#SESE#STORY.
"Jangan meminta hal yang tak dapat ku berikan, terutama cinta" -Anna-
"Bagaimana hanya dengan suaramu,aku bisa sejatuh ini mencintaimu?
Aku rasa cinta memang buta" -Regan-
"Takdir memang suka bercanda, aku yang berjuang setengah mati.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Regan berhasil mengejar anna dan menarik lengan gadis itu untuk berhenti, lalu membawa tubuh anna kedalam dekapannya. Gadis itu sempat berontak, tapi regan yang lebih kuat mendekapnya semakin erat.
"kamu mau kemana?
Begini Sebentar, tadi ada orang lain yang peluk aku.
Jadi kamu harus hapus bekasnya" rengek regan, anna berhenti berontak dan membiarkan saja regan memeluknya meski tidak membalasnya sama sekali.
Mereka berpelukkan dilorong rumah sakit, menjadikan perhatian bagi orang lain yang melintas.
Rio yang berhasil mengejar putra semata wayangnya itu menghela nafas dan mengurangi kecepatan langkahnya yang semula setengah berlari, lalu berdehem untuk memberikan tanda kehadirannya pada dua sejoli yang tengah berpelukkan itu.
"eeekheemm,, anak-anak.
Pelukkannya jangan ditempat umum ya, nanti yang lain pengen lho" goda rio yang sontak mengurai pelukan diantara keduanya.
Anna turut berdehem untuk menyembunyikan ekspresi salah tingkahnya, sementara regan hanya tersenyum kaku sambil menggaruk tengkuknya.
" kamu masih belum stabil re, balik ke kamar sekarang. biar papa pasang lagi infusnya"perintah rio.
"nggak ah pah, nanti anna kabur" sahut regan, sedang anna hanya melirik datar kearahnya.
"anna, om boleh minta tolong temenin regan sebentar kan? Biar anak ini mau pakai infus lagi?" bujuk rio.
Anna tidak menjawab, namun dari tindakan yang dia lakukan setelahnya menunjukkan bahwa gadis itu bersedia membantu. Gadis itu menghela nafas kasar lalu melangkahkan kaki untuk kembali ke kamar rawat regan, meninggalkan sepasang ayah dan anak yang tengah tersenyum lembut sambil toss dengan tangan terkepal karena berhasil membuat anna kembali.
Segera regan menyusul untuk menyamakan langkah dengan anna dan dengan manja mengapit lengan anna dan menyandarkan kepalanya dibahu gadis itu tanpa peduli tatapan sendu deva yang melihatnya saat tidak sengaja berpapasan dengan mereka di koridor.
"lo minggir atau lo mau gue hajar didepan bokap lo" desis anna lirih, regan tidak mengindahkan perintah anna dan justru semakin berani dengan mengalungkan sebelah lengannya pada leher gadis itu.
Regan tau, meski mulut sarkas gadis ini terkadang mengeluarkan kalimat ancaman padanya. Tapi anna jarang sekali benar-benar melakukan ancamannya, regan merasa sikap anna itu merupakan lampu hijau baginya untuk terus melakukan berbagai hal cringe dan segala bentuk perhatian yang dia berikan selama ini..