Chapter 38 (Hard Train)

86 10 3
                                    

Di dekat Colosseum…

Matahari hampir terbenam seluruhnya, menjatuhkan malam hari.

Max dan Lucy sedang bertarung. Tetapi, mereka kelelahan karena berlatih untuk waktu yang lama.

Chen sedang mengawasi mereka berempat.

Max dan Lucy kembali bergerak dan kembali menyerang. "Hiahhh!!" Mereka melakukan serangan terakhir dan terjatuh.

Mereka sangat kelelahan dan berusaha mengontrol nafas mereka. "Haa… Haa…"

"Kakiku terasa lelah sekali…" kata Lucy. "Aku tidak bisa melanjutkannya lagi…" kata Max.

"Haa… Haa… Haa…" Volt dan Ray masih mampu berdiri dan kelelahan. Mereka berdua berusaha mengontrol nafas mereka.

"Max, Lucy, kalian bisa pergi beristirahat dulu. Kembalilah ke kerajaan" kata Chen. "Terima kasih komandan…" kata Lucy. "Volt… Ray, ayo beristirahat…" kata Max. "Aku masih bisa melakukannya" kata Volt. "Ayo lanjutkan Ray…" kata Volt. "Baiklah!" Kata Ray. Volt dan Ray langsung bertarung menyerang satu sama lain.

"Astaga…" kata Max. "Mereka masih memiliki banyak sekali energi…" kata Lucy. "Mereka itu benar benar. Ayo kita masuk dulu Lucy" kata Max. "Iya, semangat kalian berdua. Aku ingin segera membersihkan debu di pakaianku" kata Lucy melambaikan tangannya.

"Jika kalian lelah beristirahatlah terlebih dahulu, kalian tidak dapat langsung membangkitkan kekuatan kalian berdua" kata Chen. "Kami harus mencobanya, bahkan jika itu mustahil…" kata Volt. "Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membangkitkannya" kata Ray. "Aku pasti akan membangkitkannya terlebih dahulu sebelum Leo babi itu!" Kata Volt. "Panggilan yang bagus untuknya" kata Ray.

Sedangkan itu Leo…

"Hacchii!!" Leo tiba tiba bersin. "Sialan, kenapa tiba tiba aku bersin?" Tanya Leo. "Apakah si kepala udang itu membicarakanku?" Tanya Leo.

Kembali ke Volt dan Ray…

"Mereka benar benar pekerja keras…" kata Chen di pikirannya. "Mungkin mereka dapat menjadi Ksatria terkuat sepanjang masa" tawa Chen di pikirannya. "Nah, mari kita lihat seberapa lama mereka dapat bertahan seperti itu" kata Chen.

"Kelihatannya kau memiliki stamina yang cukup besar Volt…" kata Ray. "Ya, kau juga… kau memiliki stamina yang hebat…" kata Volt. "Bahkan, kita telah berlatih bertarung dari pagi hingga malam dan belum istirahat sedikitpun" kata Volt. "Dan kau ingin menyerah sekarang…?" Tanya Ray. "T-tidak! Aku masih bisa! Hiah!!" Volt dengan cepat menyerang Ray. "Sama sepertiku, aku masih mampu melakukannya" kata Ray. "Ayo kita lanjutkan" kata Volt.

Sedangkan di kerajaan…

Mia sedang melatih Jacky. Jacky terlihat sudah kelelahan dengan latihannya. Jacky berusaha mengontrol nafasnya yang sudah ngos-ngosan. "Kenapa sudah lelah?" Tanya Mia. "Tolong biarkan aku beristirahat…. Aku sudah lelah bertarung dari tadi pagi…" kata Jacky. "Hmm, baiklah, ini juga sudah malam. Kau harus beristirahat di kamarmu. Mungkin aku sedikit berlebihan di hari pertamamu" kata Mia. Mia berbalik ke belakang untuk melihat kondisi Lina dan Ipas. "Lina? Ipas?" Panggil Mia. "Huh… Jenderal…?" Tanya mereka berbalik menatap Mia. Pembuluh darah di kepala mereka terlihat dengan jelas di kepala mereka berdua. "Lina? Ipas? Kalian baik baik saja?" Tanya Mia segera berlari mendekati mereka. Mereka berdua terjatuh di tangan Mia. "Kepalaku terasa pusing dan penglihatanku kabur…" kata Lina. "Aku bahkan tidak bisa berbicara dan berpikir dengan jelas…" kata Ipas. "Aku akan mengembalikan kondisi kalian ke semula" kata Mia. Mia menyentuh dahi mereka berdua dan mengalirkan kekuatannya. Kepala mereka kembali seperti semula. "Aku dapat melihat dengan jelas kembali" kata Lina. "Aku juga, aku merasa lebih baik sekarang" kata Ipas. "Sekarang, kembalilah ke kamar kalian dan beristirahatlah" kata Mia. "Terima kasih untuk latihan ini Jenderal" kata Ipas dan Lina. "Aku merasa lelah sekali…" kata Jacky. "Maaf jika aku berlebihan hari ini. Sekarang beristirahatlah. Selamat malam, tidur yang nyenyak" kata Mia. "Mungkin aku sedikit berlebihan hari ini pada mereka bertiga" kata Mia. "Nah, sekarang mungkin aku harus mengunjungi mereka bertiga yang sedang berada di perpustakaan" kata Mia.

Di perpustakaan…

"Aah! Kenapa cairannya malah terlempar ke luar!" Kata Leo merasa kesal. "Aaah!" Robot Sammy seketika mengeluarkan aliran listrik karena korsleting. "Korsleting dan terbakar? Bagaimana bisa…" kata Sammy. "Bajuku jadi basah karena cairan radioaktif ini" kata Leo. "Bajuku juga menjadi bau cairan aneh ini" kata Leo. "Ini sudah jam berapa?" Tanya Leo melihat jam tangannya. "Ini hampir jam 8" kata Leo. "Selain itu, kelihatannya banyak yang sudah keluar dari perpustakaan hanya tersisa beberapa ruangan saja" kata Sammy melihat ke luar ruangannya. "Kita dari tadi pagi tidak bisa melakukan apapun, malahan bajuku menjadi basah dan bau" kata Leo. "Haa, ayo coba sekali lagi!" Kata Leo. "Baiklah, aku akan melakukannya juga" kata Sammy.

Seketika pintu ruangannya terbuka dan Mia masuk ke dalam.

"Jenderal?" Tanya Mia. "Aku datang untuk melihat kondisi kalian" kata Mia. "Bagaimana? Apakah kalian mampu membangkitkan kekuatan kalian?" Tanya Mia. "Kami akan mencobanya sekali lagi" kata Leo. "Iya, aku akan melakukannya" kata Sammy. Mereka menuangkan cairan radioaktif dan mengeluarkan satu robot lagi.

"Baiklah ayo coba lagi Sammy" kata Leo. "Aku akan mencobanya lagi" kata Sammy. Leo dan Sammy mendekatkan tangannya ke cairan dan robot tersebut kembali. "Fokus…" kata Leo dan Sammy. Mereka berusaha fokus terhadap barang tersebut dan mencoba mengalirkan kekuatan mereka. Tetapi, seketika robot tersebut korsleting dan mengeluarkan api, dan juga cairan radioaktif terlempar keluar dari wadah dan membasahi pakaian Leo. "Haa…, seperti yang kuduga" kata Sammy menghela nafas. "Gagal lagi" kata Leo. "Kalian kekurangan pengendalian kekuatan sebab itulah cairan itu kelebihan tekanan dan terlempar dan robot mendapatkan energi yang tidak terkontrol dan korsleting" kata Mia. Leo dan Sammy menghela nafas. "Selain itu dimana Hawk?" Tanya Mia. "Dia telah kembali ke kamarnya untuk beristirahat lebih awal tadi" kata Sammy. "Begitu ya" kata Mia. "Kalian membutuhkan pengendalian yang lebih baik" kata Mia. "Tidak pernah kusangka ini lebih sulit dari yang pernah kubayangkan" kata Leo. "Ini bahkan lebih sulit daripada belajar di akademi dulu" kata Sammy. "Kalian masih mampu melanjutkannya?" Tanya Mia. "Tentu saja, kami masih bisa melanjutkannya" kata Leo. "Kami akan segera melanjutkannya" kata Sammy. "Harus kuakui bahwa kalian berdua memang lebih hebat dibandingkan yang lainnya, kalian masih belum beristirahat dan masih mampu melakukannya" kata Mia. "Apakah yang lainnya sudah beristirahat?" Tanya Leo. "Ya, dan mungkin kurasa aku sedikit berlebihan hari ini. Kalian bisa beristirahat terlebih dahulu jika kalian mau" kata Mia. "Kami masih bisa melanjutkannya lagi" kata Sammy. Mia menatap Leo dan Sammy.












"Kelihatannya pelatihan yang mereka jalankan itu lebih sulit dari yang mereka bayangkan, membutuhkan kepercayaan diri, tekad dan pengendalian kekuatan agar bisa membangkitkan kekuatan mereka. Mari kita lihat, apa yang akan terjadi selanjutnya ya?"

Miniforce: The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang