Chapter 10 (The Night Before Weekend)

182 19 4
                                    

Di rumah…

"Makan malam sudah siap"

Lucy, Ipas dan Lina memasak makan malam.

"Semuanya, ayo makan, makan malam sudah siap" panggil Lucy. "Baik!" Jawab yang lain.

Mereka semua datang dan duduk di kursi masing masing.

"Wah kelihatannya enak sekali" kata Max. "Silahkan makan" kata Ipas. "Aku akan menuangkan minuman kalian" kata Lina.

"Selamat makan!"

"Sebenarnya, aku sudah bisa membedakan yang mana masakan Lucy dan mana masakan Ipas dan Lina…" kata Volt di pikirannya. "Yang termasuk masakan Ipas…. Yang ini!" Kata Volt di pikirannya sambil mengambilnya. "Aku harus menghindari makanan Lucy…" kata Sammy di pikirannya. "Masakan Lucy ya… yang ini!" Kata Leo di pikirannya. "Aku tidak ingin memakan masakan Lucy…" kata Ray di pikirannya. "Aku tidak tega mengatakan jika aku tidak menyukai makanannya Lucy…" kata Hawk di pikirannya. "Apapun akan kumakan kecuali masakan itu…" kata Max di pikirannya. "Masakan Lucy sangat tidak enak…" kata Jacky. Mereka mengambil masakan Ipas dan Lina tapi menghindari masakan Lucy.

"Hey teman teman, cobalah masakanku" kata Lucy.

"!!!"

"Ada apa? Kalian terlihat panik sekali" kata Ipas. "Aku akan mengambilkannya untuk kalian" kata Lina. Lina meletakkan masakan Lucy di setiap mangkuk nasi mereka. "Silahkan makan semuanya" kata Lina.

Mereka semua terlihat ragu ragu untuk memakannya.

Lucy tiba tiba meletakkan minumannya ke meja. "Lucy?" Tanya Ipas. Lucy menggenggam erat sumpitnya sampai patah. "Aku tahu kalian semua tidak suka masakanku…" kata Lucy marah. "Aaah…. Entah kenapa aku tiba tiba perutku sakit sekali…" kata Volt berusaha berakting. "Kalian tidak perlu berakting!" Kata Lucy langsung berdiri.

Mereka semua langsung berlari.

"Selamatkan diri kalian!!" Kata Leo. "Mau kemana kalian ha!!!" Lucy langsung mengejar mereka dengan dan memberikan hukuman kepada mereka.

"Aduh…. Sakit…" kata Jacky yang memegang kepalanya yang dipukul oleh Lucy. "Itu akibatnya jika kalian tidak menghargai betapa lelahnya aku memasak untuk kalian!" Kata Lucy.

"Oh, wahai tuan putri Lucy, tolong maafkan kami!" Kata Volt yang berlutut memohon maaf kepada Lucy sambil meletakkan kepalanya di lantai. "Oh, wahai tuan putri Lucy, tolong maafkan kami karena tidak menghargai masakanmu…" ikut yang lain. "Hmph!" "Ah, Lucy mungkin kau harus memaafkan mereka" kata Ipas. "Kasihan mereka, mereka sampai berlutut memohon maaf kepadamu" kata Lina. "Hmph! Baiklah, aku akan memaafkan kalian hari ini!" Kata Lucy. "Terima kasih banyak tuan putri Lucy!" Kata mereka semua.

Beberapa saat kemudian…

Mereka semua duduk bersama di sebuah sofa panjang, ada yang duduk di sofa dan ada yang duduk di karpet sofa. "Hei, bagaimana kalau kita menonton film hari ini?" Tanya Jacky. "Film?" Tanya Lucy. "Ide bagus, hari ini kita bebas untuk tidur selarut mungkin" kata Ipas. "Ayo kita menontonnya" kata Lina. "Apa judul filmnya, Jacky?" Tanya Max. Jacky menunjukkannya kepada mereka. "Ini…" kata Ray. "Film Romantis ini…" kata Hawk. "Yang benar saja, apakah tidak ada film yang lain?" Tanya Leo. "Aah, kurasa itu bukan masalah, lagian tidak akan ada yang memarahi kita untuk menontonnya" kata Volt. "Volt saja tidak keberatan untuk menontonnya" kata Jacky. "Yang benar saja, menonton film seperti ini…" kata Sammy. "Bukankah itu bukan masalah Sammy? Atau apakah kau mudah terpengaruh?" Ledek Volt. "Bukan seperti itu…. Tapi ini film dewasa bukan?" Tanya Sammy. "Sammy benar, sebaiknya kita menonton yang lain saja" kata Lucy. "Ah, bukan masalah bagaimana pendapat kalian yang lain teman teman?" Tanya Volt. "A-aku setuju…" kata Lina. "Apa Lina? Kau setuju?" Tanya Lucy. "Aku juga!" Kata Ipas. "Ipas juga?" Tanya Lucy. "Aku akan menontonnya!" Kata Max bersemangat. "A-a-apa…?" Tanya Leo. "Aku akan ikut…" kata Hawk. "A-apa Hawk?!" Tanya Sammy. "Bagaimana denganmu Ray?" Tanya Volt. "A-aku…" kata Ray. Ray menghela nafas. "Baiklah…" jawab Ray. "A-apa?! Ray? Kau juga?!" Tanya Leo. "Sekarang tinggal tersisa kau Leo, apakah kau mudah terpengaruh dan tergerak oleh hal tersebut?" Tanya Volt. "Apa maksudmu?! Aku ikut!" Kata Leo. Sammy hanya bisa menghela nafasnya. "…"

"Baiklah kita mulai filmnya!" Kata Jacky. Mereka menutup lampunya supaya lebih asik.

Filmnya dimulai…

Awal dari mereka menonton, mereka terlihat bersemangat. Tetapi semakin lama mereka menonton, ada yang menonton sampai ketiduran seperti Volt yang tertidur di sofa, Max yang tertidur di karpet, Leo yang tergeletak di karpet tertidur layaknya kucing manis. 2 perempuan lainnya telah tertidur dan masih ada Ipas yang menonton. Tersisa Sammy, Ray, Hawk, Jacky dan Ipas.

Sammy melihat Volt yang telah tertidur pulas. "Aku harus mempelajari lebih banyak lagi dari buku tersebut…" kata Sammy di pikirannya. "Hey teman teman, aku akan keatas terlebih dahulu intuk beristirahat" kata Sammy. "Kakak, kau sudah mengantuk?" Tanya Hawk. "Iya, selamat malam Hawk, selamat malam semuanya" kata Sammy. "Selamat malam" balas mereka.

Di kamar Sammy…

Sammy masuk ke kamarnya dan menutup lampu kamarnya. Setelah menutup lampu kamarnya, Sammy langsung bergerak ke meja belajarnya dan duduk disana. Sammy menyalakan lampu belajarnya dan menatap buku di mejanya.

Buku itu berjudul 'The Path Of The Healing Knight, Heric'

"Aku harus mempelajari lebih banyak lagi…" kata Sammy membuka halaman terakhir yang dia baca.

Halaman demi halaman dia terus pelajari.

Sedangkan di lantai 1…

"Yah…. Filmnya sudah berakhir" kata Ipas. "Tapi, filmnya seru juga" kata Jacky. "Alur ceritanya sangat seru" kata Hawk. "Hey bangunlah" panggil Ray membangunkan Leo. "Ayo bangunkan mereka" kata Hawk. "Hei teman teman, ayo kita tidur" panggil Jacky. "Huh…"

Volt terbangun dan melihat beberapa dari mereka tertidur dan masih ada yang aktif. "Apa yang terjadi…" tanya Volt. "Kalian menonton filmnya sampai tertidur" kata Ray. "Aah, kalian ini mengganggu saja…" kata Leo. "Mari kita lanjutkan tidurnya di atas teman teman" kata Max. "Ipas, kau menonton hingga selesai?" Tanya Lucy. "Ya tentu saja filmnya seru sekali" kata Ipas. "Aah, sayangnya aku ketiduran" kata Lina.

"Dimana Sammy?" Tanya Leo. "Kakak sudah ke kamar terlebih dahulu untuk beristirahat" kata Hawk. "Menyebalkan, dia bahkan tidak membangunkan kita" kata Volt.

Mereka naik ke lantai kedua. "Selamat malam semuanya" kata Lucy. "Selamat malam, bermimpilah yang bagus" balas Ipas.

Volt menguap ngantuk dan akan membuka pintu kamarnya. Tapi berhenti ketika melihat pintu kamar Sammy tidak tertutup rapat.

"Pintu Sammy tidak tertutup rapat" kata Volt. Volt menuju ke arah kamar Sammy. Volt mencoba mengintip ke dalam kamar Sammy.

Volt melihat bahwa Sammy masih duduk di meja belajarnya dan lampu meja belajarnya masih menyala.

"Hey Sammy" panggil Volt membuka pintu.

Sammy langsung terkejut ketika mendengar Volt memanggilnya. "Kau masih belum tidur?" Tanya Volt. "Oh gawat, apa yang harus kulakukan sekarang…" kata Sammy di pikirannya.

"Hey Sammy" panggil Volt sambil memegang bahu Sammy.

"Apa alasan Sammy terkejut ketika Volt memanggilnya?"

_________________________________________________

Note: kalian ingin ceritanya ada berbau hal seks atau tidak? Jawab di komentar ya!

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang