Chapter 27 (The Truth About My Wings)

170 16 3
                                    

"Tunggu!" Kata Leo. "Kami melihat Volt dan Sammy telah tiba" kata Ray. "Benarkah?" Tanya Hawk. "Dimana mereka?" Tanya Max menatap kebawah bukit. "Disana!" Tunjuk Jacky. "Mereka tiba!" Kata Lucy. "Mereka berhasil melakukannya!" Kata Ipas. "Mereka berdua itu benar benar luar biasa!" Kata Lina.

Volt dan Sammy berhasil memanjat sampai ke puncak.

"Yos! Sammy kita berhasil!" Kata Volt. "Ya, kita berhasil Volt" kata Sammy. "Hei Volt kau tega sekali" kata Lucy. "Hah apa?" Tanya Lucy. "Kau membiarkan Sammy kesusahan memanjat sampai ke sini" kata Ipas. "Kau benar benar…" kata Lina. "A-apa?" Tanya Volt. "Sammy masih belum pulih sempurna dan kau memaksanya untuk memanjat" kata Leo. "Kau ini keterlaluan sekali" kata Ray. "Yah, soalnya tidak ada jalan lain lagi sih…" kata Volt. "Volt mereka semua hanya bercanda" kata Hawk. "Mana mungkin mereka mengomel lagi ketika melihat kau dan Sammy tiba disini" kata Max. "Hehehe! Ketahuan juga yah" kata Jacky. "Kalian ini!" Kata Volt.

"Kulihat… kelihatannya tidak ada lagi yang tiba disini sekarang, jadi semua yang masih belum tiba aku nyatakan gagal dalam ujiannya!" Kata Komandan Chen. "Selamat, untuk kalian semua yang berhasil sampai ke sini. Kalian telah lulus menjadi Ksatria" kata Komandan Chen tersenyum. "Yeyy!!!" Semua orang bersorak dengan bahagia. "Akhirnya!" Kata Leo. "Kita lulus" kata Ray. "Kita menunggu cukup lama untuk hal ini" kata Hawk. "Dan setelah penantian itu…" kata Max. "Kita berhasil" lanjut Jacky. "Aah senangnya" kata Lucy. "Sekarang buku buku akademi itu bisa kubuang juga di tong sampah" kata Ipas. "Yang benar saja, kau ini berlebihan" kata Lina. "Kelihatannya janji kita telah terpenuhi, Sammy" kata Volt. "Ya, kau benar Volt" kata Sammy. Sammy menatap ke bawah dan melihat tangan Volt menggenggam tangannya. "Volt…" kata Sammy. "Sudah kubilang kan, kita akan lulus menjadi Ksatria bersama seperti ini" kata Volt mengedipkan matanya kepada Sammy. "Kau ini benar benar…" kata Sammy tersenyum.

"Bersenanglah, tapi jangan terlalu bersenang senang, karena jalan kalian di depan masih panjang" kata Komandan Chen. "Kalian akan memilih diantara 5 jalan Ksatria utama ini. Jalan Viro, Ksatria Pengguna Pedang yang dipimpin oleh Kiro. Jalan Arow, Ksatria Pengguna Busur dan Panah yang dipimpin oleh Mack. Jalan Sheid, Ksatria Pengguna Tombak, Kapak dan Perisai. Jalan Magis, Ksatria Pengguna Tongkat Staff Sihir yang dipimpin oleh Navec. Jalan Heric, Ksatria Pengguna Tongkat Staff Sihir Penyembuhan yang dipimpin oleh Hetra. Tapi ada juga Ksatria tipe sensor, informasi dan teknologi yang dinamakan Coric, yang dipimpin oleh Mia. Juga ada Ksatria yang memiliki keahlian dan kemampuan khusus di pertarungan. Kalian harus memilih salah satu jalan dan mengikuti pembelajaran dari Jenderal kalian dengan serius, maka ketika waktunya bagi kalian untuk bertarung, kalian akan menunjukkan kemampuan kalian yang sebenarnya" jelas Komandan Chen. "Mengerti pak!" Kata semuanya. "Baguslah, tim Heric, pergilah dan carilah mereka yang masih belum sampai disini, akan ada beberapa dari mereka yang terluka, cari dan sembuhkan mereka" kata Komandan Chen. "Mengerti pak" kata para Heric. "Kalian yang telah lulus bisa memulihkan diri dengan para Heric yang ada disini, atau kalian juga bisa langsung kembali" kata Komandan Chen. "Komandan, bisakah aku mengetahui kenapa anda sendiri yang menjadi pengawas ujian kedua di Blue City?" Tanya seorang Ksatria pengajar. "Aku sering berkunjung ke kota kota di Order Empire, tapi diantara semua kota tersebut, menurutku Blue City adalah yang terbaik. Blue City memang mempunyai banyak murid murid yang menyebalkan tapi…" kata Komandan Chen. "Mereka itu luar biasa ketika aku melihat pertemanan mereka yang erat" kata Chen menatap Volt dan yang lainnya. "Itulah mengapa, aku memilih untuk sendiri yang mengawasi ujian di kota Blue City secara langsung dan tidak perlu Ksatria lain yang mengawasi ujian ini" kata Chen.

"Yos! Ayo kembali!" Kata Volt. "Kau bersemangat sekali" kata Leo. "Tentu saja, aku sedang senang" kata Volt. "Apakah karena kau berbaikan dengan Sammy?" Tanya Ray. "Hehehe! Tentu saja" kata Volt. "Baguslah jika begitu, aku terus kepikiran berapa lama kalian akan bertengkar" kata Hawk. "Yah, setidaknya mereka sudah baikan sekarang" kata Max. "Yah dan juga kita semua sudah lulus menjadi Ksatria sekarang" kata Jacky. "Saat ini aku sudah merasa lebih tenang" kata Lucy. "Tidak ada lagi ujian tidak ada lagi belajar" kata Ipas. "Aku tidak sabar untuk langsung bersantai di rumah nanti" kata Lina. Sedangkan Sammy hanya terdiam mendengarnya. "Hey teman teman…" panggil Sammy. Mereka semua berbalik kearah Sammy. "Ya, ada apa Sammy?" Tanya Volt. "Ada sesuatu yang ingin kuberitahu" kata Sammy. "Sesuatu?" Tanya Hawk. "Volt, aku berjanji padamu kan bahwa ketika aku keluar dari rumah sakit nanti, aku akan memberitahu rahasiaku kan?" Tanya Sammy. "Ya, lalu kenapa?" Tanya Volt. "Kau punya rahasia?" Tanya Leo. "!" "Apakah tentang itu… Sammy?" Tanya Ray. "Baik, kurasa" kata Sammy mengedipkan matanya. "Ray mengetahuinya?" Tanya Max. "Menyebalkan kau memberitahu Ray tapi tidak memberitahu kami" kata Jacky. "Rahasia tentang apa?" Tanya Lucy. "Kau memberitahu Ray tapi kau tidak memberitahuku? Kau menyebalkan Sammy…" gerutu Volt. "Eeh, B-bukan begitu Volt…" kata Sammy. "Kakak ini benar benar…" kata Hawk. "H-hawk…" kata Sammy. "Cepat katakan Sammy" kata Ipas. "Kami penasaran!" Kata Lina. "Ehm, baiklah" kata Sammy dengan yakin.

Sammy berbalik ke belakang. "Kenapa kau berbalik Sammy?" Tanya Volt. Sammy menunjukkan sayapnya dan membukanya. "Kalian lihat sayapnya…?" Tanya Ray.

"!!!!!!!!"

"A-a-apa yang terjadi d-dengan sayapmu, ka-kakak…" tanya Hawk dengan gemetar. "K-kenapa sayapmu bisa menjadi seperti itu, Sammy…?" Tanya Volt. "Sayapnya membengkok dan lukanya masih terlihat dengan jelas…" kata Leo. "Ini adalah cerita yang panjang, teman teman…" kata Sammy. "Tapi, kenapa kau tidak pernah memberi tahu kami?" Tanya Max. "Jadi kau selalu menyembunyikan hal tersebut selama ini…" kata Jacky. "Tapi, Sammy! Lukanya sangat serius…" kata Lucy. "Itu pasti sakit sekali, Sammy…" kata Ipas. "Aku tidak bisa membayangkannya…" kata Lina. "Semua orang memang memiliki rahasia yang mereka pendam, tapi Sammy, kurasa ini adalah waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya" kata Ray. "Baiklah" jawab Sammy.

"Awalnya saat ayah dan ibuku masih hidup, ada satu hari dimana Hawk sedang demam, dan keesokan harinya demam Hawk menular dengan Volt yang menyebabkan suhu tubuh mereka panas sekali dan harus beristirahat di rumah. Pada saat itu, ayah menyuruhku untuk terbang keluar untuk menghilangkan bosan sekaligus melatih kemampuan terbangku dan itu adalah awal dari masalah lain…" jelas Sammy. "Masalah lain?" Tanya Volt. "Volt, kau ingatkan, kalau dulu kita tinggal di sebuah ladang, yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan kerajaan Order Empire?" Tanya Sammy. "Ya, aku mengingatnya, setelah kematian ayah dan ibumu, kita berpindah dari ladang tersebut ke Blue City" kata Volt. "Aku akan melanjutkannya" kata Sammy.

"Aku terbang dan ingin melihat lebih dekat ke kerajaan Order Empire, tetapi aku melihat sebuah tempat yang penuh dengan pepohonan besar, aku mendengar suara riuh berisik disana dan aku turun mendekatinya. Aku mendekati area suara itu dan mengintipnya. Sekelompok Ksatria Viro sedang berlatih dan ada juga yang beristirahat. Aku menyadarinya dan aku mencoba menjauhinya, tapi aku tidak sengaja menginjak sebuah ranting yang menyebabkan suara. Salah satu Ksatria menyadari suara patahan ranting itu dan berbalik mencari sumber suara tersebut. Aku segera berlari menjauhi tempat itu, tapi Ksatria itu melihatku dan mengejarku. Aku berusaha lari darinya dan aku membuka sayapku dan mencoba terbang melarikan diri. Tapi, Ksatria itu mengayunkan pedangnya dan melukai sayapku dengan luka parah. Aku terjatuh dan Ksatria itu menatap dekat denganku. Tapi, kemudian dia pergi. Aku berusaha berjalan pulang dengan rasa sakit itu dan sampai di rumah larut malam. Ketika aku sampai di rumah, ayah dan ibu terkejut melihat sayapku yang terluka parah. Ayah mencoba mengobatinya tapi lukanya tetap ada meskipun tidak begitu sakit lagi, dan sejak saat itu, aku tidak pernah mengatakan apapun tentang sayapku kepada Hawk ataupun Volt"

"T-tapi kakak, kenapa kau tidak memberitahu kami?" Tanya Hawk. "Ada banyak alasan untuk menyembunyikannya, aku tidak ingin membuat kalian khawatir dengan sayapku" kata Sammy. "Tapi, jika kau menyimpannya tanpa memberitahu kami maka itu akan bertambah sakit…" kata Leo. "Kau bisa mengatakannya dan pasti ada jalan untuk menyembuhkannya" kata Ray. "Tidak, tidak ada yang mampu menyembuhkan luka di sayapku, tidak bahkan para Heric pun tidak akan sanggup melakukannya" kata Sammy. "Tapi, bagaimana kau bisa bertahan dengan luka seperti itu…" kata Max. "Itu pasti sangat luar biasa menyakitkan…" kata Jacky. "Aku tidak apa apa sekarang teman teman, lagi pun rasa sakitnya tidak seperti dulu lagi" kata Sammy mencoba tersenyum. "Mulai sekarang, jika ada yang terjadi denganmu, kau harus menberi tahu kami!" Kata Lucy. "Kami akan membantumu!" Kata Ipas. "Kau tidak bisa terus menyembunyikan seperti ini!" Kata Lina. "A-aku baik baik saja sekarang teman teman" kata Sammy.

Tiba tiba Volt langsung memeluk Sammy. "Volt?" Tanya Sammy.

"Kau menyembunyikannya selama ini rasa sakitmu, aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya luka itu. Kau sangat luar biasa Sammy!" Kata Volt sambil menangis histeris. "E-ee…"

"Baik, ini pertama kalinya kulihat hal seperti ini…" kata Lucy. "Volt memeluk Sammy" kata Ipas. "Sebuah kejadian langka" kata Lina. "Aku tidak menyangkanya Volt akan memeluk Sammy" kata Jacky. "Ayolah mereka sudah begitu lama berteman" kata Max. "Mereka itu terkadang akrab tetapi juga terkadang seperti kucing dan anjing yang bertengkar…" kata Hawk. "Bagaimana pun juga mereka adalah sahabat, mereka akan selalu bersama tidak peduli apapun" kata Ray. "Ya, mereka terlihat seperti pasangan serasi" ejek Leo.

"Sammy, mulai sekarang jika terjadi sesuatu denganmu, katakan padaku ya!" Kata Volt menatap Sammy dengan serius. "Volt?" Tanya Sammy melihat tatapan serius Volt. "Aku mengerti" kata Sammy membalas dengan senyuman kecil.

"Bagus! Itulah yang dinamakan…" kata Volt. "Pertemanan!" Jawab mereka semua serentak. "Ahahahaha!" Mereka semua tertawa dan kembali pulang ke rumah.












"Kelihatannya, Sammy sudah memberitahukan rahasianya dan membutuhkan bantuan Ray untuk memberitahunya…"

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang