Chapter 24 (A Friend that come to help)

168 15 0
                                    

Pagi harinya pukul 5:45…

Volt yang tidur di kursi, terbangun dan melihat matahari hampir terbit. "Aku harus pulang sekarang" kata Volt. "Sammy, aku pergi dulu ya… aku akan pergi berlatih…" bisik Volt dengan perlahan. Volt keluar dari ruangan dan bergegas untuk pulang.

Kembali ke rumah…

Volt dengan perlahan membuka pintu dan masuk ke dalam rumah. "Hei Volt, kau pergi kemana?" Tanya Ray yang turun dari tangga. "Aah tidak pergi kemana mana…" kata Volt. "Mencurigakan…" kata Ray. "Tumben sekali kau bangun pagi pagi begini" kata Ray. "Tentu saja, aku saat ini sedang bersemangat" kata Volt. "Apakah yang lain belum bangun?" Tanya Volt. "Yang lainnya sudah bangun dan bersiap, kecuali Leo, Max, dan Jacky…" kata Ray. "Siram air saja jika mereka tidak mau bangun" kata Volt. "Yang benar saja" kata Ray. "Hei Volt" panggil Hawk. "Kau cepat sekali bangun" kata Lucy. "Iya tentu saja" kata Volt. "Tumben sekali" kata Ipas. "Biasanya dia tidak pernah bangun sepagi ini" kata Lina. "Mungkin kita harus segera membangunkan yang lainnya untuk berlatih" kata Ray.

Pada saat semuanya telah siap…

"Tumben sekali Volt kau bangun sepagi ini…" kata Leo. "Ya, biasanya dia tidak bangun sepagi ini" kata Max. "Meskipun dia menggunakan alarm, dia juga tidak akan bangun" kata Jacky. "Sudahlah, ayo kita segera berlatih, aku sangat bersemangat!" Kata Volt.

Mereka pergi ke lapangan akademi untuk berlatih.

"Baiklah hari ini adalah hari terakhir kita berlatih sebelum ujian" kata Leo. "Mari lakukan yang terbaik" kata Volt.

Mereka berlatih dengan serius.

Volt dan Leo dengan serius menyerang dan bertahan satu sama lain. "Aku penasaran…" kata Leo. "Apa?" Tanya Volt. "Aku penasaran kenapa kau bisa bersemangat sekali" kata Leo. "Ya tentu saja" kata Volt. "Kau bertalenta dan luar biasa Volt…" kata Sammy masih mengalir di kepala Volt dan itu membuatnya tersenyum kecil. "Hiah!" Volt melandaskan pukulan ke arah Leo tapi Leo berhasil menghindar. "Luar biasa, kemampuanmu telah meningkat pesat Volt" kata Leo. "Heh, benarkah? Kau juga" kata Leo. "Kau akan mampu menjadi Ksatria yang hebat" kata Leo. "Tentu saja, aku ini kan luar biasa" kata Volt. "Lihatlah, dia mulai lagi…" kata Leo. Mereka terus berlatih hingga sore hari.

Dan pada sore harinya, mereka kembali ke rumah untuk lebih cepat beristirahat.

"Teman teman sebaiknya kita beristirahat untuk tengah malam nanti" kata Lucy. "Ya, kita tidak akan mengantuk lagi saat tengah malam" kata Ipas. "Besok adalah hari yang penting untuk kita semua" kata Lina. "Aku hanya khawatir dengan Sammy" kata Ray. "Ya, kakak akan kembali ke akademi untuk semester berikutnya…" kata Hawk. "Mau bagaimana lagi, kita tidak bisa mengatur jadwal ujiannya" kata Leo. "Setelah ujian nanti, kita harus mengunjunginya" kata Max. "Kita akan memberinya hadiah dan kejutan, itu akan membuatnya hatinya tidak sedih" kata Jacky. "Kurasa dia akan baik baik saja" kata Volt. "Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Leo. "Kau saja tidak datang mengunjunginya" kata Ray. "Ya begitulah" kata Volt. "Kita lihat saja berapa lama Volt akan bertahan tidak berbicara dengan Sammy" kata Max. "Dia tidak akan bertahan lebih dari 10 hari" kata Jacky. "Haha!" Tawa Hawk. "Volt dan Sammy sudah lama berteman" kata Lucy. "Aku yakin mereka akan segera berbaikan" kata Ipas. "Dialah nanti yang akan pertama kali meminta maaf pada Sammy" ejek Lina. "Mari kita lihat saja…" kata Volt santai.

Mereka kembali ke kamar masing masing dan mulai beristirahat.

Di kamar Volt…

Volt berbaring di tempat tidurnya. "Nah, aku harus bangun pada jam 11:30…" kata Volt mengatur alarmnya. "Aku penasaran apa yang dilakukan Sammy ya…" kata Volt. "Apakah dia akan baik baik saja kembali belajar di akademi semester berikutnya…" kata Volt. "Aku merasa kasihan kepadanya…" kata Volt.

Di rumah sakit…

Sammy menatap matahari yang terbenam. Kemudian Sammy melepaskan pakaiannya dan mengganti pakaiannya. Sammy mengambil kartu kredit Spinxnya dan mengambil jaket Volt dan mengenakannya. "Baiklah, semuanya telah siap, kurasa aku juga harus bersiap untuk yang di depan…" kata Sammy.

Di jam 11:30…

Volt dan yang lainnya bangun dan segera bersiap siap, mereka mengganti pakaiannya dan bersiap untuk berangkat ke akademi.

Mereka tiba di akademi pada pukul 00:45

Disana, Komandan Chen dan Ksatria Pengajar telah disana. Ksatria Pengajar yang lain juga ada disana. Dan semua orang yang lulus di tahap pertama akademi telah tiba.

Saat pukul 01:00…

"Baiklah, semuanya ikuti kami untuk masuk ke dalam portal ini" kata Ksatria Pengajar. Komandan Chen membuka sebuah portal. "Ikutilah kami masuk ke dalam" kata Komandan Chen. Semuanya masuk ke dalam portal dan tanpa disangka setelah semuanya masuk, ada seorang yang menyelinap masuk di akhir tanpa diketahui.

Setelah masuk ke dalam portal…

Mereka semua berjalan beberapa langkah kedepan dan terlihat hutan. "Sebuah hutan?" Tanya Volt. "Kenapa dia membawa kita ke hutan?" Tanya Leo. "Apakah ini ada hubungannya dengan ujian kita?" Tanya Ray. "Baiklah semuanya, ujian kita adalah melewati hutan ini sebelum matahari terbit" kata Ksatria Pengajar. "Heh? Apa?" Tanya Hawk. "Yang benar saja…" kata Max. "Sebenarnya itu bukan masalah untukku jika itu tentang hutan" kata Jacky. "Tapi, hutan ini bukan hutan biasa" kata Komandan Chen. "Hutan ini adalah Hutan Delta yang diciptakan oleh Pemimpin Coric, Mia,  kalian harus melewati hutan ini dan sampai di sebuah tempat yang telah kami beri tanda. Disana kalian akan menemukan sebuah bendera Order Empire. Siapapun yang telah berhasil sampai disana akan lulus menjadi Ksatria. Batas waktunya sampai matahari terbit" kata Komandan Chen. "Maka ini akan mudah" kata Lucy. "Kupikir ujiannya bertarung menggunakan tim" kata Ipas. "Ini akan cepat selesai" kata Lina. "Tapi jangan senang dulu. Meskipun ini adalah hutan buatan yang dibuat oleh Mia, bukan berarti tidak ada rintangannya. Mia menciptakan Hutan ini dengan banyak tumbuhan beracun dan banyak binatang buas, ini tidak akan semudah yang kalian kira. Maka dari itu kalian harus membentuk tim beranggotakan 2 orang. Siapapun yang memutuskan untuk pergi sendiri akan didiskualifikasi. Dibutuhkan kekompakan dan kerja sama tim untuk melewatinya…" kata Komandan Chen.

"Kalau begitu, Hawk maukah kau membantuku?" Tanya Lina. "Baiklah kalau begitu" kata Hawk. "Hei Max, aku membutuhkan tenagamu untuk bertarung dengan binatang buas, bisakah kau membantuku?" Tanya Ipas. "Tentu saja" kata Max. "Jacky, kau ahlinya jika tentang hutan, maukah kau membantuku?" Tanya Ipas. "Okay, baiklah" kata Jacky. "Hei, bagaimana kalau kita menjadi satu tim?" Tanya Leo. "Ide bagus" kata Ray. "Volt, kau dengan siapa?" Tanya Leo. "Aku? Aku tidak tahu…" kata Volt. "Kau harus cepat menemukannya Volt atau kau akan didiskualifikasi…" kata Ray. Volt menatap ke semuanya dan kelihatannya semua orang sudah memiliki tim masing masing. "Volt bagaimana denganmu?" Tanya Ksatria Pengajar yang mengajari kelas Volt. "Aku tidak tahu, kelihatannya semua orang sudah memiliki tim masing masing" kata Volt. "Oh tidak…" kata Lucy. "Apakah Volt akan didiskualifikasi?" Tanya Ipas. "Itu akan sangat buruk padanya…" kata Lina. "Kasihan Volt…" kata Hawk. "Andai saja jumlah kita semua tidak ganjil…" kata Max. "Maka dia akan dapat mengikuti ujian ini…" kata Jacky. "Sial, kenapa harus Volt yang kena masalah ini…" kata Leo. "Kelihatannya Volt benar benar akan didiskualifikasi…" kata Ray.

"Baiklah, karena Volt tidak memiliki timnya, maka aku akan mendiskualifikasi-"

"Tunggu!" Kata salah satu Ksatria Pengajar terhenti ketika mendengar seseorang berkata tunggu.

"Siapakah itu…? Apakah Volt dapat melewati ujiannya…? Atau apakah dia akan didiskualifikasi…?"

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang