Should i comeback??

168 28 16
                                    

follow dulu yuk sebelum lanjut baca..!

***


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Anna dan regan sedang berjalan sambil bergandengan tangan menuju unit apartemen mereka setelah kembali dari kantor polisi, namun langkah mereka melambat saat mendapati sosok diego tengah berdiri didepan unit apartemen anna sambil menekan bell beberapa kali.

Anna menghela nafas pelan lalu berjalan mendahului regan untuk menghampiri diego.

"kak digo..?" pemuda itu menoleh dan tersenyum lembut menyambut kehadiran anna.

"anna,, kamu apa ka-bar?" sapaan diego terjeda saat mendapati kondisi anna yang memakai perban dikepala dan kakinya yang mengenakan gips.

"lhoh ann, kamu kenapa? Kok bisa sampai kaya gini?" tanya diego dengan nada panik sambil memegangi bahu anna.

Anna tersenyum miring mendengar pertanyaan diego lalu menjawab dengan santai "nggak apa-apa, kecelakaan kecil aja."

"bener nggak ada yang serius?" tanya diego sambil menelisik tubuh anna, Anna hanya mengangguk sambil tersenyum tipis untuk menjawabnya.

"kak digo ada perlu apa sampai kesini?" tanya anna sambil melepas halus tangan diego dipundaknya.

"ah itu, kita perlu membicarakan kontrak kamu dengan radio yang belum selesai" jawab diego.

Regan yang sebenarnya sedikit kesal karena anna tiba-tiba meninggalkannya bahkan melepaskan gandengan tangannya hanya untuk menemui diego mendekat dan mengalungkan sebelah lengannya pada leher gadis itu.

"kamu kok jalannya cepet banget sih sayang? Kan kaki kamu masih sakit.." tanya regan dengan nada manja yang dibuat-buat.

Anna memutar bola matanya saat regan bersikap lebay didepan diego lalu menyikut perut pemuda itu "aaacckhhh..kamu tega banget sih sayang? Sakit tau.." protes regan, anna tidak menggubris dan melepas lengan regan dari lehernya lalu memasukan password untuk membuka pintu.

"masuk kak.."ajak anna setelah berhasil membuka pintu unit apartemennya.

Diego menatap regan sekilas dengan tatapan tidak suka kemudian mengikuti anna untuk masuk kedalam apartemen, disusul oleh regan yang tak membiarkan mereka berduaan saja disana.

Diego dan regan duduk berhadapan sambil saling tatap dengan kedua tangan yang tersilang didepan dada, hingga anna datang dengan nampan berisi tiga cangkir teh hangat ditangannya.

"sampai kapan kalian akan saling tatap begitu? Kenapa nggak saling mengutarakan kalau memang ada perasaan?" celetuk anna sambil meletakkan cangkir di atas meja.

Kalimat gadis itu sontak membuat kedua pemuda itu menoleh kearahnya dengan tatapan tidak terima.

"APAAA..??" pekik keduanya bersamaan, membuat anna tersenyum miring lalu duduk pada salah satu sofa single diantara mereka dan turut bersedekap dada.

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang