"Sudah ku izinkan menikah, terus sekarang jadi jarang menemui aku. Jangan bilang kalau kau lebih suka dengan istrimu yang masih lugu." Dia langsung bergelayut manja setelah menyambut sang kekasih. Mencium bibir yang telah lama tidak dicumbu.
Faydor segera mendorong masuk tubuh seseorang di hadapannya, yang sudah menemaninya sejak tiga belas tahun silam? Lupa tepatnya kapan, yang jelas sudah lama sekali, lebih dari sepuluh tahun mereka bersama.
"Aku tidak mungkin menyentuhnya," ucap Faydor. Kedua tangan kekarnya merengkuh pinggul sosok tersebut. "Hari ini pikiranku sangat lelah, bisa kau buat aku relax walau sebentar saja?" pintanya.
"Oh ... itu keahlianku." Dia menarik tangan kekar yang begitu kokoh dan sangat nyaman jika dijadikan sandaran.
Mereka berdua masuk ke dalam kamar. Tentu melakukan penyatuan badan yang seharusnya memang dilakukan sejak lama. Daripada Faydor beberapa kali harus bermain menggunakan tangan sendiri dan berakhir lelah, lebih baik menemui kekasihnya saja.
Bisa dikatakan Faydor dan sang kekasih bertemu ketika saling membutuhkan pelepasan. Mereka jarang berkencan di luar karena tidak leluasa dalam berhubungan. Lebih tepatnya akibat menutupi dari keluarga yang pasti tidak setuju dengan bersatunya mereka berdua.
Dukungan yang Faydor maksud dari nol saat merintis karir adalah seperti sekarang. Ketika lelah dan pusing berpikir, larinya ke sex, dan sosok yang kini ada di atasnya adalah orang yang membantunya menuntaskan itu.
Jika ditanya kenapa Faydor bertahan sampai sekarang dengan sang kekasih? Jawabannya sangat mudah, karena ia bukan kacang yang lupa dengan kulitnya. Habis manis, sepah dibuang, rasanya tidak cocok dengan gayanya. Lagi pula, ia tidak perlu meminta kalau ingin bercinta. Cukup mengatakan 'aku lelah' maka seharian penuh akan terpuaskan.
Sebelum melihat lekuk tubuh Leece, bercumbu bersama kekasih terasa nikmat sekali. Namun, kini kenapa terasa aneh dan ada yang berbeda?
Faydor membayangkan orang yang tengah bergerak lincah di atasnya adalah tubuh dan wajah istrinya. Padahal jelas sekali bukan Leece orangnya.
Sial! Dalam kondisi seperti ini pun dia menyihirku.
Tanggung jika diakhiri. Lagi pula kekasihnya juga tak tahu kalau saat ini yang dibayangkan adalah wanita lain. Lanjutkan saja hingga cairan kental putih menyembur di dalam seperti biasa.
Hari ini Faydor tak memakai pengaman karena dia hanya melakukan itu pada satu orang, tidak bergonta-ganti. Jadi, masih dalam tahap aman. Dia lupa membeli, dan tidak memiliki stok juga.
Faydor memanggil kekasihnya Rose. Dia menghempaskan tubuh di ranjang setelah bercinta dengan durasi sepuluh menit saja.
"Aku rindu sekali kita yang seperti ini. Sering-seringlah datang ke mari." Rose memeluk tubuh kekar itu dan menduselkan kepala di leher yang masih basah oleh peluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge For A Heartbreak
ChickLitLeece baru saja patah hati. Dia tidak mau merasakan sedih yang berlarut, maka menyusun sebuah rencana untuk menunjukkan bahwa hidupnya lebih bahagia tanpa sang mantan dan bisa menemukan pria yang jauh lebih menawan. Bukan dengan cara menyakiti seseo...