Chapter 109 (Face Behind The Mask)

148 13 69
                                    

Sammy berjalan ke arah Staff di depannya itu. Sammy memegang Staffnya dengan tangan kanannya. Dan seketika lambang Staffnya mengeluarkan cahaya yang terang.

Semuanya hampir menutup mata mereka melihat cahaya yang berasa dari Staffnya. Sammy memegang Staffnya.

"Staff itu?! Sekarang itu adalah Staffnya?!" Tanya Hetra. "Tidak bisa dipercaya!!!" Kata Hetra. Sammy menatap ke arah Hetra.

Sammy berjalan maju beberapa langkah dengan memegang Staffnya sekarang.

"Sialan... " Kata Hetra menatap Sammy. Sammy menatap ke dirinya sekarang, pakaiannya telah berubah. Sammy kemudian menatap ke arah staffnya. Staff Sammy itu bahkan lebih tinggi daripada tinggi Sammy (Mengerti kan? Kalau tidak tanya di kolom komentar).

Sammy kemudian melihat ke depannya dimana ada Hetra.

Hetra menyadari bahwa Sammy sekarang menatapnya.

"Sialan... Kau sudah memiliki Staffmu ya?!" Tanya Hetra. Sammy hanya diam tidak menjawab Hetra.

"Aku tidak akan membiarkanmu menang!!!" Kata Hetra mengeluarkan beberapa serangan dari Staffnya.

Sammy menghentakkan Staffnya ke lantai dan seketika kekuatan milik Sammy langsung membuat serangan Hetra menghilang. "Apa?!" Tanya Hetra. Tiba tiba Hetra terkejut melihat Sammy. Keringat Hetra mulai mengalir. Hetra melihat Sammy dan dia merasakan kekuatan yang sangat besar. "Perasaan apa ini... Kenapa aku gemetaran dan ketakutan di hadapannya... Apa ynag terjadi?" Tanya Hetra. Sammy berjalan ke arah Hetra.

"Berhenti! Jangan mendekat!" Kata Hetra. Hetra menembakkan beberapa serangan ke arah Sammy. Sammy menyalakan kekuatannya dan mengangkat tangannya ke arah serangan Hetra. Serangan Hetra langsung semuanya terjatuh dan tidak berfungsi.

"Sialan kau!" Kata Hetra akan menyerang Sammy lagi. "Tahan, Hetra" Kata Sammy. "Hentikan dasar kau sampah!!" Kata Hetra menyerang Sammy dengan serangan yang sama. "Tahan Hetra!" Kata Sammy. Tetapi Hetra tetap menyerang Sammy dengan serangannya. Serangan itu akan mengenai Sammy tetapi seketika serangan itu berhenti dan dengan cepat terpantul kembali ke Hetra.

"Argh!!" Erang Hetra terkena serangannya sendiri dan terjatuh.

Sammy berjalan ke arah Hetra yang terjatuh. Sammy mengarahkan ujung Staffnya ke arah Hetra. "Kau telah kalah" Kata Sammy. "Jadi jangan hentikan aku untuk menyembuhkan wajah saudaraku" Kata Sammy. "Jangan pernah melihat rendah orang lain... Karena mereka bisa jauh lebih kuat dari yang kau bayangkan" Kata Sammy. Sammy menarik kembali Staffnya.

Sang pengumum yang melihatnya terlalu serius sampai lupa mengumumkan kalau Sammy menang.

"Aah!! Pemenangnya adalah Sammy!"

"Sungguh hal yang tidak disangka... " Kata Ziros. "Dia membalikkan keadaan" Kata Chen. "Fyuh, tadi aku sempat berpikir kalau Sammy akan mati... " Kata Mia. "Tapi untung saja dia tetap hidup dan menang" Kata Dr. Wright. "Sammy akhirnya menang" Kata Master Cho.

"Yeyy!!!! Sammy menang!!!!" Kata Volt dan Leo berpelukan. "Aku tahu kau mampu melakukannya" Kata Ray. Volt dan Leo juga langsung memeluk Ray. "Ray!! Kau benar!! Sammy benar benar menang!!" Kata Volt. "Ya, dia akan" Kata Ray.

"Huh, dia menang ya... " Kata Max menghela nafas lega. "Dia mengalahkan Hetra dengan waktu sebentar saja... " Kata Jacky. "Yah, itulah Sammy, dia tidak pernah mengecewakan" Kata Hawk. "Bagus sekali Sammy!" Kata Lucy. "Kau melakukannya dengan luar biasa!" Kata Ipas. "Ada satu lagi Jenderal di Squad kita ya" Kata Lina.

"Ayo kita turun menemui Sammy!" Kata Leo.

Volt, Ray, Leo, dan yang lainnya langsung melompat ke medan bertarung dan menemui Sammy.

"Sammy! Kau menang!" Kata Volt langsung memeluk Sammy. "Ah Volt" Sammy tersenyum dan memeluk Volt. "Kau luar biasa sekali! Dan kau juga sudah memiliki Staffmu!" Kata Leo. "Terima kasih Leo" Kata Sammy sambil tersenyum. "Kau melakukannya dengan baik" Kata Ray. "Ray" Kata Sammy. "Ray... " Panggil Sammy. "Aku sudah mengatakannya tadi. Bahwa aku berjanji aku akan menyembuhkan wajahmu bukan?" Tanya Sammy. Ray terdiam. Dan suasanya menjadi hening. "Aku akan melakukannya. Aku akan menyembuhkan wajahmu" Kata Sammy tersenyum. "Sammy..." Kata Ray. "Kenapa kau harus memaksa dirimu melakukannya... Aku tidak pernah menuntutmu untuk melakukannya... " Kata Ray. "Karena kau adalah saudaraku, bukankah begitu?" Tanya Sammy. "Dan aku harus melakukannya" Kata Sammy tersenyum. Ray menatap Sammy yang tersenyum.

"Kerja bagus Sammy" Kata Ziros yang datang. "Kau menang sekarang" Kata Chen. "Ayo segera pergi ke King's Calling untuk menyampaikan kepada para Heric bahwa kau adalah Jenderal yang baru" Kata Chen. "Ah, tapi sebelum itu, ada hal yang harus kulakukan" Kata Sammy. "Hal yang harus kau lakukan?" Tanya Chen. "Ya, aku akan segera kembali!" Kata Sammy. "Volt, Leo, semuanya tunggu ya" Kata Sammy. "Ayo Ray" Kata Sammy. "Baiklah" Kata Ray. Sammy dan Ray berjalan keluar dari Colosseum dan berjalan kembali ke kerajaan.

Mereka berdua masuk ke dalam ruangan Ray.

"Sekarang berbaringlah" Kata Sammy. Ray berbaring di tempat tidurnya. "Bolehkan aku melepaskan... Topengmu sekarang?" Tanya Sammy. "Ya, lakukanlah... " Kata Ray. Sammy mendekatkan tangannya ke topeng Ray. Sammy dengan perlahan dan lembut melepaskan topeng milik Ray. Ketika Sammy meletakkan topeng Ray. Betapa terkejutnya Sammy melihat wajah Ray.

Wajah Ray yang sangat tampan dari dulu tidak menghilang sama sekali (wajahnya berubah hanya saja ketampanannya tidak berubah, maksud wajahnya berubah itu bukan karena luka tetapi karena kan 2 tahun uda berlalu jadi ada perbedaan sedikit antara sekarang dan 2 tahun lalu, sama halnya dengan Volt, Leo, Sammy dan yang lain, wajah mereka sedikit berubah karena 2 tahun sudah berlalu, tetapi ketampanannya masih tetap sama). Wajah Ray yang tampan, meskipun ada luka goresan pedang di wajahnya. Wajahnya tetap tampan.

Sammy tersenyum pada Ray. Ray menyadari senyuman Sammy dan ikut tersenyum. "Kenapa kau tersenyum, apakah wajahku terlihat aneh?" Tanya Ray. "Tidak, kau tidak terlihat aneh... Kau sangat tampan, tidak pernah menghilang sama sekali... " Kata Sammy dengan tersenyum. "Benarkah?" Tanya Ray. "Ya, apakah selama ini kau tidak pernah bercermin?" Tanya Sammy. "Tidak sama sekali... Aku bahkan tidak tahu bagaimana bentuk wajahku" Kata Ray. "Sangat tampan dan luar biasa" Kata Sammy. "Ehehehe" Sammy tertawa. "Sekarang... " Kata Sammy. Sammy mendekatkan tangannya ke arah wajah Ray. Sammy mulai menyalakan kekuatannya. Seketika luka di wajah Ray menghilang semuanya dan wajahnya tidak terdapat luka lagi.

"Sudah selesai" Kata Sammy. Ray bangkit berdiri. Sammy memperlihatkan wajah Ray dengan cermin. Ray menatap wajahnya dan tersenyum. "Terima kasih..." Kata Ray. "Bukan apa apa!" Kata Sammy tersenyum. Ray tersenyum kepada Sammy. Ray mengulurkan kepala tangannya kepada Sammy. Sammy juga mengulurkan kepala tangannya pada Ray dan mereka melakukan Brofist.

Ray mengambil topengnya. "Wajahmu telah sembuh, tapi kau masih akan memakainya?" Tanya Sammy. "Ya, aku akan tetap memakai topengku" Kata Ray. "Tetapi, bukan topeng yang ini lagi... " Kata Ray. Seketika Ray mengubah topeng itu menjadi bayangan dan menghilang. Ray mengeluarkan sebuah topeng baru yang berwarna hitam (Note: Topeng yang dikenakan Ray, bukan topeng dimana orang lain masih bisa melihat mata milik Ray, tetapi topeng Ray menutupi seluruh wajah Ray bahkan matanya. Jadi orang lain tidak dapat melihatnya sama sekali bahkan mata Ray sekalipun). "Kau memang Shadow of the Order yang luar biasa" Kata Sammy tersenyum. Ray mendekatkan tangannya ke tangan Sammy dan mengenggamnya. Ray mengangkat tangan Sammy. Ray mencium tangan Sammy dengan lembut. "Ray... " Kata Sammy. Wajah Sammy sedikit blushing. "Kau terlihat begitu tampan... Seperti aku pernah melihat dirimu di masa yang sangat lama... " Kata Ray tersenyum. Ray kemudian memakai topengnya yang berwarna hitam. Ray memegang tangan Sammy. "Ayo, kau akan terlambat" Kata Ray. "Ya!" Kata Sammy.





















"Wajah Ray akhirnya sembuh.... Bahkan meskipun wajahnya terdapat luka, wajah Ray tetap begitu tampan!"

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang