Part 33

8.5K 377 20
                                    

Bab ini panjang banget ya bestie, 2000 kata lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab ini panjang banget ya bestie, 2000 kata lebih. Jadi, jangan lupa vote dan komennya.

Buat yang udah gak sabar nungguin ceritanya update, bisa langsung baca di karyakarsa ya, di sana udah tamat.

Btw, setelah part ini ada special part yang cuma bisa dibuka di karyakarsa ya.

*****

Seandainya Faydor mengatakan ajakan untuk hidup berdua selamanya dalam kondisi sadar, pasti Leece akan sangat senang dan langsung setuju. Sayangnya, ada pengaruh alkohol. Dia tidak begitu yakin kalau suami bisa ingat tentang racauan yang sangat bermakna bagi dirinya itu. Jadi, Leece cukup menganggap angin lalu, tanpa dimasukkan ke dalam hati.

Bagaimana Leece bisa percaya kalau Faydor memang memiliki keinginan untuk merubah segala rencana dari awalnya sementara menjadi selamanya? Besoknya pun Faydor tidak membahas apa pun padanya, mengungkit terkait hal itu juga tidak. Bisa disimpulkan bahwa, pria itu lupa dengan apa pun yang terjadi saat mabuk.

Untuk apa Leece mengharapkan terlalu banyak pada seseorang yang jelas-jelas memiliki kekasih. Meski posisinya adalah istri sah, tetap saja di hati pasti kalah dengan Rose si bunga bangkai. Dia tidak habis pikir sampai sekarang, kenapa bisa Faydor jatuh cinta pada wanita yang licik. Entahlah, sampai detik ini belum bisa memahami suami sendiri. Faydor dan segala sifat tertutupnya, terlalu sulit ditembus.

Sampai satu minggu setelahnya pun tidak ada bahasan apa-apa. Padahal, Leece berharap kalau suami akan mengulangi permintaan malam itu. Meski awalnya ingin tak memasukkan ke dalam hati, tapi cukup sulit karena hidup selamanya adalah keinginannya. Dia terngiang-ngiang di dalam kepala, dan rasanya ingin disinggung supaya Faydor menjadi ingat.

Tapi, Leece belum memiliki keberanian yang cukup banyak. Takutnya kalau Faydor menganggap dirinya tidak mengikuti perjanjian lagi.

Hari ini Leece diajak menghadiri pesta yang diadakan oleh perusahaan salah satu kolega bisnis suaminya. Biasanya dia sangat menikmati riuhnya suasana dan musik-musik yang mengalun di telinga. Namun, berhubung hati dan pikiran sedang berperang, membuatnya kurang bisa menikmati. Padahal, ini adalah kali pertama ia keluar dengan Faydor di acara yang sangat formal, tidak ada alunan dari DJ.

Leece lebih banyak diam di depan stand makanan. Dari seluruh orang yang datang, dia tidak mengenal satu pun. Terlalu banyak orang, apa lagi Faydor meninggalkan dirinya sendirian. Entah ke mana perginya pria itu, katanya mau menemui calon klien dan memintanya supaya menunggu, tapi tidak kunjung menjemput di tempat pertama ia ditinggalkan.

"Semua orang terlihat sibuk, aku sendiri yang tak tahu harus melakukan apa," gerutu Leece. Pandangan mata menyapu ke seluruh penjuru. Menilai pesta apa yang sebenarnya ia hadiri itu. Jauh sekali dari konsep perayaan yang sering didatangi saat di New York. "Pasti urusan bisnis." Itu penilaian akhirnya.

Revenge For A HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang