Chapter 90 (Max vs Nagira: Battle Between Two Great Sheid)

40 8 15
                                    

Pagi telah tiba...

Semua Ksatria telah berkumpul di Colosseum. Mereka semua terlihat sangat bersemangat dan juga tegang melihat pertarungan yang akan segera datang. Pertarungan yang akan segera terjadi antara seorang Jenderal Nagira dan Ksatrianya yang dijadikan Murid Pribadi Komandan Chen, Max.

"Tiba saatnya untuk melihat Ksatria pertama yang akan bertarung di final Trials of Superiority melawan Jenderal pertama Nagira" Kata Ziros. "Aku berharap semua Ksatria Ksatria yang kau latih dapat memenangkannya. Karena aku mempercayai mereka lebih dari siapapun" Kata Ziros. "Lebih percaya daripada aku?" Tanya Chen. "Kecuali kau. Kau harus tetap ada di sisiku dan tidak boleh meninggalkanku" Kata Ziros. "Heh, apakah itu benar?" Tanya Chen.

Di medan bertarung...

Terlihat ada Max dan Nagira berdua yang saling berhadapan...

Mereka berdua telah mengenakan Vemor mereka masing masing dan memegang senjata mereka.

"Jadi tiba waktunya ya... " Kata Ipas. "Max akan bertarung melawan Nagira" Kata Lina. "Max, kami semua percaya padamu" Kata Lucy. "Ayo! Kau bisa menang melawannya Max!" Kata Jacky. "Ini akan sulit, tetapi berusahalah" Kata Hawk.

"Dimulai"

Nagira langsung bergerak ke arah belakang  Max dan menyerangnya dengan kapaknya. Max sangat terkejut melihat Nagira dengan cepat berada di belakangnya. Max langsung memasang perisainya, tetapi serangan Nagira mendorong Max cukup keras ke belakang.

"Aagh!" Max berusaha menghentikan dirinya yabg terdorong dengan menancapkan kapaknya ke bawah. Nagira menatap ke arah Max dan Max juga menatap ke arah Nagira.

"Matanya... Menunjukkan sebuah kekuatan yang kuat... " Pikir Max. "Kau sampai ke babak final ya, dan kau akan melawanku, seorang Jenderal... Jenderal Nagira!" Kata Nagira mengarahkan kapaknya ke arah Max.

Nagira melemparkan kapaknya ke arah Max. "Shield Roar!" Max langsung menyalakan kekuatannya dan menggunakan perisainya untuk menahan Kapak Nagira.

Kapak Nagira berputar dengan kuat dan bahkan membuat perisai Max tergores gores.

"Aakh... " "Hiah!" Max mendorong kapak Nagira sehingga terlempar.

Tapi Max menyadari Nagira sudah tidak ada di hadapannya dan menghilang.

"Kau lengah!" Kata Nagira berada di belakang Max dan menancapkan tombaknya ke perut Max dan menembusnya.

Darah mengalir keluar dari tombak Nagira.

"Aa-aah... "

"!"

"!"

"!"

"!"

"!"

"!"

"!"

"!"

"!"

"!"

"!"

"!"

Semua penonton tercengang melihat apa yang terjadi dan tidak bisa berkata kata ketika melihat tombak yang ditancapkan oleh Nagira menusuk Max.

Raja Ziros dan Komandan Chen langsung berdiri terkejut melihat apa yang terjadi. Begitu juga dengan Jenderal Mia yang duduk di tempat penonton.

Volt, Leo, Sammy, Jacky, Hawk, Lucy, Ipas, Lina dan juga Hiiro ayahnya Max sangat terkejut melihatnya.

"Max!!!!!!!"

"Max! Putraku!"

"Aakh... " Max terjatuh lemas dari tombak dan memegang lukanya.

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang