Part 12

10.7K 526 120
                                    

Follow akun wattpadku dulu sebelum lanjut baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow akun wattpadku dulu sebelum lanjut baca. Biar nanti bisa ngebaca part yang diprivate

*****

Sejak Leece pamit mau kembali ke kamar, mata Faydor tidak lepas dari sosok yang kian menjauh. Terus mengamati untuk memastikan benar-benar masuk ke dalam mansion. Tapi, ternyata ketika di ujung yang tersorot sedikit lampu, mata setajam elangnya menangkap samar ada orang yang menarik istri kecilnya.

Faydor lalu pamit mau ke dalam juga. Bukan untuk menyusul Leece, tapi dia mengatakan ingin ke toilet. Padahal sebenarnya mengikuti ke mana wanita itu diseret. Ia menguping pembicaraan Leece dan Bernard, hanya memastikan apakah istrinya berada dalam situasi membahayakan atau tidak.

Awalnya Faydor tidak mau ikut campur. Tapi, saat Bernard mulai memaksa Leece, dia gatal mau keluar. Akhirnya kini berada diantara sepasang mantan kekasih.

Terlihat mendalami peran sekali Faydor. Pria itu juga nampak marah, tidak terima kalau Leece diganggu oleh Bernard. Kini dua orang pria sedang saling tatap dengan mata sama-sama mendelik. Tidak ada yang mau mengalah satu pun.

"Kau lelaki, kan? Terima saja kenyataan bahwa Leece sudah milikku!" tegas Faydor.

"Aku tidak percaya kalau pernikahan ini serius, pasti ada sesuatu yang kalian sembunyikan, bukan?" Masih saja Bernard belum bisa menerima dengan lapang dada. "Kembalikan karena aku tak pernah bersedia putus dengannya!"

Tatapan Faydor sangat sinis. "Aku sudah memungut berlian yang kau buang, Dude! Jangan harap bisa merebutnya dariku."

Sejenak Leece terpana, terpaku dengan kalimat suaminya. Benarkah ia semahal itu? Dianggap berlian oleh pria yang menikahinya hanya sebatas kesepakatan. Entah kenapa merasa senang dinilai tinggi, walau kadang ia merasa rendah. Baru Faydor yang mengatakan bahwa dirinya adalah berlian. Bahkan Bernard pun tak pernah memujinya ketika masih menjadi kekasih.

"Kita selesaikan secara jantan saja. Kalau kau kalah, harus ceraikan Leece sekarang juga," tantang Bernard.

"Hanya manusia bodoh yang menyelesaikan segala persaingan dengan berkelahi," sindir Faydor. "Akui saja jika kau sudah kalah."

Leece merasa kalau dibiarkan terus pasti akan berakhir adanya baku hantam. Dia tidak mau ada keributan, apa lagi masih banyak orang di taman belakang. Jadi, memilih untuk menarik lengan suaminya. "Sudah, ku rasa dia adalah barisan mantan patah hati."

"Berhubung istriku yang meminta, maka aku tidak akan meladeni kecemburuanmu." Faydor mengayunkan kaki bersama dengan Leece. Tapi, tangannya masih tetap melingkar di pinggul wanita itu seolah ada lem yang amat lengket.

Sepasang pengantin baru itu bergerak menuju tangga, lalu menaiki satu persatu anak tangga untuk ke lantai dua di mana kamar Leece berada. Padahal jarak dengan Bernard sudah jauh dan tidak mungkin melihat mereka lagi. Namun, Faydor tak juga mengambil jarak.

Revenge For A HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang