a little memory of andro's past

126 25 8
                                    

jangan lupa follow dulu ya..!!

kan enak masuk lapak orang kalau udah saling kenal. hehehee..

***


flashback<<

Newyork, twelve years ago<<<

Sepasang ayah dan anak tengah duduk bersisian dipinggir sungai dengan dua alat pancing yang dibiarkan bersandar begitu saja di tepi sungai sambil mengobrol.

Tak jauh dari tempat mereka berada, sepasang anak kembar berusia 10 tahun juga tengah asyik memancing sambil bertengkar kecil karena sang adik perempuan terus saja mengganggu kakak laki-lakinya yang tengah serius memancing, membuat ayah dan kakak tertua mereka geleng-geleng kepala menyaksikan keributan kecil yang tak kunjung berakhir itu.

"astaga, anak-anak itu.

Hanna, hitto..

Jangan bertengkar terus sayang, nanti ikannya nggak mau nyamperin kail kalian lho" nasehat sang ayah.

"hanna nih pah, berisik terus" Sahut hitto. 

"nggak pah, hanna kan Cuma nanya nama-nama ikan.

Masak kak hitto malah marah-marah?"

"ya tapi kamu daritadi nggak cukup sekali jawab,baru selesai dijawab udah nanya yang nggak penting lagi.

Kakak kan mau serius mancing biar dapet ikan" gerutu sang kakak.

Gadis kecil itu mencebik, lalu melepas alat pancingnya dan berdiri sambil berkacak pinggang.

"karena ikan saja kakak bisa nggak peduli sama aku, udah ah..

Kakak main saja sama ikan hasil tangkapan kakak, aku nggak mau bicara sama kakak lagi" ucap sang adik dan berlalu pergi.

"heii,,tunggu..!!

Astaga anak itu kenapa gampang sekali marah?

Dia yang membuatku kesal, dia juga yang ngambek.

Dasar perempuan" gerutu sang kakak lalu turut meninggalkan alat pancingnya dan menyusul adiknya yang tengah merajuk.

"hanna..

Tunggu kakak..!!" Teriak hitto

Sementara ayah dan kakak tertua mereka semakin terpingkal melihat interaksi lucu sepasang anak kembar itu yang selalu saja membuat suasana rumah dan liburan mereka semakin ramai dan menyenangkan.

"astaga anak-anak itu.

Lihat andro, bersiaplah untuk menjadi penanggung jawab dua setan kecil itu nanti" ucap marchel sambil menyikut lengan andro.

"hahh? kenapa aku? Nggak mau ah pah.

Aku bisa penuaan dini kalau harus urus mereka berdua" elak andro sambil bergidik membayangkan betapa repot dirinya jika harus mengurus dua adik kembarnya itu seorang diri.

"eeeiii,, jangan bicara seperti itu.

Bagaimanapun mereka adalah tanggung jawabmu nanti kalau mama papa nggak ada"

"iya tanggung jawab andro sih, makanya papa sama mama harus selalu ada buat mereka nggak boleh kemana-mana. 

Lagipula sebentar lagi kalian kan mau pulang ke indonesia.

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang