apology

147 30 9
                                    



belum ngantuk kan..?

lanjut yook!!

follow dulu ya sebelum lanjut.

happy reading

***

Saat anna, sofie dan riko masih asyik menikmati makan siang mereka, dua orang pemuda dan seorang gadis berjalan masuk kekantin.

Mereka duduk di bangku tak jauh dari tempat anna dan teman-temannya makan, anna melirik sekilas ke arah meja di seberangnya dan menyeringai kecil saat melihat banyak lebam di wajah regan.

Sofie menyikut lengan anna "sstt,, itu cowok yang waktu itu nyium elo kan?" bisik sofie, anna tidak menjawab dan tetap fokus menyantap makanannya.

"maksud lo regan? Serius lo? gila gimana tuh perasaan si deva pas tau regan cium elo" kata riko menimpali.

"emang kenapa? Deva anak fakultas lo itu?" tanya sofie setengah berbisik

"iya, udah rame daridulu katanya si deva suka sama regan, tapi regannya nggak pernah nanggepin" jawab riko juga setengah berbisik.

Anna hanya melirik kearah riko sambil tersenyum miring, gadis itu sudah biasa dengan kejulitan kedua sahabatnya itu. Meski tidak pernah sekalipun menanggapi, namun terkadang anna menikmati mendengar obrolan random mereka juga diam-diam turut menyerap informasi dari kedua sahabatnya yang gemar berghibah itu.

Anna meminum lemon teanya hingga tandas lalu berdiri " gue duluan" kata anna datar

"eh, ann. Gue belum selesai juga. Tungguin woii.." cegah riko, namun anna tidak peduli dan terus melangkah pergi.

Saat melewati jalan diantara deret meja kantin yang sempit tanpa sengaja anna menabrak deva yang saat itu tengah membawa nampan berisi sup panas ditangannya. Hingga membuat isi didalamnya tumpah dan sebagian kuahnya mengenai lengan jaket dan punggung tangan anna.

"astaga,," pekik deva, anna hanya melirik sekilas makan yang berserakan dilantai lalu beralih menatap datar ke arah deva yang juga menatapnya.

"ll-llo nggak apa-apa?" tanya deva tergugup

Anna tidak menjawab dan hanya menatap deva dengan tatapan datar yang terasa mengintimidasi, membuat gadis itu sedikit bergidik ngeri.

Brillan dan regan yang saat itu juga ditempat yang sama mendekati kedua gadis itu.

"ada apa ini?" tanya regan

"ii-iini re, aku nggak sengaja nabrak dia. Dan sup panasnya tumpah ke tangan dia" jawab deva

"lo nggak apa-apa ann? "tanya brillan mencoba meraih tangan anna, tampak jelas punggung tangan anna yang memerah karena kuah panas yang mengenainya.

"jalan pakek mata" kata anna dingin, lalu menyentak tangan brillan dan melangkah pergi.

Tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang menyaksikan kejadian itu, gadis itu melangkah santai bahkan seolah tidak peduli dengan tangannya yang mungkin melepuh.

Sofie dan riko yang menyaksikan kejadian itu berlari menyusul anna yang sudah cukup jauh berjalan di koridor.

Sementara regan, brillan dan deva menatap punggung anna dengan tatapan dan pikiran mereka masing-masing.

"kamu nggak apa-apa dev?" tanya brillan saat menyadari wajah deva yang sedikit muram

"eh,,ee-enggak kok bri" jawab deva, seolah tersentak dari lamunannya.

Other sides of meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang