45. Kejujuran

47 10 0
                                    

"Unnie! Siapa dia?" Jea datang dengan wajah terkejut.

Aku harus memberitahukan mereka semua tentang permasalahan ini. Aku tidak bisa menyembunyikannya lagi setelah tahu Matthew juga salah satu korban dari Perusahaan Fabel. Kami memiliki kesamaan yaitu berurusan dengan mereka. Aku sudah tidak mempermasalahkan topengnya, dia pasti memiliki wajah seperti Aleza atau Bobby. Aku tahu mungkin dia tidak ingin kami melihatnya. Aku paham perasaannya. Tapi, aku tetap harus mewaspadai segala kemungkinan bahwa dia seorang mata-mata. Aku tidak bisa percaya begitu saja.

"Dia Matthew, dia akan bekerja dengan kita."

"Bukan! Anak laki-laki disampingmu! Siapa dia?" Tunjuk Jea pada Manse.

"Dia Manse. Ada denganmu?" Kenapa dia tiba-tiba bertanya seperti ini? Aku ingin memperkenalkan Matthew padanya.

"Man-se? Oppa, apa kau sudah punya pacar?"

Jea segara berlari dan duduk di samping Manse. Apa dia mulai mengambil sifatku? Jea terlalu lama bersamaku, dia sudah seperti Kim Soora versi kecil. Aku menutup mulutku melihat reaksi Manse yang ketakutan. Dia mengingatkanku pada Yuki saat kami bertemu. Dia juga awalnya takut padaku yang menempel padanya. Hah... Aku ingin minum alkohol setelah ini.

"Noona! Tolong aku!" Manse berlari dan duduk di sampingku.

"Berhenti! Kita harus memperkenalkan Matthew pada kalian."

"Baiklah, nanti aku bisa bicara dengan Oppa nanti!" Jea mengedipkan sebelah matanya pada Manse.

Sungguh, dia mirip denganku. Apa aku membawa pengaruh buruk padanya? Dia sungguhan seperti adikku. Hahaha...

"Matthew, dia adalah Jea. Dia anak yang kuat dan baik. Kau bisa mengandalkannya. Anak ini adalah Manse, dia bertugas sebagai koordinator untuk kita. Dia akan mengurus administrasi dalam tim. Untuk hal lain aku akan mengurusnya, aku pandai dalam hal penyamaran dan menyelinap masuk. Orang yang berdiri disana adalah Albert, dia akan mengurus rumah ini. Jadi, hal apa yang ingin kau tanyakan?"

"Saya mengerti. Jadi bagaimana dengan kondisi saya?"

"Kau bisa menunjukkannya sekarang."

Aku ingin semua orang jujur agar kedepannya kami memiliki kepercayaan satu sama lain. Matthew menunjukkan tangannya yang menjadi tangan monster. Aku mengamati wajah mereka semua. Jea tidak terpengaruh apapun, Manse cukup terkejut tapi kembali menormalkan wajahnya, Albert tetap diam saja. Aku tersenyum dan menusuk tanganku dengan pisau. Darah mengalir deras dari sana dan beberapa detik lukanya menutup dengan sempurna.

"Aku juga salah satu percobaan dari Perusahaan Fabel. Nama asliku adalah Song Hyeju, percobaan pertama mereka. Aku ingin kalian tahu bahwa aku juga bukan manusia normal. Aku memiliki kekuatan regenerasi yang tidak membuatku mati. Jika keadaan misi mendesak, aku bisa berdiri untuk kalian. Kalian bisa mengandalkanku."

Albert memberiku kain untuk menghapus darah dari tanganku. Dia tidak takut rupanya, bagaimana dengan Manse?

"Noona? Apa kau bisa merasakan sakit?" Tanya Manse.

"Ya, dulu rasanya sangat menyakitkan. Tapi aku sudah terbiasa. Jadi tidak apa-apa. Apa kau tidak takut?"

"Tidak! Noona keren dan Matthew Hyung juga keren." Puji Manse dengan malu-malu.

Bahkan dia sudah memanggil Matthew dengan sebutan kakak? Aku menepuk kepala Manse, dia anak baik dan pengertian. Kami sudah tidak memiliki permasalahan lagi. Kami sudah jujur pada keadaan tubuh aneh kami.

"Apa kau bukan dari Perusahaan Fabel?" Tanya Jea serius.

"Bukan!"

"Aku akan percaya padamu, tapi jika aku tahu kau salah satu dari mereka. Aku akan membunuhmu! Aku tidak terlalu percaya pada orang bertopeng karena dia telah membunuh kekasih Unnie dan membuat tim kami hancur. Jadi, aku harap Oppa bukan orang seperti mereka."

"Kau bisa percaya padaku!"

Aku tersenyum pada Jea, dia anak yang manis. Dia pasti juga sama denganku yang tidak percaya pada orang bertopeng aneh. Ada perasaan takut dan kesal. Tapi, aku yakin Matthew bukan seperti mereka. Aku memiliki perasaan bahwa dia orang baik.

"Matthew, kau bisa tinggal mulai hari ini. Aku akan mengambil pekerjaan untuk kita besok. Albert, tolong antarkan Matthew."

"Baik, nona. Silahkan ikuti saya!"

Matthew berjalan mengikuti Albert. Aku harus membuat iklan besar-besaran untuk jasa Tim Merah. Aku akan memanfaatkan jaringan Inho dan club. Disana banyak pejabat dan orang-orang yang kesulitan dalam hidup. Aku memang sangat pintar dalam hal seperti ini. Pertama-tama, aku harus membuat situs.

☠️☠️☠️

"Jea, jangan mengganggu Manse!"

"Apa? Aku hanya duduk didekatnya."

"Tapi kau menakutinya."

Manse mengangguk dan duduk di sampingku ketakutan. Kami baru saja melakukan makan malam bersama. Tapi kenapa Jea selalu mengganggu Manse. Apa dia menyukai Manse yang berubah menjadi anak laki-laki tampan? Perlu kuakui setelah Manse mendapatkan baju baru yang bagus. Tingkat ketampanannya meningkat 100%. Aku tidak menyangka Jea akan tertarik pada Manse.

"Apa kau tidak kesulitan memakan memakan topeng?"

Matthew terus menunduk saat memakan makanannya. Dia memakai topeng full wajah. Aku tidak bisa melihat apapun bahkan matanya saja aku tidak tahu. Apa aku tidak perlu melakukan makan bersama? Dia memiliki kesulitan untuk makan bersama kami.

"Jika kau kesulitan, kita tidak perlu makan bersama. Aku ingin kau nyaman tinggal di rumah ini."

"Aku baik-baik saja." Jawab Matthew.

"Baiklah, besok kita memiliki misi. Jea dan Manse, kalian tidak perlu ikut dalam misi ini. Cukup aku dan Matthew."

"Kenapa?" Tanya Jea sembari memakan makanannya.

"Karena ini hanya misi biasa untuk menangkap seseorang. Kami bukan akan melawan monster. Cukup kami berdua saja."

Aku juga ingin mengetes kekuatan Matthew. Di samping itu aku tidak ingin mengganggu sekolah mereka.

"Apa aku bisa membantu sesuatu?" Tanya Manse.

"Hmm... Apa kau bisa membuat alat untuk kami menyadap?"

"Aku akan mencobanya malam ini."

"Berusahalah, Manse!"

Aku tidak sabar menantikannya.

☠️☠️☠️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang