Part 13

10.8K 448 21
                                    

Hi 👋🏻 maaf ya baru update, seminggu kemarin aku kejar target di aplikasi sebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi 👋🏻 maaf ya baru update, seminggu kemarin aku kejar target di aplikasi sebelah. Jadi, baru ada waktu buat ngetik di sini.

Semoga masih pada inget sama cerita si buah Leci dan Fafay ya

Selamat membaca

***

Faydor semakin mendekat. Tatapan mata pria itu begitu gelap dan memancarkan sesuatu yang terasa aneh bagi Leece. Membuatnya menahan napas untuk menekan gejolak di dalam dada yang kian mengaduk jiwa. Reflek kedua telapak tangan semakin menutupi bagian dada dan yang ada di bawah sana.

Ada gugup melanda, Leece belum persiapan apa pun seandainya suami mau meminta hak malam ini juga. Tapi, mengingat bahwa Faydor sering mengatakan jika tidak tertarik dengan tubuhnya, membuat ia menepis segala pikiran tak masuk akal itu. Mana mungkin akan ada malam pertama. Pernikahan mereka saja berdasarkan kesepakatan belaka. Jelas pria itu mengatakan tidak akan pernah menyentuh dirinya. Jadi, untuk apa juga merisaukan hal-hal yang tidak mungkin terjadi.

Leece menertawakan dirinya dalam hati. Terlalu percaya diri kalau malam ini akan menjadi hari di mana dirinya melepaskan virginity. Walau pasti diberikan karena Faydor adalah suaminya dan sudah membantu melancarkan balas dendamnya. Anggap saja sebagai bayaran yang impas.

"Menggoda? Aku tidak berniat melakukan itu," jawab Leece. Dia masih membeku di tempat. Mau bergerak pun kaki bagai dipaku dengan lantai.

"Oh, ya? Lalu ... apa maksudmu berkeliaran di dalam kamar tanpa busana?" Sejak tadi Faydor tak mengedipkan kelopak mata sedikit pun. Terus fokus pada pemandangan di depan mata. Hingga kini ia berdiri di hadapan istrinya.

"Handukku jatuh, basah. Jadi, aku keluar saja mau ambil yang baru," jelas Leece. "Mana ku tahu kalau kau masuk ke dalam kamar, salah sendiri jadi orang jarang bicara. Setidaknya berilah pertanda kalau ada kau di dalam sini. Pasti aku tak mungkin keluar dalam kondisi basah dan polos begini."

Tidak boleh menunjukkan kalau Leece terpengaruh oleh pesona Faydor. Harus berani memperlihatkan bahwa semua yang dituduhkan tidak benar, lawan manusia dingin tanpa ekspresi itu. Jangan mau kalah, apa lagi Faydor sudah beberapa kali mempermainkan dirinya dengan mengobrak-abrik gejolak dalam tubuh yang selalu bereaksi penuh debaran hingga kedutan di bawah sana.

"Begitu, ya?" Nada bicara Faydor terdengar tidak percaya dengan alasan Leece. Posisinya yang ada di depan istrinya persis pun memudahkan gerakan tangan meraih pergelangan yang menutupi dada dan sesuatu di pangkal paha. Menaikkan kedua tangan wanita itu hingga tak ada lagi yang bisa menghalangi bagian paling indah dari tubuh seksi sang istri.

Tatapan mata Faydor semakin gelap, tertutup oleh kabut gairah. Sialnya, ada yang terasa mengeras di bawah sana. Ternyata Leece berhasil memengaruhi hasratnya. Dia menyeringai dan mendorong tubuh wanita itu ke belakang.

Revenge For A HeartbreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang