Part 18

8.4K 344 25
                                    

Follow akunku dulu sebelum baca ya bestie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow akunku dulu sebelum baca ya bestie

Jangan lupa tekan bintang di kiri bawah sebelum lanjut baca, oke?

Selamat bertemu Pai dan Leci

*****

Dari pagi sampai malam, Faydor menghabiskan waktu dengan bertemu calon kliennya. Biasanya dia melakukan diskusi melalui virtual. Tapi, kali ini tidak karena keinginan dari sumber penghasilannya yang mau menjelaskan secara rinci hal-hal apa saja yang perlu dan harus dibuat oleh Faydor sebagai developer website dan aplikasi.

Mau tak mau, Faydor harus mengikuti keinginan tersebut. Dia tidak bisa seenaknya menolak atau membatalkan janji karena sebagai rasa tanggung jawab dan kinerjanya juga dinilai baik oleh klien. Jadi, suatu saat mereka akan kembali lagi untuk menggunakan jasanya.

Itu sumber penghasilan, mana mungkin Faydor abaikan. Memang dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan banyak orang, tapi perihal pekerjaan adalah pengecualian.

Ada dua orang yang ditemui hari ini. Dari perusahaan berbeda yang mana sedang ingin meluncurkan sebuah aplikasi untuk menunjang kemudahan konsumen dalam membeli. Mereka memang lebih suka menggunakan jasa dari luar, dibandingkan merekrut karyawan handal dan harus mengeluarkan uang tiap bulan untuk menggaji. Target pasar Faydor memang perusahaan yang seperti itu.

Mencapai titik sekarang bukanlah hal yang instan didapatkan. Faydor sudah belajar programming sejak masih di bangku sekolah. Semakin bertambah usia, kegemaran itu lebih diasah. Kemudian ada privilege dari keluarga juga yang memiliki perusahaan besar. Jadi, terkadang bakatnya dipromosikan ketika ada acara dengan para pebisnis.

Kini, Faydor tidak perlu pusing mencari klien. Mereka yang datang menghubungi dan mencari dirinya. Selain memiliki privilege, dia juga membuktikan dengan hasil kerja yang bagus dan memuaskan. Itulah sebabnya kalau sudah fokus dengan layar, pasti hal lain bisa teralihkan.

Meregangkan otot-otot yang rasanya kaku karena seharian tidak olahraga. Faydor baru saja memijakkan kaki di luar perusahaan yang bergerak di bidang fashion. Ia menuju mobil di tepi jalan, miliknya.

"Sembilan?" ucapnya saat melihat jam. Ternyata telah larut malam.

Sibuk membuatnya tidak ingat siapa pun. Bahkan seseorang yang beberapa kali mencoba menghubunginya tapi tak diangkat. Faydor cukup melihat nama si penelepon saja, kemudian membuka beberapa pesan masuk sebelum mengendarai mobil untuk pulang.

Pertama yang ia baca adalah dari Leece. Istrinya mengirimkan banyak sekali pesan.

Leece

Hari ini aku pergi bersama mommymu, jalan-jalan

Aku membayar dengan kartu kreditmu, jangan kaget melihat nominalnya

Aku sudah pulang, tapi kau belum

Revenge For A HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang