LAST..!!
wajib follow sebelum lanjut baca ya.,!
Selamat membaca..!!
Regan duduk bersandar pada batang pohon besar di sekitar danau kampus, tempat dimana anna biasa menyendiri dan menggambar.
Pemuda itu tampak muram dan melamun,
penampilannya tidak setrendy biasanya, Bahkan bulu halus mulai menumbuhi sekitar dagu dan pipinya.
Sudah sekitar satu minggu lamanya regan terus melakukan hal yang sama di sela jam istirahatnya, karena hanya itu yang bisa dia lakukan untuk mengurangi rasa rindunya kepada anna.
Pemuda itu tidak mempunyai keberanian untuk sekedar menelfon atau berkirim pesan kepada anna seperti yang selama ini dia lakukan dengan seenaknya, apalagi untuk menemui gadis itu. setelah semua kejadian dan kenyataan menyedihkan yang dia dapati akhir-akhir ini membuatnya begitu hancur dan tidak punya muka untuk menemui anna, meski pemuda itu masih tetap memantau kondisi anna melalui ayahnya yang menangani anna langsung sejak kejadian mencekam beberapa waktu lalu.
Rumah beserta perusahaan keluarganya sudah disita, namun rumah sakit juga beberapa aset masih bisa dipertahankan karena dibangun atas nama Rio, Termasuk unit apartemen regan yang dia beli dengan uang jajannya sendiri. Dan kini regan dan ayahnya memilih tinggal di rumah lama milik rio sebelum menikah dengan melisa.
Sementara melisa dan patra pada akhirnya dipenjara karena regan memutuskan menyerahkan bukti yang anna titipkan padanya kepada pihak yang berwajib.
Bukan karena tidak mencintai ibu dan kakeknya, namun regan merasa perbuatan keduanya memang pantas untuk dipertanggung jawabkan. Dan hanya itu yang dapat regan lakukan untuk bisa membantu anna dan keluarganya mendapat keadilan meski harus mengorbankan orang-orang yang dia cintai.
Pemuda itu terus menatap kearah danau dengan wajah datar tanpa ekspresi, hingga seorang gadis duduk disisinya dan tersenyum getir menatapnya, lalu berdehem untuk memberi tanda kehadirannya pada regan.
"ekheem.." regan mengerjap, kemudian menoleh.
"hei re.." sapa gadis itu.
Regan tersenyum tipis " hai sof,," jawabnya singkat, lalu kembali melamun.
Sofie menghela nafas kasar lalu turut bersandar pada batang pohon yang sama dan ikut memandang datar danau didepannya.
"lo nggak mau nemuin anna re?" tanya sofie memecah keheningan, membuat pemuda yang sedari tadi melamun itu akhirnya menoleh kembali padanya.
"gue nggak tau sof, setelah semua yang terjadi gue ngerasa nggak pantes buat anna" jawab regan lirih.
Sofie tersenyum lembut, lalu mengambil sketchbook yang sempat anna berikan padanya beberapa waktu yang lalu dan menyerahkannya kepada regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Other sides of me
Fanfic#SESE#STORY. "Jangan meminta hal yang tak dapat ku berikan, terutama cinta" -Anna- "Bagaimana hanya dengan suaramu,aku bisa sejatuh ini mencintaimu? Aku rasa cinta memang buta" -Regan- "Takdir memang suka bercanda, aku yang berjuang setengah mati. ...