Chapter 11 (Weekend Day)

175 19 2
                                    

"Hey Sammy, kau masih belum tidur?" Tanya Volt memegang bahu Sammy. "Aa-ah iya begitulah…" jawab Sammy dengan keringat dinginnya mengalir. "Hm, buku apa yang kau baca?" Tanya Volt. "Aah, bukan apa apa!" Kata Sammy. Volt membuka sampul depan buku tersebut. "Heee, ternyata buku pelajaran ya…" kata Volt. "I-iya" kata Sammy. "Sammy, kau terlalu rajin, kau harusnya beristirahat dan menikmatinya" kata Volt. "Bagaimana jika kau jatuh sakit nanti karena kekurangan tidur dan istirahat? Kesehatanmu akan memburuk" kata Volt. "Aah kurasa kau benar, aku akan beristirahat sekarang" kata Sammy berdiri dari mejanya. "Aku akan mendengar nasihatmu dan akan segera tidur…" kata Sammy. "Apa kau bisa dipercaya?" Tanya Volt. "Apa…" tanya Sammy. "Kau itu sulit untuk dipercaya" kata Volt. "A-aku berjanji akan segera tidur dan beristirahat…" kata Sammy. "Aku tidak akan mempercayaimu" kata Volt menunjuk wajah Sammy dengan wajah cemberut. Sammy menghela nafas. "Baiklah… baiklah…. Bagaimana kalau begini saja?" Tanya Sammy menurunkan tangan Volt. "Kau dapat tidur sekamar hari ini denganku, maka kau dapat mengawasiku dan mencegahku untuk belajar" kata Sammy. "Apa" tanya Volt. "Benar, aku akan membuktikannya padamu Volt" kata Sammy.

"Meeh…"

"Baiklah jika kau tidak ingin, silahkan keluar dari kamarku" kata Sammy berbalik. "Aa-aah tunggu Sammy!" Kata Volt. "Apa?" Tanya Sammy. "Tapi, apakah kau benar akan mengizinkanku untuk tidur denganmu malam ini?" Tanya Volt. "Tentu saja" kata Sammy. "Benarkah…" tanya Volt menatap Sammy. "Ya, tentu saja kau boleh" kata Sammy. "Asik!" Kata Volt.

Volt langsung melompat ke tempat tidur. "Nah, sekarang, aku Volt akan mengawasimu dan menjagamu" kata Volt. "Kau konyol Volt" kekeh Sammy membaringkan tubuhnya di tempat tidur. "Aku serius! Bukankah tadi kau yang mengatakannya sendiri?" Tanya Volt. "Iya iya, sekarang tidurlah" kata Sammy. "Hey Sammy, kenapa kau membolehkanku untuk tidur denganmu?" Tanya Volt melihat ke arah Sammy. "Baiklah, kau adalah orang kedua yang pernah tidur bersama denganku setelah Hawk" kata Sammy. "Jadi maksudmu ini, aku adalah orang yang spesial?" Tanya Volt. "Mau bagaimana lagi ya, kau adalah orang yang paling sering membuatku merasa tersenyum dan senang, kau juga adalah orang yang mengajarkanku apa itu pertemanan, ketika setiap kali aku merasa hariku buruk dan lelah, aku merasa lebih baik ketika kau melakukan hal hal yang konyol…. Jadi, ya begitulah…" kata Sammy. "Benarkah? Aku tidak tau kalau kau memiliki kepribadian hangat" kata Volt. "Aku ini hanya memiliki kepribadian tersebut ketika bersama dengan orang yang lumayan dekat denganku" kata Sammy. "Heh…. Ternyata kau orangnya baik juga" kata Volt. "Jadi selama ini, kau mengganggap aku ini jahat?" Tanya Sammy. "Ti-tidak bukan begitu!" Kata Volt. "Bagaimanapun, mari kita lalui ini semua bersama" kata Volt. "Maksudmu?" Tanya Sammy. "Maksudku, jika kita punya masalah dan rintangan dalam hidup kita, kita harus saling membantu" kata Volt. "Aku mengerti…" kata Sammy. "Jadi, jika kau memiliki masalah dalam hidupmu, beri tahukan itu kepadaku ya, aku akan berusaha membantumu melewatinya dan menemuka jalan keluar" kata Volt dengan wajah tersenyum berani. "Volt…" kata Sammy. Sammy menutup matanya dan kembali membukanya kembali dan tersenyum. "Terima kasih banyak Volt" kata Sammy tersenyum. "Jadi-" "Ah sudahlah, mari kita beristirahat" kata Sammy memukul pelan kepala Volt. "Ahahaha! Baiklah!" Kata Volt. "Selamat malam Sammy! Bermimpi yang bagus!" Kata Volt. "Selamat malam Volt, kau juga" kata Sammy.

Mereka tidur dan keesokan harinya…

"Uaaaa…" Volt masih tertidur. "Uaaaa…" Volt menguap dan mencoba membuka matanya. "Huh…. Ini sudah jam berapa…?" Tanya Volt. Volt melihat ke arah jam di meja. "A-apa sudah jam 9?!" Tanya Volt. "Kenapa tidak ada yang membangunkanku?!" Tanya Volt langsung bergegas ke kamarnya dan mengganti seluruh pakaiannya.

"Aku terlambat aku terlambat!" Kata Volt segera mengambil barang barangnya dan turun ke lantai pertama. "Aku harus ce-. Aaah!!" Volt tergelincir karena terburu buru dan jatuh.

"Aduh…!" Erang Volt. "Aku tidak bisa seperti begini, aku harus cepat!!" Kata Volt langsung berdiri dan bergegas memakai sepatunya. "Suara berisik apa itu?" Tanya Max. "Volt?" Tanya Lucy. "Apa yang sedang kau lakukan bodoh?" Tanya Leo. "Kenapa kau mengambil tasmu?" Tanya Ipas. "Kau terlihat terburu buru" kata Lina. "Eh, kalian belum ke Akademi?" Tanya Volt. "Apa maksudmu?" Tanya Ray. "Hari ini akhir pekan Volt, kita libur" kata Hawk. "Kelihatannya Volt tergesa gesa sekali sampai terjatuh dari tangga" kata Jacky. "A-apa jadi hari ini libur?" Tanya Volt. "Hahaha! Lihatlah dirimu kau terburu buru sekali sampai terjatuh!" Tawa Leo. "Menyebalkan…" kata Volt kembali ke lantai 2.

"Aku pikir aku sudah terlambat ternyata hari libur ya" kata Volt di kamarnya dan mengganti pakaian akademinya menjadi pakaian rumahnya.

Setelah itu Volt keluar dari kamarnya dan mengingat Sammy tidak ada di kamarnya. "Kemana Sammy pergi?" Tanya Volt.

Volt turun ke bawah.

"Sarapanmu sudah siap Volt, hanya kau yang belum makan" lata Ipas. "Baiklah" kata Volt. "Ngomong ngomong dimana Sammy? Aku tidak melihatnya di kanar" Tanya Volt. "Sammy? Dia pergi ke toko buku De Knolege" kata Lucy. "Toko buku Knolege?" Tanya Volt. "Katanya dia ingin melihat lihat beberapa buku. Konon, katanya toko buku tersebut sangat lengkap" kata Lina. "Hee, bahkan di akhir pekan dia tetap tekun belajar…" kata Volt. "Tidak sepertimu yang pemalas dan bahkan tidak pernah membuka bukumu" kata Leo. "Apa?!" Tanya Volt. "Hei, hei tenanglah nikmati saja dulu sarapanmu" kata Max. "Apakah Sammy memang seperti begitu?" Tanya Jacky. "Ya begitulah, kakak itu suka ketenangan seperti membaca buku, ataupun mendengar musik" kata Hawk. "Itu memang menjadi kenyataan di dalam dirinya" kata Ray. "Bagaimanapun juga, dia terlalu rajin, dia kan bisa bermain Phonenya atau melakukan hal yang lain, tapi kenapa harus membaca buku? Aaah! Aku benci buku!" Kata Volt. "Ahahaha!" Tawa mereka.

Di toko buku De Knolege…

Sammy sedang membaca beberapa buku yang dia pilih. Dia sedang serius membacanya sampai pemilik toko buku tua disana datang kepadanya. "Hey pria tampan disini itu menjual buku, bukan tempat untuk menumpang membaca buku!" Kata pak tua tersebut. "Aah, maafkan aku, aku akan membeli semua buku buku ini" kata Sammy. "Kalau tidak uang, maka jangan datang ke sini!" Kata Pak tua tersebut. "Sialan…. Dia meremehkanku sekali…" kata Sammy di pikirannya. "Baiklah, pak tua…. Aku bilang aku akan membayar semua buku buku yang aku pilih" kata Sammy mengeluarkan Kartu Kredit Svinx miliknya. "A-apa?! Ka-kartu ini…" kata pak tua tersebut. "Kartu Svinx adalah kartu paling mewah di Order Empire…. Kartu ini adalah kartu yang hanya untuk orang orang yang sangat kaya di Order Empire!" Kata pak tua tersebut.

Setelah transaksinya selesai…

"Terima kasih telah berkunjung! Kapan kapan tolong datang lagi!" Kata pak tua tersebut. Pak tua tersebut memasukkan buku Sammy di sebuah tas kertas yang bertuliskan nama toko tersebut.

Setelah Sammy keluar dari toko…

"Dia masih muda, tapi sudah sangat kaya, anak anak sekarang memang luar biasa…" kata pak tua tersebut.

Sedangkan pada Sammy…

"Dia merendahkanku sekali, padahal aku juga akan membelinya" kata Sammy. Sammy menghela mafas. "Volt pasti akan mencariku lagi, aku harus segera pulang" kata Sammy.

Sammy menunggu lampu merah di pinggir jalan. Tiba tiba ada seorang anak kecil berlari menyebrangi jalan sebelum lampu merah. "Apa…" tanya Sammy. Anak tersebut tiba tiba terjatuh di jalan. "Aduh…. Kakiku sakit!" Nangis anak tersebut di tengah jalan. Tiba tiba ada sebuah mobil yang melintas dengan kecepatan tinggi. "Aduh, aku terlambat, hari ini aku kan ada rapat penting…" kata orang yang mengendarai mobil tersebut. Orang tersebut tiba tiba melihat ke depan ada sebuah anak kecil yang terjatuh di jalan. "A-apa?!" Orang tersebut langsung berusaha mengerem mobilnya, tapi kecepatannya terlalu tinggi sehingga membutuhkan waktu untuk benar benar berhenti. "Hey cepat lari nak!" Kata orang orang di pinggir jalan. "A-aaah!!" Anak tersebut berteriak ketakutan. "Oh tidak! Kumohon larilah!" Kata orang di mobil tersebut.

"Ini bahaya!" Kata Sammy. "Jika mobil tersebut menabrak anak tersebut, maka dia akan!" kata Sammy. "…" "Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi pada anak malang itu!" Kata Sammy.

Sammy berlari ke tengah jalan dan mencoba melindungi anak tersebut. "Awas!" Kata Sammy.

"Apa yang akan terjadi pada Sammy berikutnya dan anak tersebut…?"

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang