Chapter 4 (Drunk)

294 20 2
                                    

Pesta masih berlanjut dan kelihatannya mereka mulai mabuk.

"Baiklah teman teman, mari kita minum segelas bir lagi…" kata Volt yang mulai mabuk dan wajahnya telah memerah. "Mari kita bersulang kembali untuk gelas berikutnya…" kata Leo yang juga mabuk. "Tuangkan aku 1 gelas lagi!" Kata Ipas mabuk yang memukul meja. "I-ipas, hentikan kau telah meminum banyak sekali…" kata Lucy yang mulai ikutan mabuk. "Hey, Ipas… berhentilah meminumnya…" kata Lina mabuk yang tiba tiba jatuh tidur. "Uweeh!" Muntah Max. "Kurasa aku tidak sanggup lagi menahannya…" kata Max yang jatuh tergeletak dan tertidur. "Kurasa aku telah mabuk berat…" kata Jacky. "Ayolah kakak, mari minum segelas lagi…" kata Hawk yang mabuk. "Hawk, kau telah mabuk" kata Sammy yang masih belum mabuk. "Hey teman, berhentilah untuk meminumnya, kita tidak akan bisa pulang ke rumah malam ini" kata Sammy. "Siapa yang mempedulikan untuk pulang ketika mereka sangat menikmati gelas gelas bir ini…" kata Ray yang mabuk dan dapat dilihat dari wajahnya yang memerah. "R-Ray kau juga?" Tanya Sammy. "Ayolah Sammy, mari kita minum gelas berikutnya…" kata Volt. Sammy menghela nafas. "Baiklah" kata Sammy bersulang dengan Volt. "Mari bersulang untuk kenangan ini!" Kata Ipas yang bangkit berdiri. "Hentikan Ipas…" kata Lucy dan Lina yang ikut berdiri menghentikan Ipas. "Jangan hentikan aku! Aku sangat bahagia malam ini!" Kata Ipas yang berontak. "Kau mabuk berat, Ipas…" kata Sammy. "Siapa yang peduli mari segelas lagi…" kata Ipas. Tiba tiba Leo memukul meja dan berdiri. "Apa…" kata Sammy. "Hey Ray, kenapa kau bersikap begitu dingin dan kejam…. Kau itu terlihat seperti sebuah patung hitam yang menyedihkan…" kata Leo. "Apa maksudmu…? Kenapa kau tidak berkaca sebelum berkomentar…. Kau juga berusaha terlihat seperti seekor kucing. Kau terlihat seperti kucing jalanan" kata Ray. "Apa kau bilang?! Kau mengajakku untuk bertarung?!" Tanya Leo. "Siapa takut?!" Jawab Ray. "Kalian berdua ini mabuk berat…" kata Sammy. "Aku tidak tahan lagi…" kata Hawk kemudian kepalanya jatuh ke meja dan tertidur. "Hei Hawk" panggil Sammy. "Aku juga…" kata Jacky. "Tolong berikan aku segelas lagi…" kata Ipas yang mabuk kemudian terjatuh tidur setelah mengalahkan Lucy dan Lina yang berusaha menghentikannya. "Hey Sammy…" panggil Volt. "Apa…" tanya Sammy. Sammy terkejut ketika melihat Volt menatapnya dengan sangat dekat. "A-apa yang kau lakukan…?" Tanya Sammy. "Kau terlihat sangat tampan sekali…" kata Volt. Sammy menutup hidungnya dan berkata "Volt, kau mabuk berat…" "Tidak, aku serius…. Kau benar benar terlihat sangat tampan…" kata Volt. "…" Sammy hanya terdiam melihat Volt yang menatapnya dan kembali meneguk birnya. Sammy melirik Volt yang masih menatapnya. "Kenapa dia menatapku seperti itu terus menerus…?" Tanya Sammy di pikirannya. Volt menyentuh dagunya dan mengangkat sedikit wajah Sammy. "?!" "Hei, hentikan" kata Sammy. Volt malah semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Sammy. Sekarang jarak antara wajah mereka dengan satu sama lain hanya 5 cm. "Semakin aku menatapmu, semakin aku terpesona denganmu…" kata Volt. Sammy menampar pelan wajah Volt yang membuatnya jatuh. "Berhentilah bersikap seperti baj***an ketika kau mabuk" kata Sammy. "Aku…" kata Volt bangkit dan jatuh tertidur di bahu Sammy. "Hey Volt, bangunlah! Aku tidak akan bisa membawamu pulang!" Kata Sammy mencoba menggoyangkan kepala Volt. "Biarkan aku seperti ini denganmu…" kata Volt yang tertidur. "Apa…" kata Sammy. Tiba tiba Ray juga terjatuh dan tertidur di bahu Sammy. "A-apa Ray juga…?" Tanya Sammy melihat Leo dan Ray yang jatuh tidur setelah bertengkar. Sammy kemudian melihat ke arah Volt. "Kumohon biarkan aku seperti ini denganmu…. Kumohon jangan pernah tinggalkan aku…. Sammy…. Aku ingin bersamamu untuk selamanya…" kata Volt. "…" Sammy kemudian menghela nafas. "Baiklah baiklah, lakukan semaumu hari ini…" kata Sammy. Sammy melirik ke arah Volt lalu melirik ke arah Ray, kemudian ke arah Hawk dan yang lainnya. "Semuanya telah tertidur kecuali aku…" kata Sammy. Sammy menatap Volt dan Ray. "Hanya aku seorang yang tidak akan bisa tidur dengan nyenyak malam ini…" kata Sammy menutup matanya.

Pada pagi harinya…

"Beep Beep Beep Beep Beep Beep"

Alarm di jam tangan Sammy berbunyi.

"Huh?" Sammy terbangun dan mematikan alarmnya. "Ini sudah jam berapa?" Sammy melihat jamnya dan waktu telah menunjukkan pukul 7:15 AM. "Hm, masih pukul 7:15 ya…" kata Sammy. Tiba tiba Sammy terkejut. "A-apa 7:15?!" Tanya Sammy terkejut. "Hey semuanya cepat bangun!" Panggil Sammy. Mereka masih belum bangun. "Hey Volt! Ray! Cepatlah bangun! Kita akan terlambat untuk masuk ke Akademi!" Kata Sammy. "Huh…. Apa? Aku masih ingin tidur…" kata Volt. "Bangun Volt! Ini sudah pukul 7:15 kita akan terlambat masuk ke akademi!" Kata Sammy. "A-apa?!" Tanya Volt. "Kau serius?!" Tanya Volt melihat bahwa sinar matahari telah bersinar di Timur. "Semuanya cepat bangun! Kita akan terlambat!" Teriak Volt. "Huh ada apa…. Mengganggu sekali…" kata Leo. "Ugh sudah pagi ya…" kata Ray. "Memangnya ini sudah pukul berapa…?" Tanya Hawk. "Uaah, aku ngantuk sekali…" kata Jacky. "Apa?! Ini sudah pukul 7:15?!" Tanya Lucy. "Kita akan terlambat untuk Akademi!" Kata Ipas. "Kita harus segera berangkat pergi!" Kata Lina. "Tapi kita tidak mungkin berangkat dengan pakaian dan aroma seperti ini!" Kata Lucy. "Kita tidak memiliki pilihan lain, kita harus pulang untuk berganti!" Kata Sammy. "Tapi, kenapa ada bekas cakaran di wajahku?" Tanya Ray. "Tubuhku juga terasa sakit sekali…" kata Leo. "Kita bahas itu nanti saja! Kita harus pulang ke rumah dan berganti pakaian kita!" Kata Sammy. "Ayo cepat Semuanya!" Kata Volt dengan cepat berlari keluar.

Mereka lari dengan tergesa gesa untuk sampai ke rumah.

"Ayo cepat mandi teman teman!" Kata Max. "Aku juga masih harus mengambil pakaianku!" Kata Jacky. "Sudahlah teman teman, kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk mandi, kita hanya memiliki waktu tersisa 10 menit!" Kata Hawk. "Tapi tidak mungkin kita pergi dengan aroma seperti ini!" Kata Volt. "Kita akan dihukum oleh Ksatria pengajar!" Kata Leo. "Hey teman teman mungkin parfum ini dapat berguna!" Kata Sammy sambil menyemprotkannya ke tubuh Ray. "Ide bagus!" Kata Lina. "Ayo cepat!" Kata Lucy.

Dengan aroma dari parfum wangi aroma alkohol mereka dapat dicegah tercium.

"Tinggal 4 menit semuanya! Ayo cepat!" Kata Volt.

Mereka lari terbirit birit sekali lagi dan berhasil sampai ke Akademi. Mereka segera duduk di meja masing masing.

"Kita membuatnya tepat waktu, semuanya" kata Sammy melihat waktu yang tersisa sebelum terlambat adalah 1 menit.

Kemudian Ksatria pengajar masuk ke dalam kelas. "Semuanya hari ini kita kedatangan tamu spesial dari Kerajaan" kata Ksatria pengajar tersebut.

"Siapa kira kira tamu yang datang ya?" Tanya Volt. "Aku juga tidak tahu" kata Sammy. "Dia bilang berasal dari kerajaan" kata Leo. "Tidak seperti biasanya ada tamu yang datang" kata Ray. "Kira kira siapa yang datang?" Tanya Hawk. "Apakah itu seorang Jendral?" Tanya Max. "Tapi kenapa tiba tiba datang?" Tanya Jacky. "Aku penasaran siapa yang datang" kata Lucy. "Apakah itu Raja?" Tanya Ipas. "Aah, itu tidak mungkin!" Kata Lina.

"Kira kira siapa yang datang ya…"

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang