Miniforce: The Great War

Chapter 70 (Walking Together)

Sore harinya di dekat Colosseum...

Terlihat Ray sedang melatih Volt. Ray selalu mengenakan topengnya di setiap saat dan tidak pernah memperlihatkan wajahnya kepada siapapun, bahkan kepada orang yang paling dekat dengannya Volt juga tidak. Topeng Ray itu bukan topeng biasa, tetapi sebuah topeng yang hanya bisa dilepas oleh Ray dan orang yang dipilihnya.

Mereka bertarung dengan pedang mereka. "Fokus... Rasakan setiap pergerakan musuhmu Volt " Kata Ray menyerang Volt dengan pedangnya. Volt menahan setiap serangan dari pedang Ray dengan pedangnya. "Serang musuhmu, jangan terus bertahan Volt" Kata Ray. "Hiahh!" Volt menyalakan kekuatan cahayanya dan menyerang Ray dengan pedangnya mengeluarkan sebuah serangan cahaya ke arah Ray. Ray menahan serangan Volt dengan pedangnya dan Ray membalas serangan Volt dengan sebuah serangan bayangan yang lurus ke arah Volt. Volt menggunakan pedangnya mencoba menahan serangan tersebut meski sedikit terdorong ke belakang. Ketika Volt kembali melihat ke depan, Ray sudah menghilang dan tiba tiba Ray muncul di belakang Volt dan bergerak lebih cepat dan agresif. Ray terus menyerang Volt dengan pedangnya, tapi berusaha ditahan oleh Volt. Volt mencoba melompat ke belakang menghindar dari Ray. "Jangan menghindar Volt, hadapi musuh di depanmu!" Kata Ray tiba tiba di depan Volt dan menggunakan Pedangnya, Ray melemparkan Pedang Volt dari genggaman Volt dan seketika pedang Ray sudah ada di depan leher Volt.

"... "

"Sudah kukatakan pertajam indra dan perasamu, jangan hanya mengandalkan penglihatanmu. Jika kau tidak bisa mendeteksi serangan musuh... Maka kau bisa saja berakhir... Volt. Jangan takut untuk mengeluarkan apa yang kau punya tetapi kau harus ingat, kau juga harus mengendalikan apa yang kau lakukan" Kata Ray menurunkan pedangnya. "Baik... " Kata Volt. "Kau... Tidak terluka kan?" Tanya Ray. "Tidak, aku tidak apa apa" Kata Volt. "Kita akhiri latihan kita hari ini sampai disini, aku akan melanjutkannya besok" Kata Ray berbalik. "Kenapa? Aku masih bisa melakukannya! Aku akan melakukannya lebih keras kali ini!" Kata Volt berusaha membujuk Ray agar terus melanjutkan latihannya. "Volt" Panggil Ray berbalik menatap Volt. "Tidakkah kau merasa... Ada hal yang harus kau lakukan?" Tanya Ray. "Hal... Yang harus kulakukan?" Tanya Volt. "Pergilah, temani dia" Kata Ray. "Kau sudah berfokus akan latihanmu selama seminggu ini... Dan hampir tidak memiliki waktu luang, hari ini pergilah, kau temani dia" Kata Ray. "Uh!" Volt terkejut. "Apakah itu... " Kata Volt. "Ya" Kata Ray. "Kulihat... Apa kau mau ikut denganku? Aku akan mengajak Leo juga" Tanya Volt. "Tidak perlu" Kata Ray. "Aku... Mengerti... " Kata Volt. Ray mendekati Volt dan memegang kedua bahunya. "Kau adalah saudaraku... Aku akan selalu melatihmu kapanpun... " Kata Ray. "Ray... " Kata Volt.

Kemudian Ray berbalik dan pergi.

Volt menutup matanya dan menganggukan kepalanya.

Volt duduk bersandar di sebuah pohon yang menghalangi cahaya matahari sore. Volt mengambil Phonenya dan membukanya.

Volt melihat jam sudah menunjukkan pukul 16.53.

Volt terdiam dan menatapi Phonenya, kemudian di bangkit berdiri dan menatap ke kerajaan. Vemor Volt perlahan menghilang bagian per bagian dari tubuh Volt dan menjadi sebuah Kristal biru di tangan Volt. Volt berjalan pelan ke arah Kerajaan.

Di kerajaan, tepatnya di ruangan Volt...

Ruangan mereka semua yang ditinggali Volt dan yang lainnya masing masing memiliki kamar mandi di dalam.

Volt melepaskan pakaiannya dan celananya, terlihatlah dada dan perut Volt yang sixpack (sama seperti Ray dan Leo. Dan jika kalian bertanya bagaimana dengan milik Sammy, ya sama seperti mereka juga). Volt masuk ke dalam kamar mandinya dan mulai menyalakan Showernya dan mandi.

Setelah mandi, Volt mengeluarkan sebuah kemeja putih dan celana hitam panjang. Volt langsung mengenakannya dan menatap ke arah cermin. Melihat penampilannya dan merapikan rambutnya. Kemudian Volt mengambil sebuah Long Coat (jaket panjang) berwarna hitam.