Chapter 14 (Sammy's Operation)

188 16 1
                                    

Lucy, Ipas dan Lina segera keluar dari rumah sakit dan bergegas menuju ke kuil.

Pada saat mereka sampai ke pintu kuil…

"Apakah ini kuil yang dikatakan oleh dokter tadi?" Tanya Lucy. "Kurasa kau benar, lokasinya berada di sekitar rumah sakit kan" kata Ipas. "Maka ayo kita masuk teman teman" kata Lina.

Mereka masuk ke kuil dan tidak melihat ada orang satupun disana.

"Aneh…" kata Lucy. "Kuil ini sepi sekali tidak seperti kuil kuil pada biasanya" kata Ipas. "Tidak ada satupun orang yang ada disini" kata Lucy. "Tapi, kita tetap harus melanjutkan untuk berdoa dan memohon kepada sang Buddha" kata Lucy. "Kau benar, ayo kita mulai saja" kata Ipas. "Baiklah jika begitu, mari kita mulai" kata Lina.

"Anak anak muda" panggil seseorang. "Siapa?" Tanya Lucy. "Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya seorang pria tua yang datang dari dalam kuil. "Ah, kami ini datang untuk berdoa dan memohon berkah Buddha" kata Ipas. "Ngomong ngomong anda ini siapa?" Tanya Lina. "Cukup panggil aku dengan tuan Rav, aku adalah orang yang membangun kuil ini" jawabnya. "Tuan Rav, anda yang membangun kuil ini?" Tanya Lucy. "Benar" jawab Rav. "Tuan, kenapa kuil ini sepi sekali?" Tanya Ipas. "Tidak ada seorang pun datang mengunjungi kuil ini" kata Lina. "Baiklah, sebenarnya kuil ini dibangun di dekat rumah sakit Stay Health bukan tanpa alasan" jawab Rav. "Apa itu tuan Rav?" Tanya Lucy. "Kuil ini dibangun untuk keluarga keluarga korban untuk berdoa supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bagi yang menjalankan operasi, bagi yang mengalami penyakit aneh, mereka yang tidak bisa sembuh dan masih banyak hal yang lainnya" jawab Rav. "Kalian datang mengunjungi kuil ini, apakah kalian datang untuk berdoa dan memohon?" Tanya Rav. "Salah satu teman kami mengalami kecelakaan karena demi melindungi seorang anak kecil yang hampir ditabrak oleh sebuah mobil…" kata Ipas. "Saat ini dia akan menjalankan operasi darurat, karena jika dia tidak segera ditangani, maka dia akan…" kata Lina. "Dia mengorbankan dirinya sendiri untuk melindungi anak kecil yang akan tertabrak…?" Tanya Rav. "Dia mengorbankan dirinya sendiri bahkan tidak berpikir panjang sebelum melakukannya…. Sungguh tindakan yang mulia…" kata Rav. "Aku harap sang Buddha dapat membantunya" kata Lucy. "Aku mengerti, berdoalah kepada sang Buddha, dia mungkin akan menunjukkan harapan pada temanmu itu" kata Rav.

"Dialah yang akan membukakan jalan untuk teman kalian" kata Rav. "Kalian sudah bisa mulai untuk berdoa" kata Rav. "Kami mengerti" kata Lucy, Ipas dan Lina.

Mereka mulai berlutut dan bersiap untuk berdoa.

Sedangkan di rumah sakit…

Lampu Operasi telah menyala.

"Nah, kami akan segera mulai operasinya…. Aku masuk dulu" kata dokter kemudian masuk ke dalam ruangan.

"Akankah Sammy baik baik saja…?" Tanya Max. "Aku berharap operasinya akan berjalan dengan lancar…" kata Jacky. "Mereka seharusnya melakukannya dengan baik atau aku akan menuntut mereka" kata Leo. "Jangan terlalu dipikirkan, Sammy akan baik baik saja, Hawk…" kata Ray. "Aku…. Aku mengerti…" kata Hawk yang terlihat lesu dan pasrah. Sedangkan Volt hanya terus berdiri dan tidak dapat menenangkan pikirannya. "Sammy, aku harap kau baik baik saja…" pikir Volt.

Di ruang Operasi…

"Baiklah, mari kita mulai operasinya" kata dokter 1. "Kita harus melakukannya tanpa kesalahan" kata dokter 2. "Apakah semua peralatannya sudah ada?" Tanya dokter 3. "Ya, aku telah membawanya" kata dokter 4.

Mereka mengambil peralatan yang mereka butuhkan dan segera memulai melakukan kerja mereka masing. "Saat ini dia berada dalam kondisi kehilangan dan kekurangan banyak darah, apa kau yakin melakukan operasi ini?" Tanya dokter 2. "Kita tidak memiliki pilihan lain, jika kita tidak melakukannya dirinya bisa saja mati" kata dokter 3. "Jaga ucapanmu, hal hal sial bisa saja datang" kata dokter 1. "Cukup kerjakan saja dan jangan banyak bicara" kata dokter 4.

"Baiklah, persiapan pertama telah selesai, apa kita harus melanjutkannya?" Tanya Dokter 1. "Sebaiknya kita lanjutkan" kata dokter 2. "Hei, tapi kenapa di terlihat seperti orang yang sesak nafas dan kelelahan…" tanya dokter 3 melihat Sammy. Keringat dingin Sammy mengalir, dan seakan akan dia sesak nafas. "Hey, kau baik baik saja? Apa kau bisa mendengarku?" Tanya dokter 4.

Sammy terlihat seperti orang yang ngos ngosan dan kelelahan.

Di dalam pikiran Sammy…

"Awas!" Sammy memeluk anak tersebut dan mobil tersebut menabraknya. Sammy tertabrak dan terlempar ke depan. Darahnya berserakan di jalanan. "Ergh…" erang Sammy. "Dalam kondisi seperti ini…. Aku…. Aku akan…" kata Sammy. "Ergh… hah… hah…" erang Sammy memuntahkan darahnya dari mulutnya. "Hawk…. Maafkan aku…. Maafkan kakakmu yang bodoh ini…. Aku tidak bisa berada di sisimu untuk menemukan jalan hidup dan arahmu…. Aku tidak bisa membantumu…. Aku benar benar minta maaf, Hawk…" kata Sammy menangis meneteskan air mata dari matanya.
"Volt…. Kali ini aku benar benar minta maaf kepadamu…. Aku tidak bisa membantumu lagi di setiap masalahmu… aku tidak bisa bersama denganmu lagi…. Selamat tinggal, teman baikku…. Terima kasih kau telah ada untukku, memberikanku tawa, senyuman dan juga kehangatan… terima kasih…" kata Sammy.

Di depan ruang operasi…

"Kenapa pikiran, hati, dan jantungku sangat tidak nyaman dan sepertinya sakit sekali…" tanya Hawk di pikirannya.

Volt yang saat itu sedang melamun tiba tiba tersentak dan mengigit giginya. "Sial… perasaan buruk apa ini…" kata Volt menatap ke ruang Operasi.

Di ruang operasi…

Detak jantung Sammy terus menurun dan Elektrokardiografnya (Alat pendeteksi detak jantung) terus berbunyi. "A-apa?" Tanya dokter 1.

"Kenapa detak jantungnya menurun dengan drastis?!" Tanya Dokter 2. "Ini gawat!" Kata dokter 3. "Hei apakah kau bisa mendengarku?! Jawab aku?! Kalian cepat ambil defibrillator! Cepat!" Kata dokter 4. "Y-ya!" Kata mereka.

Kembali ke pikiran Sammy…

"Terima kasih teman teman, aku bahagia ketika bersama kalian semua… aku menganggap kalian semua sebagai keluargaku, kalian membantuku, kalian membuatku bahagia, kalian membuatku tenang. Terima kasih semuanya…" kata Sammy.

"Akhirnya penderitaanku akan berakhir…. Rasa sakit ini akan menghilang untuk selamanya…" kata Sammy. "Ayah…. Ibu…" kata Sammy mengingat kembali wajah ayahnya dan juga ibunya kemudian menutup matanya.

"Apakah takdir Sammy akan berjalan seperti ini…. Aku berharap dia tidak akan pernah meninggalkan kami…. Lord of Order, tolong lindungi dia dan berikan dia kesempatan untuk hidup sekali lagi!"

Spoiler: Sammy tidak akan mati, saat ini bukan takdirnya untuk mati, masih ada banyak hal yang harus Sammy lakukan di dunia, jadi tidak mungkin bagi saya untuk langsung meng KO salah satu karakter utama bukan?

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang