak masalah." Yuki mengatakannya dengan sangat lirih.
Kenapa dia begitu malu mengatakannya? Aku mendekati Yuki dan memperpendek jarak diantara kami. Aku ingin menjahilinya!
"Aku tidak dengar! Kau bicara apa Yuki?" Aku mendekatkan wajahku.
"Ji-ka itu denganmu aku tidak masalah!" Teriaknya.
"Jadi kau mau orang-orang tahu?" Aku mengusap wajah Yuki yang memerah.
Dia terdiam dengan tubuhnya yang kaku seperti robot kembali. Yuki sangat payah!
"Apa kita harus sembunyikan? Apa kau tidak ingin orang lain tahu? Apa kau tidak mau jika Ketua Vrans tahu bahwa kita sedang berkencan?" Yuki merubah wajahnya menjadi sangat serius.
"Kenapa kau membawa Ketua Vrans?"
"Kudengar kau menyukainya." Yuki membuang wajahnya.
"Apa kau cemburu?" Aku menarik dagu Yuki.
"Iya! Kau berkencan denganku!" Yuki memegang tanganku.
Arghttt...
Lihat wajahnya sekarang, dia seperti anjing yang marah. Aku menahan tawaku, bermain-main dengan Yuki membuatku kehilangan kendali. Dia lebih menyenangkan daripada bertarung melawan monster. Terkadang Yuki sangat mudah ditebak dan terkadang dia sangat sulit kutebak apa yang akan dia lakukan dan katakan.
"Aku akan jujur padamu. Aku menyukai Ketua Vrans, tapi aku ingin menyukai orang lain. Mungkin aku terdengar seperti wanita jahat yang mempermainkan perasaan orang lain. Tapi, aku ingin mengakhiri kisah cinta bertepuk sebelah tanganku. Apa kau masih ingin berkencan denganku?"
Dia bisa mundur sekarang. Aku masih menyukai Ketua Vrans disaat bersamaan aku ingin menyukai orang lain sampai aku melupakan sosoknya.
"Aku hanya perlu membuatmu melupakannya, itu pasti cukup agar kau melihatku. Aku benar-benar ingin berkencan denganmu."
"Pfttt... Kau memang menyukaiku? Sejak kapan?"
"Entahlah, mungkin sejak kau membunuh para monster lendir sendirian. Kau sangat keren!"
"Hahaha... Dasar! Aku memang menarik. Tapi kenapa kau menghindariku?"
"Karena aku gugup saat melihatmu, kau sangat cantik."
Apa? Wajahku tiba-tiba saja memanas mendengarnya. Kenapa aku jadi menjadi sangat malu? Itu rayuan paling pasaran di dunia ini tapi sangat mudah membuat wanita menjadi sangat senang.
Aku tidak akan melepaskan pria ini begitu saja. Dia milikku!
☠️☠️☠️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N O R ( END )
ActionPerusahaan Minor, perusahaan yang menangani semua kasus kejahatan. Mafia, penculik, pembunuhan, mata-mata negara, dan berbagai pekerjaan berbahaya lainnya. Tim Inti salah satu tim di Perusahaan Minor, tim yang berisi lima orang anggota paling ditak...