your impact in my life

151 29 4
                                    

satu chapters lagi seperti biasa..

***

pokoknya jangan sungkan untuk kasih masukan saran dan kritik kalian di kolom komentar ya.

kalo ada ide juga boleh, siapa tau bisa aku masukin di cerita ini atau karya ku berikutnya.

***

jangan lupa bagi yang belum follow, di follow dulu ya.

happy reading,,!

***


Anna menatap keluar jendela saat mobil terus melaju membelah keramaian jalanan kota, gadis itu terus melamun,  kali ini dengan helaan nafas yang sesekali regan dengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna menatap keluar jendela saat mobil terus melaju membelah keramaian jalanan kota, gadis itu terus melamun, kali ini dengan helaan nafas yang sesekali regan dengar.

"kamu kenapa ann..?" tanya regan dibalik kursi kemudi.

"bukan urusan lo" jawab anna dingin, regan justru meresponnya dengan senyuman.

"urusan aku donk, kan kita lagi berdua.

Kalo ada apa-apa diperjalanan ini kita harus saling mengandalkan" jawab regan.

Anna tidak menggubris dan memilih menyandarkan kepalanya pada kursi penumpang lalu memejamkan mata.

Melihatnya regan tersenyum lembut dan tangannya lagi-lagi dengan lancang mengusak kepala anna, namun anna yang mulai jengah dan sudah bosan memperingati tindakan regan yang seenaknya terhadap dirinya memilih diam dan terus mencoba untuk tidur.

Perlahan keheningan membawa kesadaran anna beristirahat dan mulai terlelap.

.

.

.

Seorang gadis kecil duduk di bangku koridor rumah sakit dengan banyak noda darah di tangan dan pakaiannya.

Gadis itu terus mencoba tenang dengan tangisan yang dia tahan dimulut kecilnya setelah berhasil membawa ibunya ke rumah sakit dan kini tengah di tangani di ruang IGD.

Gadis kecil itu berdiri dan setengah berlari menghampiri seorang dokter yang hendak masuk kedalam ruang IGD.

"dokter,," panggil gadis kecil itu.

Dokter itu berhenti dan berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan gadis itu, gadis kecil itu mengambil sesuatu dari dalam kantong celananya dan meletakkan sebatang lolipop ditelapak tangan dokter itu.

"dokter bisa selametin mamaku kan? Dokter akan sembuhin mama kan?" lirih gadis itu dengan wajah tertunduk menahan tangis.

Tangan dokter itu terulur membelai kepalanya sambil tersenyum getir. "iya, dokter akan lakukan yang terbaik buat sembuhin mama kamu.

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang