rejection

172 29 5
                                    

lanjut nih..?? beneran??

tapi follow dulu ya..!!

***


Didalam mobil mereka saling diam dengan isi pikirannya masing-masing, pertama karena anna tengah menata perasaannya yang tidak karuan setelah menyadari semalaman tidur sambil berpelukkan dengan pemuda disampingnya, kedua karena untuk pertama kalin...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didalam mobil mereka saling diam dengan isi pikirannya masing-masing, pertama karena anna tengah menata perasaannya yang tidak karuan setelah menyadari semalaman tidur sambil berpelukkan dengan pemuda disampingnya, kedua karena untuk pertama kalinya regan bisa mencium anna tanpa paksaan saat gadis itu dalam keadaan sadar, sebab diam-diam regan mengetahui bahwa saat terbangun dari tidurnya tadi anna tengah pura-pura terlelap dan membiarkan regan memeluk tubuh mungilnya tanpa elakan dan tatapan bengis yang biasa dia tunjukan saat regan melakukan hal serupa.

Regan melirik anna yang tengah fokus berkendara, kenapa begitu sulit untuk membaca isi pikiran gadis itu?. Bahkan regan sama sekali tidak bisa membedakan ekspresi di wajah anna yang selalu sama.

Datar dan dingin.

"kita sarapan dulu yuk ann.." regan akhirnya memulai pembicaraan karena tidak tahan dengan keheningan diantara mereka.

Hening, anna tidak merespon.

"wajah kamu masih pucet banget lho ann, nanti kamu tambah sakit"

Masih sama, bahkan menoleh saja tidak.

Regan memeras keras otaknya untuk membuat anna bersuara, hingga suatu ide terlintas dikepalanya.

"tadi pagi kamu ngeduselin aku ya pas tidur? Kayaknya nyaman banget sampe nggak mau lepas gitu meluknya" kata regan dengan nada meledek.

Anna melirik sekilas ke arah regan lalu kembali fokus berkendara.

" terus semalem kamu ngigo ann, kayak mimpi buruk gitu.

Emang kamu mimpi apa?" tanya regan

"bukan urusan lo" ujar anna dingin, regan tersenyum karena berhasil membuat anna bersuara.

"kalo lo ngomong lagi, gue turunin lo disini sekarang juga" ditatapnya wajah regan dengan raut wajah yang tak kalah dingin dengan ucapannya sebelumnya.

"iya-iya, galak banget sih?" regan mencebik lalu menyandarkan punggungnya pada kursi penumpang.

"jadi kita sarapan dima—"

"nggak.." potong anna cepat.

Regan mendengus, Belum juga menyelesaikan ucapannya anna sudah menyela saja.

Seolah bisa membaca isi pikiran regan, anna berkata dengan senyum miring yang tercetak disudut bibirnya

" makanya lo nggak usah deketin gue lagi, suasana menyenangkan seperti apa yang lo harapkan dengan berhubungan sama orang seperti gue ini? Hmm..?"

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang