Chapter 31 (Argius)

131 11 1
                                    

Volt dan Ray tiba di depan House of Viro, disana banyak sekali lulusan akademi terbaru dari berbagai kota baik itu dari Order City, Blue City dan lain lain.

"Wah, banyak sekali orangnya" kata Volt. "Tidak kusangka banyak sekali lulusan terbaru yang ingin direkrut menjadi Viro" kata Ray.

"Ray lihatlah!" Kata Volt. "Jadi ini House of Viro! Tempatnya sangat besar, luas dan indah" kata Volt. "Aku juga penasaran bagaimana bentuk House of Knight yang lain" kata Ray.

"Perhatian!"

Beberapa Ksatria Viro muncul di hadapan mereka dari dalam House of Viro. Ksatria Viro tersebut mengenakan Vemor lengkap beserta dengan Helm Ksatria (Vemor: Armor Perang yang digunakan oleh Lord of Order dan para pengikutnya, tapi akan dijelaskan di chapter kedepannya). Tapi salah satu diantaranya yang berdiri di tengah mengenakan jubah merah kecoklatan di belakang Vemornya dan juga Vemor yang dia kenakan terlihat lebih hebat, berbeda dengan Ksatria Viro yang berada di sampingnya.

"Perhatian, semua yang ada di sini!" Kata salah satu Ksatria Viro.

"Hari ini adalah hari pertama berlangsungnya perekrutan Viro dan akan dijalankan sampai 3 hari berikutnya. Bagi kalian yang datang kesini, di depan kalian ada beberapa meja, letakkan berkas kelulusan akademi, kami akan melihat statistik diri kalian. Letakkan berkas kelulusan kalian disana dan pada tanggal 24 April, kalian akan mendapatkan hasilnya di 'Knight of the year'. Bagi yang terlambat untuk menyerahkan berkas kelulusannya, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan keputusannya. Sekarang, kalian bisa memulainya, semoga beruntung!"

"Kelihatannya tahun ini ada lebih banyak Ksatria muda daripada yang sudah lebih dewasa" kata Kiro, Jenderal dari Ksatria Viro yang berdiri di tengah.

"Kita juga harus segera antri Volt" kata Ray. "Ya, aku mengerti" kata Volt. "Kalian berdua datang untuk direkrut menjadi Viro?" Tanya seseorang. "Eh? Aah, begitulah" kata Volt. "Kau sendiri?" Tanya Volt. "Ya, aku juga datang untuk hal tersebut, menjadi Viro adalah impian utamaku dan aku bersumpah untuk menjadi Ksatria Viro yang paling kuat" "Hee, kalau begitu, kita sama, kurasa kita akan bersaing menjadi yang terkuat" kata Volt. "Ehehe? Siapa nama kalian?" "Namaku Volt dan dia Ray" kata Volt. "Volt dan Ray ya…" orang tersebut menatap ke arah Ray, tetapi seketika Ray membalasnya dengan tatapan yang sangat tajam. "Tatapannya benar benar…" pikir orang tersebut. "Siapa namamu?" Tanya Volt. "Namaku adalah Argius, aku berasal dari Order City" kata Argius. "Bagaimana dengan kalian?" Tanya Argius. "Kami berasal dari Blue City" kata Volt. "Begitu ya, aku harap kalian dapat menunjukkan potensi terbaik kalian. Dadah" kata Argius meninggalkan mereka dan meletakkan berkas kelulusannya di meja tersebut. "Baiklah, ayo kita letakkan Ray" kata Volt.

"Selesai, apa yang harus kita lakukan dulu, langsung kembali ke rumah paman Hiiro?" Tanya Volt. Volt menatap Ray yang termenung. "Huh? Ray?" Tanya Volt. "Ada apa denganmu?" Tanya Volt. "Aku tidak apa apa…" kata Ray. "Apakah ada yang salah?" Tanya Volt. "Tidak ada… hanya saja aku tidak menyukai orang tersebut" kata Ray. "Kenapa begitu?" Tanya Volt. "Aku mempunyai firasat buruk tentangnya…" kata Ray. Volt menghela nafas. "Ayolah, jangan berprasangka buruk, kita tidak pernah tahu kan?" Kata Volt. "Bisa saja dia mencelakaimu, kau harus berhati hati dengan dia" kata Ray. "Hmm?" Volt menutup satu matanya dan menatap Ray dengan matanya yang terbuka. "Hmm, baiklah, aku mengerti" kata Volt. "Kalau begitu, bagaimana kalau kita mencoba berkeliling di Order City?" Tanya Volt. "Hanya berdua?" Tanya Ray. "Ya, karena kita sudah keluar dari rumah, sebaiknya ayo berkeliling terlebih dulu, kemarin kita tidak sempat berkeliling bukan?" Tanya Volt. "Baiklah" kata Ray.

"Hey Ray, mau makan eskrim?" Tanya Volt. "Baik" kata Ray.

"Paman, tolong berikan 2 kepada kami yang paling spesial" kata Volt. "Kau tahu, sangat jarang kita bisa seperti ini bersama" kata Volt. "Kenapa begitu?" Tanya Ray. "Kita biasanya hanya menghabiskan waktu bersama dengan teman teman semuanya bukan? Aku memiliki waktu yang cukup banyak bersama Sammy dan Leo, tapi aku sangat jarang bisa bersama denganmu" kata Volt. "Begitu, tapi aku penasaran kenapa Sammy memilih untuk menjadi Heric dibandingkan Viro. Dia itu ahli dalam bertarung jarak dekat seperti kita, begitu juga Leo, dia juga ahli dalam pertarungan jarak dekat, tetapi dia memiliki ketertarikan terhadap jalan Magis dan mempelajarinya" kata Ray. "Kurasa mereka tertarik dan ingin mempelajarinya" kata Volt.

"Nah, silahkan!"

"!"

"!"

"Besar sekali!" Kata Volt. "Ya, tadi kalian memesan yang paling spesial bukan?" "Iya, baiklah ini uangnya. Simpan saja kembaliannya" kata Volt. "Terima kasih banyak! Apakah kalian berdua berpacaran?"

"Aa-ah…" Volt menatap Ray begitu juga Ray yang menatap Volt. "T-tidak… dia adalah teman baikku…" kata Volt. "Begitu ya, nikmati hari kalian" "Pertanyaan yang aneh…"

Volt dan Ray berjalan jalan hingga sore. 

"Volt, kurasa sudah saatnya bagi kita untuk pulang" kata Ray. "Iya, sebentar lagi malam, ayo pulang" kata Volt. "Kita akan memiliki waktu lebih banyak ketika kita diterima menjadi Viro" kata Volt. "Dan pada saat itu mari berlatih dan bersaing untuk menjadi kuat!" Kata Volt dengan semangat. Ray menatap Volt, kemudian sedikit tersenyum. "Baiklah kalau begitu, aku menantikan hari itu, buktikan kalau kau memang bisa" kata Ray. "Tentu saja aku bisa" kata Volt. "Baiklah baiklah, aku percaya denganmu" kata Ray. "Hmph!" Volt menjadi cuek terhadap Ray. "Aku percaya akan kekuatanmu, kau akan bisa melakukannya. Aku yakin dengan itu" kata Ray. "Hmm… kau sungguh sungguh percaya denganku?" Tanya Volt menatap Ray. Ray mengangguk dengan pelan dan sedikit tersenyum. "Ehehe! Kurasa kau memang teman yang bisa kuandalkan!" Tawa Volt memukul bahu Ray. "Tapi, aku juga tidak akan menahan diri denganmu, kau harus ingat itu" kata Ray. "Baik baik!" Kata Volt. "Aku tidak akan kalah" kata Volt. "Aku suka semangat yang ada didalam dirimu" kata Ray. "Baiklah, ayo kita pulang, teman teman pasti telah menunggu kita" kata Volt. "Baiklah, aku berada di belakangmu" kata Ray.

"Persahabatan mereka sangat baik, dan kelihatannya mereka akan bisa berhasil menjadi Viro yang kuat, tetapi masih panjang jalan yang harus dilalui mereka, RINTANGAN, KESEDIHAN, PENDERITAAN, harus dilalui oleh mereka. Akankah mereka mampu melaluinya, dan saling melindungi satu sama lain dari ancaman yang akan datang?"

MC di cerita ini, itu ada 4 ya, yaitu Volt dan Ray, Leo, Sammy yang berarti kata bercetak tebal itu semuanya akan dialami oleh MC.

Dan saya akan memberikan MC lebih banyak sorotan.

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang