#SESE#STORY.
"Jangan meminta hal yang tak dapat ku berikan, terutama cinta" -Anna-
"Bagaimana hanya dengan suaramu,aku bisa sejatuh ini mencintaimu?
Aku rasa cinta memang buta" -Regan-
"Takdir memang suka bercanda, aku yang berjuang setengah mati.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi itu regan sudah keluar dari rumah sakit dan kini tengah beraada didalam mobil bersama ayahnya membelah kemacetan jalan raya ibu kota menuju tempat dimana acara bakti sosial yang rio ikuti berlangsung.
Pemuda itu sangat antusias, dan untuk pertama kalinya regan berangkat mengikuti kegiatan amal yang dilakukan ayahnya dengan perasaan senang dan bersemangat. biasanya regan pasti sudah mengeluh panjang bahkan saat mereka masih berada dirumah.
Regan langsung turun dari mobil ayahnya begitu melihat sosok anna tengah membantu memindahkan kardus dari sebuah mobil box tak jauh dari tempat acara yang akan diselenggarakan.
"anna.." sapa regan dengan senyum cerah, anna hanya menoleh dan menatapnya datar sekilas lalu melanjutkan kegiatannya.
Regan mendengus pelan saat sapaannya tidak direspon oleh anna, lalu memilih menunggu disisi mobil box itu, karena merasa yakin bahwa anna akan kembali untuk mengambil barang lagi.
Dan benar saja, tak berapa lama gadis itu kembali kesana.
Regan dengan inisiatif turut melakukan hal yang sama dengan apa yang anna kerjakan, namun pemuda itu mengernyit saat merasa isi kardus yang dia bawa cukup berat namun anna nampak santai dan biasa saja, Bahkan seolah tengah membawa kardus kosong.
Mereka meletakkan kardus-kardus itu dan berjalan beriringan untuk kembali mengambil barang di mobil box, namun regan dibuat kesal setengah mati saat seorang pemuda berjalan ceria menghampiri anna dan langsung memeluk gadis itu.
"annaaa...." Sapa riko yang langsung memeluk anna, gadis itu diam tidak membalas sapaan maupun pelukkan pemuda itu. Tapi regan yang tidak terima mendorong bahu pemuda itu untuk mengurai pelukkan mereka.
"bisa nggak jangan peluk-peluk segala?" omel regan dengan wajah kesal.
"haa..? emang kenapa? Kita udah sering seperti ini, iya kan ann? " sahut riko, anna hanya melirik sekilas lalu berjalan menuju mobil box untuk melanjutkan kegiatannya.
"awas lo peluk-peluk anna lagi" gertak regan, riko sama sekali tidak takut karena merasa perbuatannya tidak salah dan dia sudah terbiasa melakukan hal serupa bahkan sejak bertahun-tahun yang lalu.
"dih, apaan lo? Terserah gue donk, anna aja santai kenapa lo yang sewot" timpal riko dengan nada meremehkan lalu berjalan menyusul anna, hal itu sukses membuat regan semakin kesal dan berjalan menghampiri mereka.
"ann, nanti pulang dari sini kita ikut gabung makan malem kan sama tim? Gue pengen makan ayam bakar yang waktu itu ann. Gimana kalo kita booking tempatnya sekarang" kata riko yang kini berjalan bersisian dengan anna dengan kardus ditangannya dan regan mengikuti mereka dan berjalan disisi lain.