Chapter 79 (Wound)

63 12 13
                                    

"Jangan... Berpikir untuk menyentuhnya!" Kata Volt. "Kau masih bisa berbicara?" Tanya Kiro. "Huh, baiklah aku akan menyelesaikan kau dulu baru dia... " Kata Kiro tersenyum. Tangan Kiro mengeluarkan sebuah kekuatan.

"!"

"!"

Volt dan Sammy menatap serangan Kiro. "Aku akan menyelesaikanmu kalian berdua..." Kata Kiro menatap Volt.

"Rasakan ini!" Kata Kiro dan menyerang kearah Volt yang tergeletak bersama Sammy yang menahan tubuh Volt. Tapi, tiba tiba Ray dengan cepat tiba di depan Kiro dalam posisi berlutut (karena kan Volt dibawah jadi Kiro mau menyerang ke arah Volt, berarti Kiro harus mengarahkan tangannya ke bawah, jadi berarti Ray datang langsung dalam posisi berlutut).

"!"

"!"

"!"

Serangan Kiro mengenai wajah Ray.

"!!!!!!"

"A-apa?" Tanya Kiro terkejut ketika melihat Ray berada di depannya dan serangan yang dia ingin berikan kepada Volt dari tangannya mengenai wajah Ray.

"R-Ray!" Panggil Volt. "Ray!" Panggil Sammy. Asap mulai keluar dari wajah Ray. Ray terjatuh dan tergeletak di lantai. "Ray!!" Panggil Volt dan Sammy.

"Sialan, ada lagi yang mengangguku... " Kata Kiro menatap Ray. "Kenapa dia melindungi mereka?" Pikir Kiro. "Lupakan saja, itu tidak penting" Pikir Kiro. "Aku harap tidak ada lagi yang menghalangiku... " Kata Kiro menggunakan kekuatannya kembali di tangannya. "Ray... " Sammy menutup matanya dan air matanya keluar.

"Maafkan aku... "

Disaat Kiro akan menyerang mereka, tiba tiba Chen datang dan menyerang Kiro sehingga dia terdorong kebelakang.

"Ugh!" Erang Kiro yang terdorong ke belakang, tetapi Kiro menggunakan pedangnya dan menancapkannya ke lantai sehingga dia bisa berhenti terdorong.

"Huh?" Kiro menatap ke depannya dan melihat ada Komandan Chen dan ada juga Leo yang datang.

"Volt! Sammy!" Panggil Leo.

"!" Leo terkejut melihat Ray yang tergeletak di lantai. "Leo... Kau datang... " Kata Volt. "Ya, aku merasakan ada sesuatu yang aneh, jadi aku segera mencari Komandan dan membawanya kesini" Kata Leo. "Tapi, Volt, apa yang terjadi dengan Ray?" Tanya Leo. "Dan Sam-" Leo melihat wajah Sammy yang dipenuhi dengan ketakutan. "Apa yang terjadi sehingga mereka bisa diserang oleh seorang Jenderal...?" Pikir Leo.

"Komandan Chen" Panggil Kiro. "Aku meminta penjelasanmu, kenapa kau menyerang murid pribadiku?" Tanya Kiro. "Apa?! Itu murid pribadimu?!" Tanya Kiro terkejut. "Aku meminta jawaban darimu!" Kata Chen. "Komandan Chen, kurasa kau harus menghukumnya!" Kata Kiro. "Kenapa aku harus melakukannya?" Tanya Chen. "Tidak, aku akan meminta penjelasanmu nanti... " Kata Chen. "Ada hal yang harus kuurus dulu" Kata Chen berbalik kebelakang dan mengangkat tubuh Ray. Chen menatap wajah Ray yang terluka parah dengan goresan goresan yang besar (seperti diserang dengan pedang). (Meski dalam kondisi wajah terluka parah, tapi masih tetap sangat tampan 🥰). "Aku akan membantumu berdiri Volt... " Kata Leo membantu mengangkat Volt. "Sammy... Kau bisa berjalan bukan... " Tanya Leo. Sammy hanya mengangguk pelan. Mereka bergerak meninggalkan Kiro.

"Sialan, jika bukan karena Komandan Chen, pasti aku sudah membereskan mereka... " Kata Kiro. "Dan kelihatannya aku akan mengalami masalah tentang hal ini... " Kata Kiro.

Di ruangan Ray...

Terlihat ada Volt, Leo dan Sammy bersama Chen. Dan ada juga Hetra yang sedang melihat kondisi Ray yang sedang tidak sadarkan diri. Hetra menggunakan kemampuan pemulihannya untuk menghentikan luka dari Ray. Volt dan Leo sedang memperhatikan Hetra yang melakukan penyembuhan. Tetapi, Sammy dengan wajah khawatir menatap ke arah Ray. Terlihat Hetra membalut semua bagian wajah dari Ray sehingga sama sekali tidak terlihat.

"Selesai" Kata Hetra. "Tapi, kenapa lukanya tidak menghilang?" Tanya Volt. "Ksatria muda, seharusnya kau lebih hormat dengan siapa yang ada di depanmu ini" Kata Hetra. "Eh!" "Serangan Kiro mengenai wajahnya, kalian harus tahu serangan Kiro itu dapat berupa serangan seperti pedang dan itu melukai wajahnya. Serangan itu akan menimbulkan luka yang parah kepada siapapun yang terkena. Bahkan dengan kemampuan penyembuhanku, itu sama saja, aku hanya bisa menghentikan pendarahan dari luka itu" Kata Hetra. "Maksudmu, lukanya tidak akan pernah hilang?" Tanya Hetra. "Tidak salah, tidak ada yang mampu menyembuhkan luka yang ditimbulkan dari serangannya. Luka ini akan selalu terhubung dengan Kiro, Kiro bisa saja membuatnya merasakan rasa sakit jika dia mau" Kata Hetra. "Itu berarti, dia dapat membuatnya merasakan rasa sakit jika dia mau?" Tanya Chen. "Ya" Kata Hetra. "Kau itu seorang Heric... Bukan?" Tanya Hetra menunjuk Sammy. "Ya... " Kata Sammy dengan wajah yang ketakutan dan khawatir karena melihat kondisi Ray. "Aku melihat ketakutan dalam dirimu... " Kata Hetra. "Kelihatannya kau takut melihat luka ini bukan?" Tanya Hetra. "Kukatakan kepadamu, seorang Heric harus bisa mengatasi ketakutan mereka akan luka dan darah. Karena mereka akan selalu dihadapkan oleh situasi itu dan menggunakan kemampuan mereka untuk menyembuhkan, bukan menjadi semakin takut dengan hal itu" Kata Hetra. "Jika kau tidak bisa mengatasi ketakutanmu akan hal tersebut, maka kau tidak pantas menjadi Heric. Kau akan kukeluarkan dari daftar Ksatria Heric" Kata Hetra. "Tugasmu sudah selesai, kau bisa kembali" Kata Chen. "Dan juga aku peringatkan kepadamu, pakai jubah hitam Heric, aku tidak akan memberikan peringatan lagi kepadamu... " Kata Hetra.

Wajah Sammy sangat tegang dan merasa seperti pikirannya hampir tidak bisa berpikir dengan benar.

"Untuk saat ini, ayo kita keluar dan membiarkan Ray beristirahat... " Kata Chen. "Kalian keluar dulu, ada yang ingin kulakukan... " Kata Volt. "Baiklah, segera susul kami ya" Kata Leo.

Setelah Leo, Sammy dan Chen keluar...

Volt terjatuh ke lantai dan menangis. "Aku... Aku memang tidak berguna... " Kata Volt. "Aku menyerang Kiro secara sembarangan dan tidak memperhatikan siapa orang yang aku lawan... Dan aku kalah begitu saja..." Kata Volt. "Disaat, Kiro akan memberikan hukuman kepadaku... Kau... Kau datang dan melindungiku dengan berada di depannya, melindungiku dari serangannya... " Kata Volt sambil menangis. "Kau mengorbankan dirimu untuk melindungi aku yang tidak berguna ini... " Kata Volt. "Ray... " Panggil Volt. "Aku seharusnya menanggung atas apa yang aku lakukan... Tapi kenapa?! Kenapa harus kau Ray yang menerimanya!" Teriak Volt menangis. "Kenapa... Kenapa harus kau Ray... " Kata Volt. "Kenapa kau harus mengorbankan dirimu untuk melindungiku Ray!" Kata Volt terus menangis di tempat Ray berbaring. "Ray, maafkan aku.... Karena aku... Kau harus mengalami apa yang seharusnya tidak kau alami Ray... " Kata Volt. "Wajahmu terluka dan tidak bisa disembuhkan... Ini semua adalah salahku, Ray!!"

Volt menangis karena Ray berkorban dengan berada di depannya saat Kiro akan memberikan hukuman kepada Volt karena menyerangnya. Ray melindungi Volt dari serangan Kiro.






















"Ray melindungi Volt dan Sammy dari serangan Kiro yang bisa saja menghabisi mereka berdua... Ray mengorbankan dirinya untuk melindungi mereka... "

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang