last night in your arms

146 32 9
                                    

aku kembali guys..

biar author makin semangat, follow dulu yuk sebelum lanjut.

***


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kedua orang tuanya keluar dari kamar, regan merebahkan diri disisi anna.

Pemuda itu memiringkan tubuhnya agar bisa memandangi wajah damai anna dari samping, tangan regan sesekali terulur untuk menyingkirkan sebagian rambut yang menutupi wajah anna lalu tersenyum samar, kemudian mencuri satu kecupan di pipi gadis itu.

Membuat pemiliknya terusik dan mengernyitkan keningnya.

tapi ada yang aneh,

Wajah anna tampak tegang dan gelisah, terlihat jelas dari kening dan sudut matanya yang berkerut, juga nafasnya yang sedikit tersengal.

Melihatnya membuat regan tidak tega, akhirnya pemuda itu menggeser tubuhnya lebih dekat dengan anna lalu memindahkan kepala gadis itu untuk bersandar pada dada bidangnya dan menggunakan tangannya untuk mengusap lembut kepala anna, juga tangannya yang lain untuk menepuk-nepuk punggung gadis itu.

Regan terus melakukannya hingga perlahan wajah tegang anna mengendur, tergantikan dengan wajah damai yang terlihat sangat cantik dimata regan. Gadis itu menggeliat dan mengusak wajahnya pada dada regan dan melingkarkan lengannya untuk memeluk tubuh pemuda itu, seolah mencari kenyamanan dari tubuh itu.

Pemuda itu tersenyum lembut dan entah untuk keberapa kalinya regan mencuri kecupan diwajah gadis itu, lalu turut terlelap dengan posisi dan gestur tubuh yang sama.

Hingga pagipun menjelang, anna mengerjap kala cahaya mentari menembus tirai jendela kamar regan. gadis itu mencoba untuk meregangkan tubuhnya, namun urung dia lakukan saat merasakan tubuhnya didekap erat oleh tubuh besar seseorang.

Gadis itu seketika membuka matanya dan mendapati wajah terlelap regan yang tengah memeluknya berada sangat dekat dengan wajahnya, bahkan anna dapat merasakan hembusan lembut nafas rpemuda itu.

Anna mencoba memindahkan tangan regan dari pinggangnya dengan lembut untuk melepaskan diri, namun regan mempererat dekapannya meski dengan mata yang masih terpejam.

Anna mendengus pelan, meski anna menguasai banyak teknik bela diri yang sudah pasti bisa dia gunakan untuk melepaskan diri dari dekapan regan. Tidak tau mengapa kali ini anna enggan melakukannya dan membiarkan saja tubuh mungilnya didekap erat oleh pemuda itu.

Saat itu entah bagaimana menjelaskannya, anna seolah menemukan kehangatan dan kenyaman dari Dekapan regan yang benar-benar membuatnya merasa terbius , aroma maskulin dari tubuh pemuda itu juga membuatnya rilex dan enggan untuk beranjak.

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang