who will be blamed?

167 28 2
                                    

lanjut yookk..!!!

yang belum follow di follow dulu ya guys,,

happy reading..!!

***



Seperti yang hampir selalu anna lakukan di jam senggang kegiatan kuliahnya, gadis itu akan menyendiri di dekat danau kampus sambil menggambar.

Anna sudah menyelesaikan gambar sketsanya dan kini bersandar pada batang pohon besar sambil memejamkan mata, menikmati semilir angin yang juga menggoyangkan dedaunan disekitarnya menjamah lembut wajah cantiknya.

Beberapa menit seperti itu hingga detik kemudian anna membuka matanya lalu menyeringai, Seolah baru saja menemukan ide dari sebuah rencana yang akan dia kerjakan nanti.

Anna pun berdiri dan melangkah cepat menuju gedung fakultasnya sambil memeluk sketchbook besar ditangannya.

.

.

Sementara di kantin fakultas, regan dan brillan tengah menikmati makan siang mereka dengan tenang hingga seorang gadis dengan langkah ragu menghampiri meja yang mereka berdua tempati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara di kantin fakultas, regan dan brillan tengah menikmati makan siang mereka dengan tenang hingga seorang gadis dengan langkah ragu menghampiri meja yang mereka berdua tempati.

"re.." panggil gadis itu, regan mendongak dan mendapati deva yang kini berdiri didepannya sambil menunduk dan memainkan jemarinya.

"mm-mmaafin aku ya, waktu itu aku.." deva menggantung ucapannya saat regan mendengus kasar sambil menoleh ke arah lain, Seolah jengah menatap wajah gadis itu.

"nggak ada yang perlu di maafin, gue ngerasa nggak perlu buat maafin elo karna dengan begitu lo harusnya bisa sadar diri dan ngejauh dari gue.

selama ini gue ngebiarin elo ada disekitar gue karena gue menghargai brillan yang selalu baik sama elo, bukan karena gue kasih kesempatan buat elo.

Dan Gue udah punya pacar, jadi berhenti mencoba deketin gue. 

Apalagi dengan rencana kotor kayak yang udah lo lakuin ke gue kemarin. Gue muak tau nggak..?" jawab regan lalu tiba-tiba berdiri.

"gue cabut bri, udah ilang nafsu makan gue" ucap regan lalu melangkah pergi meninggalkan brillan yang masih terduduk di bangku kantin dan deva yang kini tertunduk dan mulai menangis.

Brillan menghela nafas pelan lalu menarik lengan deva untuk duduk pada bangku yang semula regan tempati.

"selama ini gue dukung elo dev, tapi gue sama sekali nggak nyangka lo bisa bertindak sejauh itu.

Posisi lo Udah terlalu sulit sekarang, mendingan lo nyerah dev.

Jangan merendahkan diri Cuma demi laki-laki" nasihat brillan sambil menepuk-nepuk lembut bahu deva.

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang