our first meeting

222 37 3
                                    

 nggak capek buat mengingatkan.

follow dulu ya sebelum lanjut baca,

happy reading

***


Anna duduk menghadap danau kampus sambil melukis pepohonan di seberang danau itu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna duduk menghadap danau kampus sambil melukis pepohonan di seberang danau itu,

Gadis itu tengah menikmati waktu senggangnya dengan menjauhkan diri dari keramaian dan hiruk pikuk manusia disudut lain kampus itu. 

Tak jauh dari sana terdapat area lapang yang biasanya digunakan sebagian mahasiswa untuk bermain basket atau melakukan kegiatan olah raga yang lain.

Anna hampir menyelesaikan lukisannya saat sebuah bola tiba-tiba saja meluncur dan menabrak kanvas didepannya hingga terguling dan membuat cat dalam lukisannya yang belum mengering tidak lagi terlihat indah.

Gadis itu tidak bergeming dan hanya menatap datar lukisannya yang sudah tergeletak di atas tanah dengan wajah tanpa ekspresi.

Seorang pemuda berjalan panik menghampiri gadis itu " ss-ssory, gue nggak sengaja" kata pemuda itu.

Anna melirik kearah bola basket di samping kakinya, lalu mengambilnya dan memegangnya dengan kedua tangannya.

Pemuda itu menggaruk pelipisnya saat menyadari hasil dari perbuatannya yang membuat lukisan gadis itu rusak dan peralatan lukisnya berantakan.

"sorry, nanti gue ganti kanvas sama catnya ya" kata pemuda itu dengan senyum kaku.

Gadis itu tidak menjawab dan hanya menatap datar kearah pemuda itu, lalu mengambil sesuatu dari kotak pensilnya.

Dan yang selanjutnya terjadi, benar-benar membuat pemuda itu membeku dan kehilangan kata-kata.

SREEEETTT...

Dengan wajah datar dan dingin gadis itu baru saja merobek bola basket ditangannya dengan cutter dan menyodorkannya didepan wajah pemuda itu.

"impas,," katanya datar, lalu menyandang tasnya dan pergi begitu saja. Meninggalkan peralatan lukisnya yang berantakan di atas tanah.

Sesaat setelah fokusnya kembali, pemuda itu mengejar gadis itu dengan raut kemarahan di wajahnya.

Pemuda itu meraih lengan anna "hehh,, maksud lo apa ngrobek bola gue? Gue kan udah bilang nggak sengaja.

Nanti gue ganti kanvas sama cat elo" sentak pemuda itu

Anna menoleh dan kembali menatap datar mata pemuda itu, tatapan datar yang entah mengapa terasa mencekam dan mengintimidasi.

"gue juga bakal ganti bola elo, dengan warna, bentuk bahkan diameter yang sama.

Tapi lo harus ganti kanvas sama cat gue dengan merk yang sama bahkan dengan bentuk dan goresan yang sama dengan lukisan gue sebelumnya. Bisa..?" jawab anna dengan nada datar.

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang