Chapter 2 (The Preparation)

342 25 8
                                    

Di Akademi...

Bel berbunyi sebagai tanda bahwa pelajaran sudah berakhir dan diizinkan untuk pulang.

"Yep, yuhu! Aku akan pergi membuat reservasi terlebih dahulu. Kalian duluan saja ke rumah. Malam ini cukup spesial bukan, maka kita semua harus menciptakan kenangan masa muda bersama jadi pakailah pakaian yang paling bagus. Oh iya, sekalian aku titipkan barang barangku" kata Volt keluar dari kelas. "Malam yang spesial ya" kata Lucy. "Kita semua juga harus kembali ke rumah sekarang" kata Max. "Baiklah, ayo cepat, kita letakkan barang barang ini di rumah dan kita harus bersiap!" Kata Leo. "Bagaimana jika kita berlomba paling cepat untuk sampai ke rumah terlebih dahulu?" Tanya Jacky. "Tidak buruk" kata Lina. "Aku pasti akan menang" kata Ipas. "Aku juga tidak akan kalah" kata Hawk. "Kalian kekanak kanakan sekali..." kata Sammy. "..." Ray hanya terdiam melihat mereka.

"Baiklah, kita mulai seka-" "Aku duluan!" Kata Jacky yang memotong pembicaraan Leo dan langsung melompat keluar dari kelas melalui jendela. "Hei, kau curang!" Kata Leo segera keluar dari kelas dan turun melalui tangga dari akademi. "Kupikir dia akan melompat juga sama seperti Jacky" kata Lina. "Lina, Lucy, ayo! Kita jangan kalah dari mereka!" Kata Ipas. "Iya, ayo cepat!" Kata Lucy. "Kelihatannya tidak satupun dari mereka yang ingin kalah" kata Hawk. "Baiklah, mari kita lihat, siapa yang paling cepat sampai disana! Kakak kau juga harus segera mengejar mereka" kata Hawk. "Kau pergi saja dulu" kata Sammy. "Baiklah, sampai jumpa" kata Hawk melompat keluar dari jendela dan mengepakkan sayapnya terbang. "Hei Hawk tunggu aku!" Kata Max yang mengejar Hawk dengan segera berlari menuruni tangga Akademi.

Hanya tinggal tersisa Ray dan Sammy yang belum menyusul mereka. Mereka berdua terdiam satu sama lain tanpa ada yang memulai pembicaraan. Lalu kemudian Ray berbicara. "Kenapa kau tidak mengikuti adikmu?" Tanya Ray. "Aku tidak bisa" jawab Sammy singkat. "Hm? Bukankah kau dan adikmu memiliki sayap dan kemampuan terbang?" Tanya Ray. "Aku tidak bisa terbang seperti adikku meskipun aku memiliki sayap" kata Sammy. "Aku telah kehilangan kemampuan terbangku ketika aku masih kecil, Ray. Aku tidak ingin mengingatnya kembali setelah waktu yang begitu lama" kata Sammy menyentuh bagian belakang tubuhnya. "Kau bisa melihatnya jika kau mau..." kata Sammy. Seketika sayap Sammy muncul di bagian belakang tubuhnya. Sammy membuka lebar sayapnya.

Seketika Ray tersentak melihat sayap Sammy. "K-kenapa sayapmu bisa menjadi seperti itu?" Tanya Ray yang terkejut melihat sayap Sammy. Sayapnya telah membengkok dan hampir patah dari tubuhnya. "Itu adalah cerita yang cukup panjang" kata Sammy. "Apakah adikmu mengetahui hal ini?" Tanya Ray. "Tidak, aku tidak pernah memperlihatkannya pada siapapun bahkan Hawk sendiripun tidak mengetahui apa yang terjadi dengan sayapku, tidak bahkan dari teman kita semua" kata Sammy. "Lalu kenapa kau memberitahuku?" Tanya Ray. "Kau bisa menjaga rahasia" kata Sammy. "Aku percaya padamu kau bisa menjaga rahasia ini yang telah aku pendam selama hidupku ini, dan aku berharap kau tidak membocorkannya" kata Sammy. Ray terdiam memandang Sammy. "Aku mengerti" jawab Ray. "Lalu, ayo kita pergi, jangan sampai telat untuk nanti malam" kata Sammy. "Ya" kata Ray. Mereka berdua keluar dari kelas dan menuruni tangga untuk keluar dari akademi.

Sedangkan itu, di tempat Volt...

"Baiklah tuan, reservasimu telah aku buat pada malam hari" kata Tia yang mengurusi reservasi itu. "Baiklah, terima kasih" kata Volt. Volt keluar dari tempat itu. "Baiklah sekarang aku harus segera bersiap" kata Volt. Tiba tiba Volt melihat seseorang melompat lompat dari bangunan ke bangunan. "Bukankah itu Jacky? Dan Hawk yang terbang mengejarnya?" kata Volt. "Ah lupakan paling mereka hanya berlomba" kata Volt.

"Hey kalian berdua aku tidak akan kalah dari kalian!" Kata Leo mengejar Hawk dan Jacky. Sedangkan 3 perempuan yang berusaha mengejar mereka kelelahan. "Aah, mereka terlalu cepat..." kata Ipas yang kelelahan. "Aku juga, serasa kakiku mau patah..." kata Lina. "Ayo kita berhenti di toko salon disana, kita bisa membuat rambut kita terlihat cantik malam nanti" kata Lucy. "Ayo!" Kata mereka berdua.

Sedangkan itu...

Jacky hampir sampai ke rumah tempat dimana mereka semua tinggal. "Aku yang pertama sampai!" Kata Jacky. "Tidak secepat itu!" Kata Hawk yang seketika mendarat terlebih dahulu di pintu. "Apa? Aku tidak menyangka akan kalah dari Hawk" kata Jacky. "Akhirnya aku sampai..." kata Leo yang ngos ngosan. "Ayo kita letakkan barang kita dan mencari apa yang perlu kita butuhkan dan bersiap sebelum nanti malam" kata Leo. "Hey tunggu aku teman teman..." kata Max yang jatuh karena kelelahan. "Kau baru sampai? Kami sudah sampai disini dari tadi" kata Jacky. "Kalian cepat sekali..." kata Max. "Baiklah, kau bisa meletakkan barangmu terlebih dahulu sebelum kita pergi" kata Hawk.

Volt mengunjungi sebuah toko yang menjual pakaian dan pelengkapnya. Volt melihat sekeliling dan terkejut ketika melihat Sammy dan Ray ada disana. "Sammy! Ray!" Panggil Volt. "Volt? Kau disini juga?" Tanya Sammy. "Ya, aku tidak mengira kalian berdua akan berada disini" kata Volt. "Apa yang kalian berdua cari disini?" Tanya Volt. "Kau juga apa yang ingin kau cari disini?" Tanya Sammy. "Ya aku ingin melihat apakah ada barang yang cukup menarik untuk nanti malam" kata Volt. "Kurasa kacamata hitam ini cocok untukmu Ray" kata Sammy. Ray mencoba menggunakan kacamata hitam yang ditunjuk Sammy. "Wow! Kau terlihat sangat kerena mengenakannya!" Kata Volt. "Baiklah, kurasa ini tidak buruk" kata Ray. "Mungkin sebaiknya kita berpencar untuk mencari barang barang yang kita perlukan" kata Sammy. "Ya" jawab Volt.

Sedangkan itu di tempat Lucy, Ipas dan Lina...

Mereka telah selesai salon dan pergi ke sebuah toko yang menjual dekorasi untuk perempuan.

"Wow! Ini sangat indah!" Kata Ipas yang terngiang ngiang saat melihat dirinya di cermin yang menggunakan syal dan ada dekorasi kucing dan ekor kucing yang panjang dan berbulu lebat. "Kurasa itu cocok untukmu Ipas" kata Lucy. "Oh benarkah? Kau juga terlihat cantik dengan pita pita bunga yang menghias setiap rambut yang kau ikat kepang" kata Ipas. "Oh iya, Lina bando kelincimu terlihat sangat lucu dan terlihat menggemaskan, sangat cocok untukmu!" Kata Lucy. "Benarkah?" Tanya Lina. Mereka berdua mengangguk.

Di tempat Leo dan yang lainnya...

Terlihat disana Leo sedang sibuk melakukan persiapannya. "Apa yang kau lakukan Leo?" Tanya Hawk. "Shhht diamlah aku sedang sibuk!" Kata Leo. "Hei teman teman, bagaimana penampilanku?" Tanya Jacky. "Hahaha! Kau terlihat seperti kera sungguhan ketika kau menggunakan pakaian tersebut!" Tawa Max. "Ini cocok untukku yang suka melompat seperti kera" kata Jacky. "Kau juga terlihat cukup menarik ketika kau menggunakan pakaian itu. Itu membuatmu terlihat seperti berang berang kuning" kata Jacky. "Hei, aku telah siap!" Kata Leo memperlihatkan dirinya.

Apa yang membuat Leo begitu serius adalah dia berususah payah membuat kumis kucing yang ada di wajahnya. "Hahaha!" Tawa Jacky dan Max. "Apa yang kalian tertawakan? Aku bersusah payah membuat ini!" Kata Leo. "Bukan apa apa tapi kau terlihat seperti kucing yang manis" kata Max. "Bagaimana dengan aku?" Tanya Hawk. Hawk menggunakan 2 syal yang terlihat seperti bulu burung dan dipasangkan di bahunya. "Itu sungguh terlihat perfect padamu" kata Leo. "Benarkah?" Tanya Hawk. "Baiklah jika kalian sudah siap, ayo kita berganti pakaian kita!" Kata Jacky. "Ya!" Kata mereka semua.

Mereka semua sangat bersemangat untuk malam yang spesial ini. Mereka akan menjaga persahabatan mereka selama ini.

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang