Chapter 19 (Score)

134 12 0
                                    

Di akademi…

"Baiklah semuanya, hari ini aku akan membagikan hasil ulangan teori kalian yang telah kalian selesaikan minggu lalu. Aku akan memanggil satu persatu ke depan untuk mengambil hasilnya" kata Ksatria Pengajar. "Baiklah" kata semua orang yang ada di kelas.

"Aku penasaran apakah nilaiku akan bagus tidak ya?" Tanya Lucy. "Padahal aku sudah belajar sangat keras untuk mendapatkan nilai yang bagus" kata Ipas. "Setidaknya jika tidak mendapatkan nilai tertinggi, kita sudah bekerja keras untuk itu" kata Lina. "Aah, aku tidak tahu lagi tentang hal ini…" kata Max. "Aku takut kita akan belajar di akademi lagi jika nilai kita tidak berada di standar kelulusan…" kata Jacky. "Tenanglah semuanya, aku yakin kita bisa lulus bersama" kata Hawk. "Apa kau merasa lulus, Leo?" Tanya Ray. "Tentu saja, aku ini sangat pintar bahkan bisa dibilang aku murid terpintar di kelas" kata Leo merasa bangga. "Yayaya" jawab Ray. "Ada apa denganmu Volt?" Tanya Ray. "Kenapa kau berkeringat dingin?" Tanya Leo. "Aku tidak tahu lagi apakah nilaiku akan lewat…" kata Volt dengan lemas. "Heh! Mungkin kau akan belajar lagi di akademi ini atau mungkin kau tidak akan pernah lulus" kata Leo. "Aku tidak tahu lagi…" kata Volt. "Apakah Sammy tidak membantumu di ulanganmu?" Tanya Ray. "Dia membantuku… tapi aku masih takut aku tidak akan lulus jika Ksatria Pengajar itu mengetahui aku menyontek jawaban Sammy…" kata Volt.

"Hawk" panggil Ksatria Pengajar. Hawk maju dan menerima hasilnya. "Bagaimana hasilnya Hawk?" Tanya Max. "Apakah kau mendapat nilai bagus?" Tanya Jacky. "Ya begitulah, aku mendapat nilai rata rata 94,73" jawab Hawk. "Itu nilai yang tinggi Hawk!" Kata Lucy. "Kau benar benar luar biasa" kata Ipas. "Dia seperti Sammy yang pintar" kata Lina. "Aah, tidak apa apa kok" kata Hawk.

"Ipas" panggil Ksatria Pengajar. Ipas maju ke depan dan mengambil hasil ulangannya. Ipas terdiam sebentar melihat hasilnya kemudian menyimpannya. Ipas langsung menggunakan kacamatanya.

"Lihatlah dirinya, Lina…" kata Lucy. "Hei bodoh, kau terlalu banyak gaya" kata Lina. "Bagaimana nilaimu?" Tanya Max. "Dilihat dari gaya yang dia lakukan, kelihatannya dia mendapat nilai bagus" kata Jacky. "Aku yakin nilainya berada diatas 90" kata Hawk. "Aku mendapat nilai rata rata 92,80" kata Ipas sambil menunjukkan gaya kerennya. "Shush!" Leo menyemburkan minumannya. "Yang benar saja, kau terlalu banyak gaya" kata Leo. "Sebentar lagi akan segera giliranmu" kata Ray.

"Jacky" panggil Ksatria Pengajar.

"Y-ya" jawab Jacky. Jacky maju dan mengambil hasilnya. Jacky melihat hasilnya dan dari raut wajahnya terlihat bahagia.

"Yesss!" Jacky terlihat bahagia. "Kau lewat?!" Tanya Max. "Ya! Aku mendapat nilai rata rata 78,27!" Kata Jacky menunjukkan nilainya. "Lumayan kau telah berhasil" kata Lucy. "Kurasa itu tidak buruk untuk orang sepertimu" kata Ipas. "Setidaknya kau telah berhasil melewati tahap pertama" kata Lina.

"Leo" panggil Ksatria Pengajar. Leo maju dengan bangga. "Lihat dia!" Kata Lucy. "Percaya diri sekali" kata Ipas. "Padahal aku tidak yakin melihat dia sering belajar" kata Lina.

Leo mengambil hasil ulangannya dan tersenyum.

"Kalian ingin melihatnya?" Tanya Leo. "Berapa nilainya Leo?" Tanya Max. "Tunjukkan pada kami" kata Jacky. "Jika Leo mendapatkan nilai yang tinggi, itu tidak salah lagi, dia memang pintar" kata Hawk. "Mari kita lihat berapa nilai yang dicapainya…" kata Ray. "Silahkan dilihat" kata Leo. Leo memperlihatkan nilainya pada mereka semua.

"A-apa?" Tanya Lucy. "Itu tidak benar…" kata Lina. "Penglihatanku pasti salah! Ini tidak mungkin!" Kata Ipas tidak percaya. "Itu nilai yang sangat tinggi!" Kata Max. "Itu melampaui nilai Hawk!" Kata Jacky. "Kau luar biasa Leo" kata Hawk. "Mencapai nilai 97,93, cukup hebat…" kata Ray. "Hmph, aku bertaruh tidak ada dari kalian yang akan mendapat nilai setinggi ini" kata Leo. "Kelihatannya ada orang yang ketakutan dengan nilainya…" kata Leo. "A-apa maksudmu?!" Tanya Volt. "Berhentilah mengejeknya Leo…" kata Hawk. "Jika Sammy membantunya maka nilainya akan bagus, makan jangan terlalu bangga Leo" kata Ray. "Jangan putus asa Volt" kata Max. "Aku yakin kau pasti lewat" kata Jacky. "Setidaknya jika kau menyontek milik Sammy, kau akan mendapatkan nilai diatas standar" kata Lucy. "Benar, Sammy kan pintar" kata Ipas. "Jawabannya tidak mungkin salah" kata Lina. "Kuharap kau benar…" kata Volt.

"Lina"

"Ah giliranku" kata Lina. Lina mengambil hasil ulangannya dan melihatnya.

"Aku mendapatkan nilai yang lumayan bagus" kata Lina menunjukkan hasilnya. "88,33" itu cukup tinggi" kata Ipas. "Kau hebat Lina" kata Lucy.

"Lucy"

Lucy mengambil hasilnya dan menatapnya dengan serius. "Aku mendapatkan nilai 89,87" kata Lucy. "Itu bagus" kata Ipas. "Kau berusaha keras untuk itu Lucy" kata Lina. "Hee, kenapa perempuan itu selalu pintar ya…" kata Max. "Yang benar saja, mungkin mereka bekerja sama" kata Jacky. "Itu tidak benar" kata Lucy.

"Max"

Max maju dan mengambil hasilnya. "Fyuh hampir saja…" kata Max merasa lega.

"Berapa nilainya?" Tanya Jacky. Max menunjukkan nilainya. "76,47 hampir saja " kata Hawk. "Setelah ini giliranmu Ray" kata Leo.

"Ray"

Ray menerima hasil ulangannya. Ray menunjukkan hasilnya kepada mereka semua. "97,50 nilai yang fantastis tapi masih kalah sedikit denganku" kata Leo. "Itu nilai yang sangat tinggi, Ray belajar dengan keras untuk hal itu" kata Max. "Kau hebat Ray" kata Jacky.

"Sammy"

"Aah, aku akan mengambilnya untuk Sammy…" kata Volt. "Huh, memangnya kemana Sammy?" Tanya Ksatria Pengajar. "Dia saat ini sedang kecelakaan dan sedang memulihkan dirinya di rumah sakit jadi dia tidak bisa datang untuk 2 minggu atau mungkin lebih" kata Volt. "Benarkah? Itu sangat disayangkan, padahal ujian kelulusan tahap kedua bertepatan di minggu depan. Kurasa dia harus belajar kembali untuk Semester berikutnya" kata Ksatria Pengajar. Volt hanya terdiam mendengarkan kata kata Ksatria Pengajar dan kembali duduk di mejanya.

"Aku penasaran berapa nilai yang didapat oleh Sammy" kata Leo. "Nilainya mungkin lebih tinggi darimu" kata Ray. "Jika kakak mendapatkan nilai yang lebih bagus dariku, itu sudah hal yang biasa" kata Hawk. "Ayo bukakan hasilnya Volt" kata Max. "Kami penasaran dan ingin melihatnya" kata Jacky. "Baiklah…" kata Volt membuka hasilnya dan melihatnya. Setelah melihatnya, semua terdiam tanpa sepatah kata keluar dari mereka. "D-dia…" kata Ray. "Bagaimana mungkin…" kata Hawk. "Nilai itu…" kata Max. "Itu mustahil…" kata Jacky. "B-bagaimana bisa… bagaimana dia bisa mendapatkan nilai yang lebih tinggi daripada aku…?!" Tanya Leo dengan getaran di tangannya sambil memegang hasil ulangan Sammy. "Itu adalah nilai yang paling sempurna…" kata Lucy. "Sial, seperti apa kepintarannya…" kata Ipas. "Bahkan kami yang belajar dengan keras tidak mampu mencapai nilai seperti itu…" kata Lina. "Sammy mendapatkan nilai 100 di semua mata pelajarannya…" kata Volt menatap dengan terkejut.

"Volt"

Volt meletakkan hasil ulangan Sammy di meja dan maju kedepan.

Volt menerima hasilnya dan ketakutan ketika mencoba menatapnya. Tetapi, Volt tetap berusaha untuk melihat hasilnya dan…






"Berapa nilai yang akan didapat oleh Volt ya…"



Next, Volt dan Sammy bertengkar!

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang