Chapter 83 (Random Things)

62 10 14
                                    

Di perpustakaan kerajaan...

Di sebuah ruangan...

Terlihat ada Max, Jacky, Hawk, Lucy, Ipas, dan Lina disana.

"Jadi, kalian akan bertarung nanti di Trials of Superiority?" Tanya Lina. "Ya, begitulah, Komandan ingin kami harus mengikutinya, jadi kami tidak memiliki pilihan lain... " Kata Lucy dengan wajah khawatir. "Astaga, aku takut aku tidak bisa menang, kalah dan memalukan Komandan" Kata Lucy. "Tenanglah, tenanglah, kau akan bisa mengatasinya" Kata Ipas. "Mengatasinya? Jika aku sampai masuk ke Final, aku harus berhadapan dengan Jenderal Mack" Kata Lucy. "Lalu kenapa, tinggal lawan saja dan kau bisa memenangkannya" Kata Ipas. "Kau berkata seperti itu memang mudah... " Kata Lucy. "Semangatlah Lucy, kau pasti menang" Kata Lina. "Berarti, Max ikut juga?" Tanya Ipas. "Ya, aku tidak memiliki pilihan lain" Kata Max. "Aku kemarin menemui ayahku dan dia juga menyarankanku untuk mengikutinya... " Kata Max. "Kau pergi ke rumah ayahmu kemarin? Kenapa kau tidak bilang?" Tanya Jacky. "Haruskah kubilang kepadamu?" Tanya Max. "Bagaimana kabar ayahmu? Apakah dia baik baik saja?" Tanya Hawk. "Ya, dia baik baik saja" Kata Max. "Apakah ayahmu ikut ke Trials of Superiority, Max?" Tanya Lucy. "Tidak, dia tidak mengikutinya" Kata Max. "Dia bilang seperti begini 'Trials of Superiority adalah pertarungan antar Ksatria yang bertarung menunjukkan kemampuan mereka masing masing. Raja dan Komandan ingin Ksatria muda yang mengikutinya, jadi kau harus ikut dan ayah tidak perlu mengikutinya. Keluarkan semua kekuatan dan kemampuanmu ya? Semoga kau bisa menang nantinya'" Kata Max. "Aku berpikir apakah dia menyadari orang yang kulawan itu nanti adalah Jenderal Nagira itu?" Tanya Max. "Ehehehe, kau tidak akan tahu kalau kau tidak mencobanya" Kata Lina. "Tapi, jujur saja, Hawk kemungkinan besar bisa menang" Kata Jacky. "Mengingat kemampuan Heric itu kebanyakan hanya untuk penyembuhan dan perlindungan, Hawk memiliki kemampuan yang dapat menyerang dengan angin, bukankah dia bisa menang dengan mudah?" Tanya Jacky. "Kita tidak akan tahu bukan? Jenderal Hetra itu adalah pemimpin para Heric dia pasti memiliki berbagai cara untuk bertarung juga. Tapi karena kau berkata seperti itu terima kasih" Kata Hawk. "Aku penasaran bagaimana kalian para Heric bertarung nantinya" Kata Lucy. "Aku tidak tahu juga, itu yang aku pikirkan sekarang" Kata Hawk. "Heh, jika kalian berhasil menang, tidak kusangkan kalian akan menjadi Jenderal" Kata Ipas. "Dan kami akan menjadi bawahan kalian" Kata Lina. "Apa? Bawahan?" Tanya Jacky tiba tiba berpikir apa jadinya jika Max dan Hawk menang, mereka berdua bisa saja menjadi atasannya dan menyuruh nyuruhnya. "Grrr" Jacky menatap tajam ke arah Max dan Hawk. "Ada apa dengan tatapanmu Jacky?" Tanya Max. "Awas saja, jika setelah kau menjadi Jenderal nanti, kalian berdua menyuruh nyuruhku ya!" Kata Jacky. "Tentu saja, kami akan menyuruhmu melayani kami dengan sangat baik layaknya pembantu pribadi kami" Kata Hawk meledek Jacky. "Tapi, kita belum pasti bisa menang kan?" Tanya Max. "Raja dan Komandan berharap banyak dari kalian, jadi jangan sampai kecewakan ekspektasi dari mereka ya" Kata Lina. "Tapi, yang benar saja, melawan Jenderal, itu tidak akan mudah... " Kata Lucy. "Kau ini, belum apa apa sudah menyerah terlebih dahulu" Kata Ipas.

Ipas dan Lina mengoyak sebuah kertas dan mengambil sebuah Spidol dan menulis kata 'Semangat'.

"Semangat!" Kata Ipas dan Lina mengangkat kertas bertuliskan semangat itu.

"Hei Ipas! Lina! Kalian mendapatkan kertas itu darimana?" Tanya Jacky.

"... "

"... "

Seketika mereka berdua mulai keringat dingin dan menatap kertas mereka. Ternyata kertas yang mereka koyak tadi adalah kertas dari sebuah buku di perpustakaan.

"Aaahhh!!!! " Teriak Ipas dan Lina. "Bagaimana ini?!" Tanya Ipas panik. "Tidak bisa dipasangkan kembali!" Kata Lina yang panik juga. "Percuma saja memasangnya kembali, lagian itu juga sudah kalian tulis" Kata Hawk. "Aah, padahal disana ada banyak sekali kertas kosong, tapi kalian malah mengoyak buku perpustakaan" Kata Jacky. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Max. "Astaga Ipas, Lina, kenapa kalian malah merobek buku ini" Kata Lucy yang panik juga. "Aku tidak sadar bahwa itu berasal dari buku ini!" Kata Ipas. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Lina. Ipas dan Lina mereka berdua saling meraih kerah mereka masing masing. "Hei tenanglah" Kata Lucy berusaha menenangkan Ipas dan Lucy. "Apa yang akan kita lakukan jika orang yang mengurusnya mengetahuinya?" Tanya Max. "Aah! Jangan katakan lagi!" Kata Ipas. "Eh" Kata Ipas. "Tidak, aku bisa menyambungkan ini seperti semula" Kata Ipas. "Caranya?" Tanya Lina. "Lihat baik baik ya, aku akan menunjukkan kehebatanku" Kata Ipas. Ipas membuka buku tersebut dan mencari halaman yang dikoyak. Ipas kemudian menaruh halaman yang dikoyak dan mulai mengambil ancang ancang. "Lihatlah dia banyak sekali gayanya" Kata Jacky tertawa. "Diam kau!" Kata Ipas. "Hiah!" Ipas memukulkan tangannya ke buku tersebut dan buku tersebut mulai bereaksi. Halaman yang dikoyak itu mulai menyambung ke buku tersebut. "Bagaimana? Hebat bukan?" Tanya Ipas. "Luar biasa" Kata Lina. "Bagaimana kau melakukannya Ipas?" Tanya Lucy. "Hahaha, itu adalah, rahasia" Tawa Ipas. "Tapi, hilangkan dulu coretan kata semangatnya di halaman itu. Orang yang bertugas akan mengalami masalah jika melihat ada coretan" Kata Max. "Baik baik" Kata Lina. "Kupikir aku akan melihatnya dihukum karena mengoyak buku" Kata Jacky. "Itu akan menjadi tontonan yang seru bukan?" Tanya Hawk. "Kalian berdua Bitch!" Kata Ipas menunjukkan jari tengahnya. "H-hei!" Kata Lina menenangkan Ipas. "Ipas, kau harus ingat kau itu wanita, jangan terlalu kasar sebagai wanita" Kata Lucy. "Tapi mereka berdua membuatku kesal Lucy!" Kata Ipas. "Mereka hanya bercanda" Kata Lucy. "Astaga kami ini hanya bercanda kenapa kau harus kesal" Kata Jacky santai. "Mungkin dia sedikit memiliki Anger Issue denganmu Jacky" Kata Hawk. "Kalian berdua hentikanlah, jangan menganggunya lagi" Kata Max.

Ipas menghapus coretan di halaman buku tersebut.

"Astaga, ini membuatku panik saja, untung saja aku bisa menyambungkannya kembali... " Gerutu Ipas.



















"Sesekali mau berikan kepada Supporting Character kita bagiannya juga ya, mungkin Chapter kedepannya mungkin ada chapter Shining Star Team. Btw ges, di akhir chapter sebelumnya saya lupa tambahkan beberapa kata kata dari Leo dan Sammy.

Harusnya ada tambahan ini.

"Maafkan aku, tadi aku terlalu kasar, aku hanya bercanda saja tadi" Kata Leo. "Tidak apa, aku sudah mengetahuinya" Kata Sammy. "Hihihi, dan itu berhasil membujukmu" Tawa Leo.

Saya lupa tambahkan kalimat itu, jadi kesannya Leo terlihat kasar kali ya, padahal dia hanya bercanda. Tapi, Sammy juga sudah mengetahuinya bahwa Leo bercanda, jadi tidak ada masalah di antara mereka berdua.

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang