40. Hadiah Terakhir

49 11 0
                                    

"Unnie!"

Aku tersenyum melihat Jea yang sedang menungguku di depan Perusahaan Minor. Dia berlari dan melompat padaku. Aku sudah kembali lagi ke tempat ini lagi. Apa usaha ku sia-sia saja pergi ke tempat itu? Kupikir jika aku pergi ke Busan dan membalaskan dendam Yuki. Aku akan merasa senang, tapi aku tidak merasakan apapun. Aku memeluk Jea kencang, aku harus hidup lebih lama bersama Jea. Dia harus tumbuh lebih besar lagi denganku.

"Siapa mereka?" Jea menunjuk orang-orang yang terikat di belakang mobil.

Aku membuat mereka berlari dari Busan ke tempat ini. Aku hampir saja membuat keributan besar di jalan, tapi mungkin Perusahaan Minor akan mengurusnya dengan sangat baik. Ini hadiah terakhirku untuk perusahaan sampah ini. Aku tidak peduli lagi dengan reputasi atau apalah itu. Aku tidak peduli lagi.

"Mereka sampah."

Sampah yang harus dibuang.

"Soora, apa yang terjadi padamu?" Tanya Ketua Kang berlari padaku.

"Mereka adalah orang-orang yang menjebak kita ke dalam kebakaran api. Pria topeng itu adalah orang seperti Aleza, dua dengan penampilan aneh itu adalah kaki tangannya. Lainnya hanyalah orang-orang sampah. Aku menembak kaki dan tangan mereka. Mungkin aku juga mematahkan kaki mereka. Aku serahkan padamu Ketua Kang. Im Ayeong sudah tahu semuanya, dia akan membantumu mengurusnya. Kami pergi!" Aku mengandeng tangan Jea.

Hanya itu yang ingin kukatakan. Selebihnya itu adalah urusan mereka bukan aku.

☠️☠️☠️

"Apa kau marah padaku karena meninggalkanmu?"

"Aku tahu Unnie pasti kembali. Aku tidak akan marah!"

Jea menatapku dengan wajah berbinar. Jea memang anak baik, aku mengusap kepala Jea. Aku akan menjaga dan melindungi anak ini. Aku menatap rumah yang 9 tahun ini kutinggali bersama Tim Inti. Aku sudah memutuskan untuk pergi dari tempat ini. Membawa semua kenangan yang tidak akan kulupakan.

"Jea, ayo pergi!"

"Kita akan pergi kemana?"

"Kita harus mencari tempat baru. Mungkin tempat yang sedikit jauh dari tempat ini tapi cukup dekat dengan sekolahmu. Uangku cukup jika hanya menyewa rumah setahun kedepan. Kita akan bekerja lagi secara independen."

"Jadi kita masih bisa bertarung?"

"Tentu saja! Aku mengenal beberapa orang yang bisa memberi kita pekerjaan. Inho Oppa juga pasti akan menawarkan pekerjaan lagi pada kita."

"Baiklah!"

"Kita akan kembali jika kita sudah menemukan tempat untuk menyimpan barang-barang. Nah, pertama ayo temukan agen perumahan yang murah!"

Aku pasti akan membawa barangku dan Jea. Mungkin senjata kami yang tertinggal di dalam. Katakan bahwa aku perhitungan, tapi aku memang seperti itu. Aku akan membawa semuanya pergi sampai mereka tidak akan melihat barang-barang monster. Mereka mungkin saja datang kemari untuk melihat-lihat. Aku tidak ingin mereka takut saat melihatku disini. Aku sangat takut mereka memandangku dengan wajah ketakutan lagi.

Jika mereka adalah para anggota tim lain mungkin aku tidak mempermasalahkannya. Tapi, ini adalah keluargaku. Keluarga keduaku. Ada rasa sakit saat mengingatnya, begitu membekas sampai aku tidak ingin lagi mengingat-ingatnya.

Aku harus melihat dunia lebih baik lagi.

Aku harus menemukan agen perumahan dengan harga murah tapi dengan kualitas yang tidak murahan. Jika rumah itu berhantu aku akan mengatasinya.

"Rumah ini adalah rumah termurah milik kami. Jika kalian mau menempatinya saya akan memberikan diskon tambahan. Fasilitasnya sangat lengkap, bahkan ada tempat yang bisa digunakan sebagai tempat bersantai di atas rumah ini. Apa kalian menginginkannya?"

Harganya benar-benar murah untuk ukuran rumah sebesar ini. Tempatnya memang dipinggiran kota. Ada pemandangan indah di ujung sana. Jarak ke sekolah Jea juga tidak terlalu jauh, aku masih bisa mengantarkannya tiap hari. Mungkin aku akan menyekolahkannya dekat dengan tempat ini saja. Masih banyak sekolah bagus selain sekolah Rami. Mungkin Jea juga tidak ingin bertemu dengannya lagi. Aku harus membelinya.

"Kenapa anda memberi kami diskon tambahan? Apakah tempat ini tempat pembunuhan?" Tanya Jea.

"Ah... Itu... Tentu saja bukan. Tempat ini murah karena kalian adalah pelanggan ke 1.000 kami. Kami memberikan kalian diskon." Agen perumahan terlihat gelisah saat mengatakannya.

Jika ini tempat pembunuhan, aku hanya perlu menyingkirkan mereka  saja. Aku akan mengancam mereka untuk tidak datang dan mengganggu kami.

"Baiklah! Dimana aku harus tanda tangan?"

☠️☠️☠️

"Jea, disini ada kamar. Kita bisa tidur hari ini disini, besok kita akan meminta agen pengantar barang untuk membawa barang-barang kita."

"Apa kita serius ingin tinggal di tempat ini?" Jea menarik bajuku.

Sebenarnya aku jadi ragu saat masuk rumah ini. Aura tempat ini sangat gelap melebihi tempat manapun yang pernah aku lihat. Ada banyak hantu gentayangan dan mereka semua sedang melihat kami. Aku akan membereskannya nanti saat Jea tidur. Dia tidak boleh tahu ada banyak hantu di rumah ini. Jarang ada yang bisa memberikan fasilitas bagus seperti rumah ini. Hartanya juga murah di kantungku, aku tidak akan miskin jika membiayai rumah. Masih banyak kebutuhan hidup yang mesti aku pikirkan.

"Tidak apa-apa Jea, aku akan merenovasi rumah ini agar tidak terlihat suram. Cat dindingnya juga tidak terlalu bagus, kita bisa menggantinya sesuai dengan seleramu. Serahkan saja padaku! Kau hanya perlu belajar dengan rajin dan bersekolah dengan benar. Bekerja secukupnya dan selamat sampai pulang ke rumah. Ini adalah peraturan kita saat ini. Kau harus menurutinya!"

"Aku akan belajar! Unnie tidak perlu khawatir padaku! Aku sudah dewasa!"

Tapi Jea masih anak-anak dimataku. Aku memiliki banyak pekerjaan rupanya. Ini akan menyibukkan diriku untuk sementara waktu. Aku harus berusaha lebih keras lagi untuk hidup!

☠️☠️☠️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang