lill facts about her

142 31 5
                                    

belum ngantuk kan?

lanjut yuk..!! 

yang belum follow, di follow dulu ya.

selamat membaca.

***


Siang itu di Samudera Hospital, tiga orang pria tengah mengobrol serius di ruangan pribadi milik direktur rumah sakit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu di Samudera Hospital, tiga orang pria tengah mengobrol serius di ruangan pribadi milik direktur rumah sakit itu.

"jadi ada keperluan apa yo, sampai kamu bela-belain dateng kesini?

Aku tau jam terbangmu bukan main disana" tanya sean sambil bergurau.

"bisa aja kamu, belum ada apa-apanya kalo sama jam terbang kamu yan." Jawab rio sambil tertawa renyah membalas gurauan sean.

"Jadi gini yan, ini si regan mau minta tolong sama kamu" ucap rio, yang kini menoleh ke arah regan sambil mengangguk. Meyakinkan putra semata wayangnya itu untuk berani bicara pada sahabatnya.

"eeuummm...gini om, aku denger om sean yang nanganin pasien atas nama anna ya.

Boleh nggak om aku tau rekam medis sekaligus riwayat penyebab traumatis dan penyakit yang anna derita" jelas regan

"anna..?untuk apa? Darimana kamu tau anna punya trauma?" sean mengkerutkan keningnya

"dia Cuma mau bantu anna yan." Terang rio, membantu regan meyakinkan sean.

"tapi ini melanggar peraturan yo, aku nggak bisa memberikan informasi pribadi pasien seenaknya. Kamu juga tau itu kan" tegas sean

"iya aku juga tau yan, tapi tolong reganlah. Sekali ini aja.

Aku rasa mungkin anna sedikit demi sedikit bisa kembali merasakan emosi kalau dia punya seseorang yang bisa memahami kondisinya dan menjadi tempatnya bergantung.

Selama ini anak itu sangat acuh dan dingin, bahkan sekembalinya dari new york tidak banyak yang berubah darinya kan?" jelas rio membantu regan meyakinkan sean untuk mau membantunya.

Sean tampak berfikir, anna memang pasien yang sudah dia tangani saat gadis itu masih kecil. Dan saat anna ikut keluarganya pindah ke newyork, sean berpikir anna juga akan mendapat penanganan medis untuk kesehatan mentalnya disana.

Namun saat gadis itu kembali setelah lulus SMA, ternyata sikap dan mental anna semakin parah. Bahkan anna lebih terlihat seperti robot yang diberi nyawa, terkadang gadis itu juga tak segan menyakiti diri maupun bertindak seperti psikopat pada orang lain yang mengganggunya.

"tapi kenapa?ada apa dengan anna? Kenapa kamu ngotot sekali ingin tau tentang anna?" selidik sean

Regan mengulum bibirnya sambil memainkan jemarinya, ragu untuk menjelaskan perasaannya pada anna yang mungkin akan terdengar tidak masuk akal jika sean mendengar penjelasan regan bahwa pemuda itu menyukai anna bahkan sebelum mereka bertemu hanya karena mendengar suara gadis itu dari siaran radio, Rio yang melihat keraguan regan menyahut untuk membantu putranya menjawab.

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang