33. Milikku

77 14 0
                                        

"Yuki!" Aku membuka pintu perlahan.

Setelah aku memberikan kesaksian dalam lima jam tanpa henti aku sangatlah lelah berbicara. Pimpinan Lee dan Im Ayeong bertanya banyak pertanyaan sampai aku kebingungan harus menjawab apa. Mereka juga bertanya apa yang aku lakukan kemarin. Ketua Vrans yang menjawabnya bahwa aku sakit dan bersama dirinya dan tim. Apa mereka masih mencurigaiku sebagai pelaku penyerangan Senior Myeongbin? Sejujurnya aku juga sangat penasaran hewan atau manusia yang menyerangnya. Tempat kejadian berada disekitar rumahnya, tidak ada tanda-tanda jejak hewan liar. CCTV juga tidak menunjukkan hewan yang melintas. Hanya orang-orang yang berlalu-lalang tanpa henti. Sulit menemukan pelakunya, kami juga tidak bisa asal menebaknya.

"Soora? Kau kemari lagi?" Tanya Ketua Kang.

"Iya, aku mencari Yuki. Sekarang sudah jam makan siang, aku ingin mengajaknya pergi."

"Yuki?"

Aku mengangguk dan masuk ke dalam. Aku membeli makanan di luar sebelum datang ke tempat ini. Tidak mungkin aku akan makan di kantin dengan makanan bubur. Itu tidak romantis, aku membeli banyak makanan untuk kami berdua makan. Yuki muncul dari salah satu pintu dengan membawa kertas di tangannya. Dia sangat tampan saat bekerja kantoran.

"Yuki!"

"Soora?"

"Ketua Kang, aku akan membawa Yuki beristirahat!" Aku menarik Yuki secepatnya.

Kenapa mereka tidak beristirahat? Sekarang waktunya mereka menikmati waktu luang. Kenapa mereka bekerja tanpa henti? Aku harus menghentikan Yuki agar dia tidak sakit.

"Soora, jangan asal membawa orang!" Larang Ketua Kang.

"Kenapa? Aku ingin mengajak kekasihku untuk makan."

"Kekasih?"

Brakkk...

"Apa? Kekasih?" None keluar dari ruangannya.

Semua orang menatap kami dengan wajah terkejut. Aku ingin memamerkan bahwa Yuki adalah kekasihku. Aku tidak ingin seseorang merebutnya dariku! Termasuk siapa saja dari Tim Satu. Ada banyak wanita di tempat ini, aku harus mendeklarasikan bahwa Yuki telah memiliki kekasih secantik diriku.

"Iya, Yuki pacarku!"

"Apa? Kau serius?" Wajah Ketua Kang menjadi pucat.

Apa dia takut aku akan melukai Yuki?

"Tunggu! Bukankah kau tahu aku yang mengincar Soora?" Teriak None pada Yuki.

"Sayangnya aku mendapatkannya lebih dulu!" Yuki memeluk pinggangku erat.

Lihatlah sifatnya ini! Aku menahan teriakanku dan menatap Yuki dengan wajahnya amat bersinar terang. Tidak ada yang bisa mengalahkan Yuki. Arghttt... Dia benar-benar seorang laki-laki!

"Apa?"

"Maaf, None. Soora milikku!" Yuki menjulurkan lidahnya dan membawaku pergi.

Apa aku bisa mengurung Yuki saja?

☠️☠️☠️

"Katanya kau akan memakannya, kenapa kau melihatku?"

Aku melihat Yuki yang hanya tersenyum, aku tahu wajahku cantik tapi kami sedang makan bersama. Apa dia akan terus menatapku? Aku sangat malu jika dia melakukannya.

"Karena pacarku sangat cantik."

Apa dia akan terus merayuku?

Menyebalkan, jika dia mengatakannya secara terang-terangan di depan mataku. Aku sangat senang dan malu, aku menutup mulut Yuki dengan makanan yang ada. Dia harus mengalihkan pandangannya dariku. Laki-laki ini menjadi berbahaya saat aku mengenalnya lebih jauh.

M I N O R ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang