Chapter 9 (Friendship Lesson)

208 18 1
                                    

Mereka bersepuluh masih berlatih kecuali salah satunya, Volt yang hanya duduk dan memainkan phonenya.

Disana, Sammy dan Hawk masih bertarung satu sama lain, Lucy, Ipas dan Lina mereka bertiga saling berlatih, Leo dan Ray, dan Max dengan Jacky.

"Lihatlah, kita berlatih dengan sangat keras, dan si bodoh itu hanya diam memainkan Phonenya" kata Leo. "Fokus saja ke depanmu saat ini" kata Ray.

"Yess! Aku menang lagi!" Kata Volt. "Berusahalah sebaik mungkin teman teman, dan aku juga akan berusaha sebaik mungkin" kata Volt. "Hey Volt, kau tidak berlatih lagi?" Tanya Max. "Dia sedang sibuk bermain dengan phonenya lagi…" kata Lucy. "Biarkan saja dia, ketika dia bosan dengan Phonenya dia akan berlatih nantinya" kata Ipas. "Tapi akan ada ujian kelulusan sebentar lagi" kata Lina. "Jika kau tidak berlatih, kau akan gagal lulus" kata Jacky. "Itu akan membuatnya belajar kembali di akademi" kata Hawk. "Terakhir, dia akan menyesalinya dan bertanya tanya kenapa dia tidak lulus" kata Ray. "Hahahaha! Kau benar! Dia akan terus merenung kenapa dia tidak berhasil melewati ujiannya dan menangis di kamarnya!" Ejek Leo. "Apa kau bilang? Tanpa berlatih sekalipun, aku ini sudah cukup kuat" kata Volt. "Oh ya? Kau mau mengadu kekuatanmu denganku?" Tanya Leo. "Tentu saja siapa takut?" Tanya Volt. "Baiklah, mari kita bertarung" kata Leo. "Kalian semua saksikan ya, aku akan mengalahkan si bodoh ini dengan mudah" kata Leo. "Apa benar begitu?" Tanya Ray. "Tentu saja, kau diamlah" Kata Leo.

Mereka maju dan bersiap untuk memulainya.

"Baiklah, mulai!" Kata Lucy. Volt dengan sigap bergerak menyerang ke arah Leo. Tapi Leo juga dengan cepat bereaksi dan menghindari serangan Volt dan melandaskan sebuah pukulan ke arah Volt. "Hiah!" Serangan Leo dihindari oleh Volt. "Hmph! Lumayan juga, tapi aku tidak akan menahan diri lagi!" Kata Leo. "Baiklah jika begitu!" Kata Volt. Mereka berdua menyerang bersama dan terus menyerang satu sama lain. Tapi, keduanya belum ada yang terlihat kalah, mereka bertahan dan terus menyerang kembali. "Aku melihat celah…. Kena kau Volt!" Kata Leo melandaskan pukulan ke wajah Volt. Volt terlempar sedikit ke belakang. "Aduh duh…" kata Volt.

"Kelihatannya Leo lebih unggul dibandingkan Volt" kata Ipas. "Meskipun Volt bertalenta, dia sangat jarang berlatih" kata Lina.

"Apakah kau mengakui kekalahanmu, bodoh?" Tanya Leo. "Iya iya…" kata Volt. "Kau baik baik saja Volt?" Tanya Sammy. "Ya, begitulah" kata Volt sambil tertawa.

"Baiklah, Volt, kau telah kalah" kata Ray. "Maka mulai hari seterusnya kau harus lebih banyak berlatih" kata Max. "Cih" ledek Volt. "Berlatih itu menyenangkan Volt" kata Jacky. "Kau bisa meningkatkan kekuatanmu jika kau terus berlatih" kata Hawk. "Tanpa berlatih pun aku ini juga sudah kuat…" kata Volt.

Tanpa mereka sadari, Komandan Chen melihat latihan mereka daritadi.

"Komandan Chen?" Tanya Lucy. "A-anda melihat kami berlatih?" Tanya Leo. "Kapan anda datang mengunjungi kami?" Tanya Ipas. "Aku dari kemarin sudah melihat kalian berlatih dan hari ini aku datang kembali untuk melihat kalian" kata Komandan Chen. "Kemarin juga anda ada disini?" Tanya Lina. "Ya, begitulah" kata Komandan Chen. "Jujur saja, meskipun tingkah laku kalian di kelas sangat buruk, ternyata kalian sering berlatih juga" kata Komandan Chen. "Tentu saja" kata Max. "Kami berlatih untuk menjadi Ksatria yang kuat suatu hari nanti" kata Jacky. "Menjadi Ksatria yang kuat ya…" kata Komandan Chen. "Apa ada yang salah?" Tanya Hawk. "Tidak, itu sungguh bagus untuk masa depan Order Empire jika di suatu saat nanti ada musuh yang menyerang. Maka Order Empire telah memiliki persiapan untuk melindungi dan bertarung dengan musuh" kata Komandan Chen. "Tapi apakah kalian tahu ada yang paling penting sebelum menjadi Ksatria?" Tanya Komandan Chen. "Apa itu yang mulia?" Tanya Hawk. "Apakah itu kerja sama dan kekompakan?" Tanya Volt. "Kerja sama dan kekompakan itu adalah salah satu dari hasil penting tersebut. Tanpa hal ini kalian tidak akan bisa berhasil" kata Komandan Chen. "Apa itu yang mulia?" Tanya Ray. "Pertemanan" jawab Komandan Chen.

"Pertemanan?" Tanya mereka semua.

"Kenapa itu adalah unsur yang paling penting yang mulia?" Tanya Volt. "Dengan adanya pertemanan, kau dapat memiliki semua aspek kerja sama, kekompakan dan yang lainnya. Kau mampu untuk melewati semua rintangan sesulit apapun yang kau hadapi dengan pertemanan" jawabnya. "Pertemanan adalah unsur yang paling penting?" Kata Max. "Tanpa pertemanan tidak akan ada kerja sama dan kekompakan…" kata Jacky. "Kita bisa melakukan apapun dengan pertemanan" kata Hawk. "Rintangan sesulit apapun itu" kata Ipas. "Salah satu hal yang membuatku tertarik dengan kalian adalah bukan karena kalian terus berlatih dan bertekad ingin menjadi Ksatria yang hebat, tetapi karena pertemanan kalian" kata Komandan Chen. "Kami memiliki hal tersebut yang mulia?" Tanya Lucy. "Ya kalian memilikinya" kata Komandan Chen sambil mengganguk. "Kita memiliki unsur paling penting…" kata Lina. "Kurasa kali ini aku setuju denganmu" kata Leo. "Kurasa dia tidak ada salahnya juga…" kata Ray. "Ya, kita memiliki unsur paling penting yang ada dalam diri kita, yaitu pertemanan. Kami akan dapat melewati semua rintangan dan ujian yang akan kami hadapi dengan bersama" kata Volt memegang bahu Sammy. "Volt…" kata Sammy. "…"

"Hahaha! Kurasa hari itu aku telah terlalu meremehkan kalian dan anak anak muda sekarang" tawa Komandan Chen. "Ngomong ngomong aku belum tau siapa nama kalian. Bisakah kalian memberitahukan nama kalian?" Tanya Komandan Chen. "Tentu saja!" Kata Volt. "Aku adalah Volt" "Sammy" "Aku adalah Leo dan dia adalah si bayangan hitam Ray" "Hawk, aku adalah adiknya Sammy" "Namaku Max" "Dan aku Jacky" "Ah namaku Lina" "Aku Lucy" "Aku Ipas"

"Volt, Sammy, Leo, Ray, Hawk, Max, Jacky, Lina, Ipas dan Lucy ya…" kata Komandan Chen. "Apakah kalian tinggal bersama atau terpisah?" Tanya Komandan Chen. "Kami tinggal bersama dalam satu rumah yang mulia" kata Volt. "Jadi kalian sudah sangat dekat dari dulu?" Tanya Komandan Chen. "Ya, begitulah" kata Max.

"Baguslah, aku ada urusan yang menantiku, kalian bisa melanjutkan latihan kalian" kata Komandan Chen berbalik.

"Ah, sampai jumpa lagi, yang mulia!" Kata Lucy. "Kapan kapan datang berkunjung lagi ya" kata Ipas. "Kami akan selalu menantimu" kata Lina.

Komandan Chen melambaikan tangannya dari belakang.

"Baiklah, kurasa dia tidak begitu menyebalkan yang kukira" kata Volt. "Awalnya kukira dia datang untuk memberikan kita hukuman" kata Leo. "Kau selalu berprasangka buruk tentangnya…" kata Ray. "Yah, setidaknya kita sudah tidak memiliki masalah serius dengannya" kata Hawk. "Ternyata dia itu sangat baik" kata Max. "Kupikir dia adalah orang yang menyebalkan awalnya…" kata Jacky.

"Hey Sammy, kenapa kau diam sekali?" Tanya Volt. "Tidak ada apa apa" kata Sammy tersenyum. "Aku tidak pernah melihat kakak tersenyum seperti itu pada Volt" kata Hawk. "Apa maksudmu Hawk…" tanya Sammy. "Bagaimana kalau kita beristirahat dan makan siang sejenak?" Tanya Volt. "Terdengar seperti ide yang bagus…" jawab Sammy.

"Mungkin kita harus istirahat dan makan siang sejenak semuanya" kata Leo. "Ide bagus!" Kata Max.

Yang lainnya menggangguk setuju.

"Pertemanan adalah hal yang penting, dengan adanya pertemanan, kita dapat melewati semua rintangan…. Mari kita jaga pertemanan ini sampai akhir!"

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang