Chapter 63 (Rage)

98 10 3
                                    

Di ruangan tahta Raja Ziros...

Terlihat Ziros sedang menghadap ke arah belakang kursi tahtanya.

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu ruangan tahta.

"Masuklah" Kata Ziros.

Terlihat seseorang yang memakai baju hitam dengan lengan yang panjang dan celana hitam panjang, tapi orang tersebut tidak memakai Vemornya dan ia juga mengenakan sebuah topeng. Orang tersebut adalah Ray.

Ray langsung berlutut di hadapan Ziros. "Yang Mulia... " Panggil Ray. "Aku sudah menunggumu, Ray" Kata Ziros. "Ya, Yang Mulia... " Kata Ray. "Hukumlah aku, aku telah gagal menjalankan kewajibanku sebagai Ksatria... Aku tidak bisa mengalahkan mata mata yang datang ke kerajaan dan bahkan dikendalikan olehnya.... Aku juga telah melukai Ksatria lain" Kata Ray. Ziros terdiam sejenak. "Aku telah gagal sebagai Ksatria, seorang Ksatria seharusnya saling membantu teman temannya, tapi aku malah menyakiti mereka" Kata Ray. "Aku memanggilmu kesini, bukan karena aku ingin menghukummu" Kata Ziros berbalik dan menatap ke arah Ray.

"Uh... " Ray sedikit terkejut dengan yang dikatakan Ziros.

Ziros berjalan menuruni tangga dari tempat tahtanya ke arah Ray.

Ziros memegang bahu Ray dengan tangannya.

"Setiap orang pernah melakukan kesalahan, tapi yang terjadi kemarin bukanlah kesalahanmu atau kesalahan siapapun. Itu adalah kejadian yang tidak pernah terduga olehku bahkan semua orang disini. Aku seharusnya lebih waspada dengan Chaos Empire, aku tahu bahwa mereka adalah musuh besar Order Empire, tetapi aku tidak sigap dalam mengambil keputusan. Aku seharusnya memperketat keamanan Order City dengan para Coric yang mampu merasakan orang yang masuk ke dalam Order City, musuh atau bukan, tapi aku tidak melakukannya. Sebab itulah, musuh masuk tanpa diketahui dan bahkan melukai beberapa Ksatria dan bahkan mengendalikanmu untuk menyerang teman temanmu" Kata Ziros.

"... "

"Aku minta maaf, aku harap kau mau menerima permintaan maafku" Kata Ziros. "Aku tidak apa apa, Yang Mulia... " Kata Ray. "Aku harap kau mau terus menjadi Ksatria yang melindungi Order Empire, kami semua membutuhkan kekuatanmu juga untuk melindungi keadilan di Bumi ini sebagai 'Shadow of the Order'" Kata Ziros.

"... "

Di dekat Colosseum...

Terlihat Ray dengan topeng di wajahnya dengan baju hitam yang berlengan panjang dan celana hitam panjang berada di sana. Ray sedang berdiri dengan tubuhnya yang bersandar di sebuah pohon.

Dirinya bersandar di pohon tersebut sambil berpikir.

"Aku harap kau mau terus menjadi Ksatria yang melindungi Order Empire, kami semua membutuhkan kekuatanmu juga untuk melindungi keadilan di Bumi ini sebagai 'Shadow of the Order'"

Kata kata Ziros masih terlintas di pikiran Ray, tapi Ray memutuskan untuk melupakannya saja.

Ray menatap ke arah kerajaan dan terdiam.

Tiba tiba seseorang berjalan ke sana mendekati Ray. Orang tersebut adalah Volt yang telah memakai Vemornya yang berwarna putih dan sedikit bagian berwarna biru dan memegang pedangnya yang berwarna biru dengan sedikit putih.

Volt menatap ke arah Ray dengan serius. Ray berjalan mendekati Volt dan mereka berdua dalam kondisi saling tatap menatap.

"Tolong latih aku lebih keras, aku ingin menjadi lebih kuat" Kata Volt.

"Baiklah" Kata Ray dan kemudian dia mengangkat pedangnya.

"Keluarkan semua yang kau punya" Kata Ray.

Volt langsung maju dengan gesit dan menyerang Ray, tapi Ray langsung menahan serangan Volt dengan pedangnya. Mereka mulai menyalakan kekuatan mereka. Ray menggunakan kekuatan bayangannya dan muncul aura hitam di tubuhnya, dan Volt juga berusaha untuk fokus menggunakan kekuatan bayangan yang diajarkan oleh Ray. Mereka berdua maju dan menggunakan kekuatan mereka berdua di pedang mereka sehingga serangan mereka berdua bentrok dan menyebabkan ledakan di sekitar mereka. Ray langsung mengeluarkan sebuah serangan bayangan dari pedangnya, Volt juga mengeluarkan serangan dari pedangnya, tapi serangan Ray lebih kuat sehingga mengenai Volt dan terjatuh.

Volt mencoba bangkit lagi dan menyerang Ray dengan cepat, tapi Ray langsung melompat dan menghindari serangan Volt.

"Shadow Sword, Attack" Ray mengangkat pedangnya ke atas dan muncul banyak sekali pedang dari atas Ray langsung terjun ke arah Volt. Volt langsung menghindari setiap serangan Ray, tapi sebuah serangan mengenai Volt yang memakai Vemornya sehingga retak.

"Agh... " Erang Volt.

"Tidak... Aku masih belum kalah disini... Aku harus menjadi lebih kuat... "

Volt mengingat kembali apa yang terjadi kemarin.

"Ray yang dikendalikan oleh kekuatan kegelapan Magitrym, Leo yang terluka, dan Sammy yang hampir kehilangan nyawanya... " Pikir Volt. "Aku ingin... Aku ingin melindungi mereka semua!" Kata Volt dengan keras lalu menyalakan kekuatannya lebih kuat sehingga kekuatan bayangannya berubah menjadi kekuatan cahaya. Tubuh Volt menjadi mengeluarkan cahaya putih. Volt langsung menyerang Ray dengan kekuatan cahayanya. Tapi Ray menyalakan kekuatan bayangannya sehingga kekuatan mereka berdua saling beradu dan meledak. "Masih belum! " Kata Volt langsung mengeluarkan sebuah serangan cahaya ke arah Ray.

"Fist of the Light!" Volt mengeluarkan sebuah serangan dari tangannya dan muncul banyak sekali serangan cahaya yang mengarah ke arah Ray. Ray juga menyalakan kekuatan cahayanya dan menahan semua serangan Volt.

"Hiahhh!" Volt berusaha mengeluarkan semua yang dia miliki tetapi karena amarah, amarah akan Ksatria Chaos Empire yang mengendalikan Ray, Melukai Leo, dan Sammy, membangkitkan kegelapan. Tiba tiba kekuatan kegelapan bangkit dalam diri Volt. Dan mata Volt mulai berubah. Aura kegelapan juga muncul dan aura cahaya perlahan memudar. Ray yang merasakan perubahan kekuatan ini langsung menyadarinya dan menghancurkan semua serangan Volt dan langsung berada di hadapan Volt dan memegang kepalanya. Volt terkejut Ray tiba tiba di depannya memegang kepalanya. "Tenangkan dirimu, jika kau marah itu akan menjadi lebih buruk... Kau akan dikuasai oleh pikiran jahat... " Kata Ray mengelus kepala Volt dengan perlahan. "Ray... " Tatap Volt. Kekuatan kegelapan mulai menghilang kembali. "Ya, tenangkan dirimu Volt... " Kata Ray.

Volt kembali ke kondisi semulanya dan wajahnya menjadi murung kembali.

Ray menyadarinya. Dengan perlahan, Ray memeluknya.

"Jangan khawatir, aku baik baik saja sekarang... " Kata Ray. "Kau akan bisa menjadi lebih kuat, bahkan sekuat diriku, yang harus kau lakukan adalah, percaya pada dirimu kau sanggup melakukannya.... Aku percaya padamu kau bisa melakukannya dan menjadi kuat... " Kata Ray. "Ray... " Panggil Volt dan mereka berdua saling menatap. Ada air mata di kedua mata Volt. Volt membalas pelukan Ray dengan erat. Mereka berdua berpelukan dengan erat. Ada ketenangan di hati.



















"Kelihatannya di balik sikap Ray yang cool itu masih ada perasaan yang hangat kepada Volt... Tapi, Volt yang marah terhadap Magitrym yang mengendalikan Ray, melukai Leo dan Sammy membuatnya jauh lebih buruk... Untung saja ada Ray yang langsung sigap menghentikan Volt dan menenangkan hati dan pikirannya... "

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang